[SARANJANA: KOTA GAIB DI KALIMANTAN SELATAN]
Ari Lasso pernah manggung di sebuah kota terpencil Kalsel pada 2005. Setelah setlistnya beres, ia melihat penontonnya tiba-tiba hilang setengah.
Tantri Kotak pun abis manggung di daerah sana & pas beres, kok tiba-tiba sepi...
🧵
Momen-momen aneh yang dialami kedua musisi itu semakin janggal saat mengingat keberadaan Kota Saranjana: kota gaib yang konon hanya muncul dalam situasi-situasi tertentu.
Namun, berbeda dengan kota gaib yang biasa diceritakan dalam kisah horor, kota ini maju... maju sekali.
Tahun ini, kota mistis Saranjana kembali viral saat seorang wisatawan Makassar berkunjung & berfoto di kawasan Gunung Mamake.
Namun, bukan hanya pemandangan alam yang tertangkap kamera, melainkan juga pemandangan deretan gedung-gedung tinggi nan modern.
Sebelumnya, pada 2022 ada pemesanan alat berat di Jakarta. Alat-alat bernilai fantastis itu langsung dilunasi pemesan yang memberi alamat Kota Saranjana.
Pihak penjual bingung bukan main saat alamatnya tak ditemukan. Penduduk sekitar pun mengatakan tidak ada nama kota itu.
Lalu, ada pula kisah seorang kurir yang mendapatkan emas 4 kg dari Saranjana.
Awalnya, ia mendapat paket atas nama Delfina Shafira yang tinggal di rumah mewah. Namun, rumah itu tidak terdaftar di Google Maps...
Saat bertanya ke penduduk sekitar pun, mereka menegaskan tidak ada namanya Kota Saranjana & orang bernama Delfina Shafira.
Sang kurir bingung hingga akhirnya seorang pria paruh baya menghampirinya, mengatakan ia kenal pada Delfina & akan menunjukkan rumah perempuan itu.
Sang pria asing pun membimbing kurir itu untuk ikut dengannya ke Distrik Nabula, Kota Saranjana, sesuai dengan alamat di paket.
Awalnya lega, sang kurir mulai panik saat menyadari jalan yang dilalui ternyata semakin dalam ke hutan & menjauhi pemukiman warga.
Untungnya, kekhawatirannya tidak berubah jadi kenyataan. Sesaat kemudian, ia justru kaget melihat kota super modern berisi rentetan gedung pencakar langit perak dengan jendela berkilauan. Ia juga melihat banyak kendaraan mewah berlalu lalang di jalan.
Sang kurir kemudian tiba di rumah Delfina. Namun, hujan deras tiba-tiba turun & sang kurir, yang ingat rute belantara menuju alamat ini, bingung bagaimana ia akan pulang.
Keluarga Delfina pun menawarkan sang kurir untuk menginap semalam sampai hujannya reda.
Tak ada pilihan lain, sang kurir menerima tawaran tersebut.
Besoknya, sang kurir tiba-tiba diajak ikut lomba 17 Agustus di Distrik Nabula, yaitu lomba memasukkan paku ke botol. Ia pun ikut, menikmati suasana lomba, & menang juara 2.
Hadiahnya? 4 kg emas!
Sang kurir akhirnya pulang & ia keheranan saat tak lagi bisa melihat kota mewah yang baru ia datangi.
Selain pengalaman wisatawan Makassar & sang kurir pemenang emas 4 kg, ada pula laki-laki bernama Pua Leba yang mengaku ia bebas keluar masuk Saranjana.
Pua Leba mengatakan Saranjana itu ada. Teknologi mereka yang jauh melebihi teknologi kita membuat mereka saja yang bisa bebas keluar masuk "dimensi".
Pua Leba sendiri bisa karena ia punya mandau khusus yang membuatnya bisa dijemput oleh warga Saranjana.
Katanya, warga Saranjana punya KTP sendiri. Ia pun diberikan KTP Saranjana yang bertuliskan Arab.
Lantas, bagaimana dengan warga yang tak punya mandau?
Untuk bisa masuk ke Saranjana, ada yang meditasi, tersesat, hampir mati, atau memang terpilih masuk seperti sang kurir.
Pada tahun 2005, Ari Lasso tampil di suatu kota terpencil yang diduga terletak di kawasan Kotabaru, Kalimantan Selatan. Ia mengungkapkan, saat ia masih tampil, penontonnya tampak banyak sekali namun segera setelah ia selesai menyanyi, penontonnya tiba-tiba berkurang setengah...
Tantri Kotak pun mengalami hal yang sama setelah selesai tampil. Saat ia masuk mobil untuk pulang, tiba-tiba kawasan festival sepi seperti tidak ada acara sama sekali sebelumnya...
Lalu, bagaimana dengan sejarah keberadaan Saranjana itu sendiri?
Saranjana tidak tiba-tiba muncul tanpa angin atau hujan.
Pada 1845, naturalis Jerman bernama Solomon Muller mencantumkan Tanjung Serandjana dalam petanya yang berjudul "Peta Wilayah Pesisir & Pedalaman Borneo".
Peta ini merupakan peta resmi nusantara zaman dulu.
Tanjung ini terletak di sebelah Pulau Laut.
Keberadaan Saranjana ini pun tercantum dalam "Kamus Geografis dan Statistik Hindia Belanda" karya Peter Johannes Veth pasa 1869. Sama seperti Muller, Saranjana disebutkan terletak di sebelah Pulau Laut.
Menurut sejarawan Universitas Lambung Mangkurat Mansyur dalam jurnalnya "Saranjana in Historical Records: The City's Invisibility in Pulau Laut, South Kalimantan", ada 3 dugaan lokasi Saranjana: Kotabaru, Teluk Tamiang, dan Desa Okaoka.
Meski biasanya kota gaib dianggap mistis, Kota Saranjana justru malah menimbulkan pertanyaan mengenai keberadaan dunia paralel & dimensi lain...
Selengkapnya:
Sumber tambahan: detik.com/sulsel/wisata/…
Share this Scrolly Tale with your friends.
A Scrolly Tale is a new way to read Twitter threads with a more visually immersive experience.
Discover more beautiful Scrolly Tales like this.