Gunung berapi meletus di dasar laut di Lautan Pacific terekam oleh satelit cuaca. Bayangkan saja besar ledakannya kalau dari foto satelit aja diameter segitu.
Kota2 pantai barat Amerika siap2 menghadapi ancaman tsunami.
Satelit cuaca Fengyun yg lokasinya di atas Indonesia masih bisa mendeteksi letusan tsb. Fengyun 4B, 15 Januari 13:00. terekam awan debu dgn diameter 500km.
Kiri: Foto keseluruhan.
Kanan: Zoom wilayah letusan.
Ini animasi dari foto2 Fengyun 4B dari 11:15 s/d 14:30 tgl 15 Januari.
Resolusinya hebat, padahal ini zoom dari bagian pinggir foto, karena posisi Fengyun 4B letaknya jauh di sebelah barat tempat ledakan.
Di pulau Fiji, sekitar 800 km dari letusan lepas pantai Tonga, masih kencang terdengar letusan tsb.
Turn volume naik untuk mendengarkan letusan gunung api jarak jauh.
Dari 2 satelit Fengyun 4 di atas Indonesia, cuma Fengyun 4B yg bisa melihat area letusan. Fengyun 4B posisinya diatas Sulawesi.
Sumber: Seger Yu.
Letusan dilihat dari satelit cuaca GOES-17.
Sekarang satelit2 cuaca sedemikian bagus, setiap letusan di Bumi akan terekam beberapa satelit sekaligus.
Dari satelit Fengyun-4B, terlihat pola dispersi awan sesudah letusan, dan shockwave yg mengiringnya.
Itu benar2 hebat. Tetapi saya duga, energi letusan lebih banyak dilepas di atmosfer, daripada di lautan, sehingga tsunami yg dihasilkan tidak begitu besar.
Ini animasi dari foto2 yg diambil Fengyun-4B dari jam 15:45 s/d 21:00 waktu Tonga. Fokus ke letusan kanan bawah. Wilayah yg menggelap karena rotasi Bumi menjauhi Matahari.
Setelah letusan yang menghasilnya suara terkeras yg tercatat dalam sejarah modern. Cuma, mungkin letusan Krakatau 1883 lebih besar. Waktu itu sampai mempengaruhi iklim seluruh dunia.
Share this Scrolly Tale with your friends.
A Scrolly Tale is a new way to read Twitter threads with a more visually immersive experience.
Discover more beautiful Scrolly Tales like this.