ERA.id Profile picture
Bikin Paham, Bikin Nyaman~ Instagram: eradotid. YouTube: eradotid

Aug 2, 2023, 27 tweets

[PEMBUNUHAN ANAK: IBU YANG MENINGGALKAN ANAK-ANAK BERUSIA 15 & 3 BULAN SELAMA 10 HARI]

Awalnya, Rie Fujii menjalani hidup sempurna. Ia kuliah ke Kanada dari Jepang, jatuh cinta, lalu punya dua anak.

Hingga akhirnya, ia membenci anak-anaknya & ingin mereka mati saja...

🧵

Rie Fujii lahir di Tsuwano, Shimane, Jepang pada 1978. Berparas cantik & cerdas, saat ia menginjak usia kuliah, ia diterima untuk belajar Sastra Inggris di Mount Royal University, Calgary, Alberta, Kanada.

Dengan mata berbinar seorang pelancong, ia menikmati hidup barunya.

Salah satu kenikmatan hidupnya di Calgary adalah pertemuan dengan Peter Brown.

Rie jatuh cinta pada Peter, di saat yang sama Peter pun jatuh cinta pada mahasiswi asing ini. Tanpa sepengetahuan orang tua Rie di kampung halaman, Rie mulai tinggal serumah dengan Peter pada 1998.

Pada 1999, Rie memperbarui visa studinya. Kali ini, ia menggunakan visa kunjungan dengan batas waktu setahun.

Percintaan Rie & Peter pun berbuah. Pada 9 Februari 2000, di tengah hari bersalju, Rie melahirkan seorang putra bernama Domenic Ryu Brown.

Kelahiran Domenic tidak Rie ceritakan pada kedua orang tuanya.

Rie & Peter pun bahagia dengan anaknya....

... atau tidak?

Faktanya, sejak 1999, Rie merupakan korban KDRT Peter. Peter kerap memukul & menendangnya.

Namun, Rie meyakinkan dirinya sendiri kalau ia bahagia. Toh, seberapa keras Peter menganiayanya, ia tahu Peter tetap mencintainya.

Anak kedua mereka, Gemini, lahir pada 24 Februari 2001.

Pada tahun ini, visa Rie kadaluwarsa. Namun, ia tidak pulang ke Jepang. Meskipun ia sebelumnya sudah dicampakkan Peter & terpaksa harus mengurus kedua bayinya sendirian, ia tetap memilih tinggal di Kanada.

Ia, Domenic, & Gemini pun pindah ke penampungan.

Selama 3 tahun hubungannya dengan Peter, Rie menegaskan meskipun hari-harinya diisi tangisan, ia tetap berusaha membuat keluarga bahagia. Ia tetap berusaha menjadi ibu yang baik untuk anak-anaknya.

Di akhir Maret 2001, semesta mulai berbaik hati pada Rie. Ia jatuh cinta lagi.

Kali ini, Rie jatuh cinta pada Chris Knowler.

Sepintas, hidupnya terlihat membaik. Ia berhasil melupakan mantannya yang penyiksa & punya uang sendiri untuk pindah ke apartemen yang lebih layak dari penampungan.

Namun, semua itu sia-sia...

Meskipun sudah bisa menyewa apartemen & memiliki layanan dinas sosial untuk menjaga anak-anaknya saat ia pergi, Rie tetap tidak betah di rumah.

Sama seperti saat bersama Peter, Rie tidak bisa jauh-jauh dari kekasih barunya.

Pada April 2001, Rie mulai sering meninggalkan dua bayinya sendirian di apartemen. Ia sering meninggalkan Domenic & Gemini sendirian di rumah untuk ke apartemen Chris, 5 km dari apartemennya.

Kadang, Rie pergi semalaman & baru pulang ke anak-anaknya keesokan harinya.

Pada 3 Mei 2001, Chris pindah dari apartemennya & tinggal bersama Rie serta dua anaknya untuk beberapa hari. Ia kemudian pindah ke Cochrane, 37 km dari apartemen Rie.

Seperti sebelumnya, Rie pun berniat mengunjungi Chris di Cochrane, tanpa Domenic maupun Gemini.

Pada 8 Mei 2001, Rie meninggalkan apartemennya untuk mengunjungi Chris di Cochrane. Ia meninggalkan masing-masing satu botol susu untuk Domenic yang berusia 15 bulan & Gemini yang berusia 3 bulan.

Rie pergi... dan tidak kembali selama 10 hari lamanya.

Saat Rie kembali pada 18 Mei 2001, Rie mencium bau menyengat.

"Ah," pikirnya saat ia menemukan sumber bau di apartemennya. "Anak-anakku meninggal."

Dalam rentang 10 hari mereka ditinggalkan sendiri, Domenic & Gemini meninggal akibat dehidrasi & kelaparan.

Rie pun mengambil mayat Gemini, membungkusnya dalam kantong plastik, & membuang jasad mungil anak perempuannya ke dalam tong sampah. Mayat Domenic tidak dibuang, hanya dibungkus selimut.

Dua hari kemudian, Rie kembali ke Cochrane untuk mengunjungi pacarnya lagi.

Pada 24 Mei, 6 hari setelah penemuan jasad bayi-bayinya, Rie pulang dari Cochrane, kini bersama Chris. Chris menginap di apartemen Rie sampai 30 Mei, tidak tahu kemana anak-anak Rie.

Pada 31 Mei, 13 hari setelah penemuan jasad anak-anaknya, Rie kembali ke Cochrane, ikut Chris.

Rie masih di Cochrane saat pemilik apartemen, Pritpal Sandhu, mulai kesal. Pasalnya, ia sudah dari beberapa hari lalu mengirim surat pengusiran karena Rie tidak juga bayar sewa namun suratnya tidak digubris.

Pritpal pun membuka pintu apartemen Rie.

Saat pintunya dibuka, bau busuk tercium. Entah mengapa, hawa apartemen pun aneh & Pritpal merinding. Tidak mau mencari tahu sendiri, Pritpal menelepon polisi.

Betapa terkejutnya ia & para polisi saat menemukan jasad Domenic... beku membusuk di dalam selimut.1

Keesokan harinya, Rie ditangkap polisi.

Ia kooperatif & saat ditanya di mana Gemini, ia jujur mengatakan putrinya sudah dibuang ke tong sampah.

Rie dihukum 8 tahun penjara setelah mengaku bersalah atas pembunuhan.

Saat diinterogasi & diwawancara, Rie tampak tenang serta rapuh. Setiap kali topik anak-anaknya muncul, ia suka mulai berkaca-kaca.

Ia menelepon pengunjungnya saat itu untuk membawakannya potongan foto Domenic & Gemini karena ia tidak punya foto mereka.

Awalnya, pengunjung, polisi, & sipir penjara berpikir Rie menyesal serta merindukan anak-anaknya.

Namun, mereka merinding saat menyaksikan foto-foto Domenic & Gemini yang mereka bawakan untuk Rie disobek oleh dirinya sendiri. Kemudian, sobekan foto-foto itu dibuang ke WC.

"Mereka sudah meninggal, tidak ada kepentingannya lagi," ujar Rie.

Setelah pemeriksaan, rupanya Rie menderita depresi, gangguan kepribadian, gangguan kecemasan, & merasa kesepian.

Semuanya diakibatkan oleh penyiksaan Peter Brown & kegelisahannya akan visanya yang sudah habis.

Hakim pun menyebut kasus ini tragis. Domenic & Gemini lahir dari ayah yang tidak mau mengurus mereka serta ibu yang tidak bisa mengurus mereka.

Hingga kini, Rie masih hidup. Ia dipenjara selama 5½ tahun di Kanada sebelum dideportasi pulang ke Jepang.

Namun, ada fakta mencekam yang mengkhawatirkan perihal kewarasan Rie & apakah ia memang pernah menyayangi buah hatinya.

Selama ia dirawat di bangsal kejiwaan, Rie sering beraktivitas seksual dengan pasien laki-laki. Rie & pasien laki-laki pilihannya akan duduk bersebelahan.

Kemudian, keduanya akan menaruh bantal di atas kelamin mereka & mulai memainkan alat kelamin masing-masing.

Namun, bukan ini yang membuat bulu kuduk polisi merinding.

Suatu ketika, Rie dengan antusias menyambut kedatangan pasien baru.

Pasien itu adalah Tony Gollup, pembunuh seorang anak kecil.

Mengerikannya, Rie tampak antusias sekali bisa satu tempat dengan Tony si pembunuh anak-anak...

"Tidak apa-apa," katanya. "Aku sudah ngobrol dengan mereka (penjahat dalam bangsal). Tidak apa-apa."

Share this Scrolly Tale with your friends.

A Scrolly Tale is a new way to read Twitter threads with a more visually immersive experience.
Discover more beautiful Scrolly Tales like this.

Keep scrolling