Berbohong agaknya sudah jadi ciri khas kelompok pendukung @AniesBaswedan. Coba perhatikan aja, dari Wakil Gubernur, @MSaid_Didu, @MusniUmar, @Haikal_Hassan sampai pendukung receh di medsos, ga malu ngemburin dusta demi membela junjungan mereka.
Tunawisma itu sudah jadi bagian kehidupan kota modern. Jangankan Jakarta yang masih berkutat dengan banyak masalah penduduk, kota-kota metropolitan di seluruh dunia pun, warga yang homeless itu ada saja.
Kesalahan pemerintah kota yang menyebabkan penyakit sosial semacam ini sukar diberantas. Petugas satpol cuma merazia kolong jembatan dan menertibkan gubuk2 liar, menelantarkan penghuninya begitu saja.
Jika Pemprov DKI emang serius memberantas penyakit sosial ini, mestinya adopsi cara Ahok atau Risma.
Sebelum menggusur warga dari bantaran kali, Ahok sudah siapin rusun buat mereka. Bagi yang tidak mau pindah ke rusun dengan sewa yang terjangkau, dipersilakan pulang kampung.
Kalau cara bu Mensos Risma memberikan solusi soal permukiman bagi penghuni kolong jembatan. Bahkan sebagian tunawisma diberi pekerjaan.
Dari pada pemprov DKI Jakarta cuma bisa ngeles pake bilang: sejak kecil ga pernah melihat tunawisma di Thamrin-Sudirman, mending bersinergi dengan kemensos gaya baru ini.
Gebrakan bu Risma supaya Kepala Daerah DKI Jakarta tersentak dan giat bekerja bukan dalam rangka ambil alih tugas, ga level kaleee, apalagi pencitraan.
O iya, buat pendukung Anies Baswedan, tidak perlu membela gubernur seiman ini secara membabi buta dengan semburan kebohongan.
Tak usah malu dan menutupi fakta. Yang nama nya tunawisma itu ada di mana-mana di seluruh dunia.
Banyak orang tak paham langkah Jokowi. Politik baginya adalah soal pengamatan.
Bukan hanya tentang gebyar di lapangan.
Bukan hanya tentang blusukan yang tidak real, seperti blusukan Anies Baswedan dan Ridwan Kamil tidak akan menggetarkan jiwa rakyat.
Ada yang lebih penting: 𝙨𝙩𝙧𝙖𝙩𝙚𝙜𝙞 𝙢𝙚𝙢𝙚𝙣𝙖𝙣𝙜𝙠𝙖𝙣 𝙥𝙚𝙧𝙖𝙣𝙜, 𝙗𝙪𝙠𝙖𝙣 𝙥𝙚𝙧𝙩𝙚𝙢𝙥𝙪𝙧𝙖𝙣.
Kisah penghancuran FPI yang dirancang dengan komprehensif oleh Kapolri, Panglima TNI, Menkopolhukam, dibangun dengan Grand Design. Di sinilah Jokowi bermain.
Para pembenci Jokowi dan Partai Oposisi begitu gencar menggoreng isu hutang pemerintahan Jokowi.
Hal itu tak lepas dari pendukung kapitalis yang menginginkan Indonesia kembali tunduk kepada The Fed dan IMF.
Era Soeharto di tahun 1996, US via George Soros melakukan rush terhadap US$ di Asia mengalami krisis ekonomi dimana hampir semua negara di Asia termasuk Indonesia yang bergantung kepada IMF dan IGGI hancur secara Ekonomi karena Bantuan IMF dihentikan dan harus tunduk kepada IMF.
Dr. Ir. Tri Rismaharini M.T.
10 tahun menjadi Wali Kota Surabaya menuai kesuksesan, banyak pujian dan penghargaan dari dalam maupun luar negeri.
10 tahun Ibu Risma pimpin Surabaya telah mendapatkan 322 penghargaan nasional dan internasional baik individu maupun instansi.
3 Februari 2015, Ibu Risma menjadi Wali Kota terbaik nomor 3 didunia, Maret 2015 masuk 50 tokoh terkemuka dunia urutan nomor 24 versi majalah terkemuka AS Fortune dan masih banyak lagi.
Prestasi dalam negeri: Wali Kota terbaik 2017 versi Jogja Award dan masih banyak lagi.
Terkait klarifikasi pak Fadli Zon yang maha suci, temen gw di Instagram komen begini: kalau cuitan positive, dia ngaku akunnya dipegang sendiri tapi kalau dia Like yang nyeleneh, dia ngaku akun dipegang Admin.
-calling visa-
Bahkan ada yg komen di cuitan gw kemarin bilang gini: bisa jadi akunnya di pegang Admin tapi Anggota Dewan yang terhormat ikut nonton video disamping Admin. Cuma Anggota Dewan yg terhormat dan Admin yg maha tau.