Thread by @YRadianto

Raja Thailand Alm. Bhumibol Adulyadej mengatakan bahwa dalam mengembangkan sektor pertanian sebenarnya Thailand belajar dari Indonesia, khususnya di IPB Bogor.

Ini sebuah pujian yang "menampar" kita bangsa Indonesia.

@budimandjatmiko

#BukitAlgoritma

(merahputih.com/post/read/raja…)

13 tahun setelah Sang Raja mengirimkan para pemudanya ke Indonesia, Thailand menjadi eksportir beras hingga 45% total pasar dunia. Melampaui Amerika Serikat, India, Pakistan, Cina bahkan Indonesia yang dulu mengajarinya bertani.

@LOVE_AG4EVER
@Aryprasetyo85

#BukitAlgoritma

Selama 10 tahun ber-turut², Thailand di posisi itu.

Tidak hanya unggul di beras, tapi juga di komoditi pertanian lain seperti durian monthong & kradumthong.

Bahkan kita kenal juga jambu bangkok, ayam bangkok & "bangkok²" lain.

@Minietweets2
@Pencerah__
@vita_AVP
@seruanhl

Kembali ke "pujian yang menampar" di atas, bahwasanya sekedar kepintaran para akademisi & ilmuwan saja tak cukup menjadikan Indonesia menjadi unggul.

Dibutuhkan sinergitas dari berbagai stake holder. Sebuah kerja bersama dengan visi dan misi yang saling melengkapi.

@Rizmaya__

Di sana ada para petani, dukungan pemerintah dengan berbagai regulasi dan kebijakannya, inovator, ilmuwan, pedagang/pengusaha eksport.

Semua saling terkait dalam sebuah harmoni yang saling memberi manfaat.

@Cintada16
@heniunique
@GreatOfKratos
@BimLug13k
@AnakSelatan_

Luas daratan Thailand hanya ¼ luas daratan Indonesia. Berpenduduk hampir 70 juta jiwa, berbanding 270 juta penduduk Indonesia.

Mungkin kita pintar mengajari mereka bertani, tapi ternyata kita harus belajar ke mereka bagaimana menata ekosistem pertanian.

@__MV_llestari__

#BukitAlgoritma dibangun tidak untuk menjadi sebuah menara gading ilmu pengetahuan & bisnis belaka. Tapi sebuah lembaga yang merangkai ekosistem berbagai kepentingan yang selama ini tak saling bertautan..

@DavidWijaya82
@NinjaCir3ng
@Speedtrap_
@MamiaAja
@mpok_intan