KKB PAPUA
.
.
.
Dengan ditetapkannya KKB Papua sebagai teroris, kelompok itu akan diperlakukan sama persis dengan kelompok teroris Jad atau bahkan ISIS. Tak ada ruang dialog pemerintah Indonesia terhadap organisasi semacam itu.
Tindakan tegas dan terukur adalah bahasa resmi negara pada kelompok seperti itu.
.
.
Itu terkait dengan diberlakukannya UU No 5 tahun 2018 tentang pemberantasan tindak terorisme. Konsekuensi logis atas diberlakukannya UU ini,
Densus 88 sebagai pasukan anti teror secara sah dan meyakinkan dapat di turunkan di Papua. Demikian pula pasukan TNI terkait tugas OMSP atau Operasi Militer Selain Perang-nya.
.
.
KKB akan dikejar dengan kekuatan sekelas pasukan khusus. KKB akan dihajar sekeras kelompok JAD di Poso misalnya. Di sudut mana pun di hutan mereka, kini tak ada lagi ruang nyaman bagi kelompok itu bersembunyi.
Terkait dengan akan diterjunkan nya pasukan Khusus TNI guna membackup Kepolisian, Presiden seharusnya segera membuat Perpres terkait UU itu. Hingga saat ini aturan turunan atas UU no 5 2018 tersebut belum dibuat oleh pemerintah.
Ini sangat penting bagi status TNI yang akan diperbantukan agar terpayungi secara hukum dan framing negatif atas hal itu tak menjadi liar. Ingat ini adalah Papua di mana mata dunia senang sekali mencari lemah posisi pemerintah Indonesia.
Kabar gembira bagi para esjewe Papua dengan diberlakukannya UU No 5 tahun 2018 itu adalah dengan disebutkannya hadiah di sana. Siapa pun bersuara dengan nada mendukung atau bahkan memprovokasi, tuduhan propaganda dapat disematkan padanya.
Itu ada dan termuat pada UU tersebut. Siapapun dapat ditangkap dan tak perlu harus terlihat bersama kelompok itu atau harus berada di dalam hutan misalnya.
Definisi teroris disebut secara tegas dalam UU Nomor 5 Tahun 2018 tersebut yakni, "siapapun orang yang merencanakan, menggerakkan, dan mengorganisasikan terorisme."
Anda cukup bikin narasi provokasi di hp, tuduhan bahwa anda dianggap telah turut menggerakkan tak harus membuat Densus 88 tunggu anda memakai sandal, langsung angkut bahkan dengan bonus mata ditutup kain hitam.
Baik Dandy maupun Veronika Kuman atau siapa pun mereka yang masih ingin merayakan lebaran di rumah, sebaiknya hati-hati. Narasi pembelaan berlebihan pada kelompok teror itu hanya akan membuat kalian menyusul Munaroh.
Mereka, Aparat penegak hukum melalui Densus 88 memiliki payung hukum bagi alasan tindakannya.
.
.
.
Share this Scrolly Tale with your friends.
A Scrolly Tale is a new way to read Twitter threads with a more visually immersive experience.
Discover more beautiful Scrolly Tales like this.