ERA.id Profile picture
Bikin Paham, Bikin Nyaman~ Instagram: eradotid. YouTube: eradotid

Sep 14, 2023, 19 tweets

[53 TAHUN KASUS SUM KUNING: PEMERKOSAAN YANG TIDAK DIADILI KARENA TERSANGKANYA ANAK PEJABAT]

Malang sekali nasib Sumaridjem, seorang pedagang telur 18 tahun di Yogyakarta yang diperkosa ramai-ramai saat pulang berjualan.

53 tahun kemudian, pelakunya masih ditutup-tutupi...

🧵

21 September 1970.

Hari itu, Sumaridjem pulang terlambat. Saat ia melihat waktu sudah menunjukkan lewat 17.00, ia tahu ia takkan bisa naik bus kota yang sudah berhenti beroperasi.

Akhirnya, Sumaridjem yang berdagang telur itu pun jalan kaki dari Ngampilan.

Dari Ngampilan, ia berjalan ke utara hingga terus mengarah ke Godean.

Semakin malam, ia berjalan melewati Asrama Polisi Patuk. Di area ini, ia tiba-tiba hampir diserempet sebuah mobil.

Kekagetannya belum berakhir: pemuda-pemuda gondrong muncul dari mobil & menariknya masuk.

Sumaridjem berusaha sekuat tenaga untuk melawan, namun tenaga seorang gadis 18 tahun tentu kalah melawan para lelaki itu.

Ia pun mau tak mau masuk ke dalam mobil & diancam dengan sebilah pisau apabila terus berusaha melawan. Sumaridjem melihat mobil membawanya ke arah Bumidjo.

Seketika, Sumaridjem dibius hingga hampir tak sadarkan diri. Namun, ia ingat kalau kain panjang yang ia kenakan ditarik hingga sampai pusar, menelanjangi bagian bawah tubuhnya.

Ia juga ingat betul rasa sakit alat kelaminnya yang dimasukki benda keras sampai tiga kali...

Rasa sakit & ketakutan Sumaridjem diiringi dengan nyanyian ramai para pemuda di mobil yang bersenang-senang.

Belum sampai di situ, uang senilai Rp4,650 hasil jualan Sumaridjem hari itu dirampas para pemerkosanya.

Usai diperkosa & dirampok, Sumaridjem dibuang begitu saja di tepi jalan Wates-Purworejo di daerah Gamping.

Saat itu sudah 22 September pagi hari. Sumaridjem bangkit dengan lemah & berdarah-darah untuk memanggil becak dengan sisa Rp100 yang ditinggalkan para pemerkosanya.

Becak itu membawa Sumaridjem ke rumah langganannya, Nyonya Sulardi di Bumijo. Sang nyonya pun segera melaporkan kasus Sumaridjem ke polisi militer lalu Sumaridjem dibawa ke Rumah Sakit Bethesda untuk visum.

...

Seharusnya selesai, bukan?

Namun, nyatanya tidak.

Kasus penculikan & pemerkosaan "perawan desa" itu pun menyebar luas. Tak lama, polisi menangkap Budidono, seorang makelar mobil yang mengejutkannya, mengakui kalau ada 3 pemerkosa lainnya yang merupakan anak-anak pejabat Yogyakarta.

Awalnya, polisi berusaha membungkam info ini.

Namun, pengakuan Budidono akhirnya bocor & berbagai nama pejabat bermunculan. Masyarakat pun tidak meragukan pengakuan Budidono karena memang saat itu, hanya orang kaya yang mampu punya mobil.

Salah satu pejabat yang anaknya dicurigai adalah Wakil Gubernur DIY Paku Alam VIII.

"Berita itu sama sekali tidak nyata. Itu overbodig (berlebihan), sama sekali overbodig," bantahnya. Meski begitu, ia mempersilakan anaknya ditindak bila memang bersalah.

Mirisnya, Sumaridjem malah semakin dipojokkan: polisi menuduhnya kalau ia berbohong!

Sumaridjem dituduh berbagai hal, namun ada dua tuduhan yang utama: antara ia mencari popularitas atau ia adalah anggota Gerwani, underbow Partai Komunis Indonesia (PKI).

Traumanya sebagai korban pelecehan seksual tidak berakhir di tangan polisi.

Saat pemeriksaan, polisi dengan tegas memerintahkan Sumaridjem untuk telanjang bulat untuk diperiksa apakah ada tanda palu arit atau tidak di tubuhnya...

Sumaridjem bercerita ke wartawan kalau ia diancam akan disetrum bila bertindak macam-macam.

Puncaknya, Sumaridjem nyaris dipenjara tiga bulan atas tuduhan pelaporan palsu. Untungnya, hakim menolak tuntutan polisi itu atas dasar kurangnya barang bukti kalau Sumaridjem mengarang.

Persekusi Sumaridjem ini begitu dibicarakan hingga sampai pada Kapolri Hoegeng Imam Santoso.

Hoegeng, yang dikenal sebagai polisi terjujur di Indonesia, dengan sigap langsung membentuk tim khusus untuk menyelidiki kasus Sumaridjem.

Namun, saat ia melapor ke Soeharto, Hoegeng terkejut & kecewa saat kasusnya malah diambil alih Tim Pemeriksa Pusat.

Hoegeng pun mengekspresikan kekecewaannya akan pengambilalihan sepihak kasus yang seharusnya ditangani Polri.

"Harapan saya agar urusan Polri tidak dicampurtangani pihak lain, menjadi memprihatinkan," katanya.

Pembungkaman Hoegeng Sang Polisi Jujur semakin membuat rakyat waswas. Mereka akhirnya memahami dugaan pemerkosa Sumardijem adalah anak-anak pejabat kemungkinan benar adanya & karena ini jadinya berdimensi politik, Soeharto pun harus turun langsung.

Harapan akan pencerahan kasus Sumaridjem semakin redup saat tak lama kemudian setelah pengambilalihan kasus, Hoegeng dicopot dari jabatannya sebagai kapolri.

Hingga kini, pelaku pemerkosaan, perampokan, & penganiayaan Sumaridjem masih menjadi tanda tanya.

Sumaridjem, atau Sum Kuning, mau tak mau menjadi aktor dalam sejarah kelam Indonesia & ketimpangan kekuasaan di dalamnya...



era.id/sejarah/36687/…
tirto.id/misteri-pemerk…

Share this Scrolly Tale with your friends.

A Scrolly Tale is a new way to read Twitter threads with a more visually immersive experience.
Discover more beautiful Scrolly Tales like this.

Keep scrolling