..dan koordinasi supaya Persija dapat main di GBK, tempat yg mampu menampung animo besar Jakmania dan warga Jakarta.
Alhamdulillah, setelah Pemprov DKI berkomunikasi dengan pengelola GBK, akhirnya GBK memberikan izin Persija bertanding di sana utk laga terakhir 9 Desember 2018.
Untuk @Persija_Jkt, berjuanglah sekuat tenaga, kami ikut mendukung dari samping lapangan. Kepada @InfokomJakmania, dukung sekuat tenaga, tunjukkan Jakmania sekarang layak menjadi contoh suporter terbaik di dunia dengan #JagaGBK.
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
[0/20] Bonus demografi sering disebut sebagai pintu emas menuju Indonesia maju, tapi benarkah akan otomatis jadi berkah? Mari kita diskusikan dalam utas berikut…
[1/20] Di negeri ini, waktu tampak sedang berbaik hati. Kita tengah memasuki fase langka, yaitu bonus demografi. Usia produktif sedang memuncak, menawarkan gegap gempita akan masa depan. Tapi, di balik janji statistik itu, ada tantangan besar yang kerap luput dari sorotan.
[2/20] Utas ini bukan hendak menyiram air pada bara optimisme. Sebaliknya, ini adalah pengingat. Bahwa hanya bangsa yang menyadari ujian-ujian besarnya, yang akan mampu menata masa depannya. Janji kemerdekaan hanya bisa ditepati jika kita tahu jalan mana yang harus diluruskan.
(1/10) Zaman terus melaju. Gelombang teknologi tak bisa dibendung. AI bukan sekadar datang mengetuk pintu ruang kelas, tapi sudah mulai melangkah masuk. Kita tidak bisa berpaling. Kita pun tak boleh tertinggal. Dunia bergerak cepat, dan sekolah tak boleh berjalan lambat.
(2/10) Anak-anak Indonesia berhak atas masa depan yang sejajar. Mereka berhak atas literasi digital, atas kecakapan teknologi terkini. Tetapi mereka juga berhak tumbuh sebagai manusia seutuhnya: berpikir jernih, berperasaan halus, dan berkarakter kuat.
0/ Dalam diskusi di UII Yogyakarta tadi ada yang menanyakan pada saya terkait Revisi UU TNI. Saya bagikan di sini poin-poin pentingnya ya. 🧵
1/ Revisi UU TNI yg baru disahkan menimbulkan banyak pertanyaan. Apakah ini benar2 membawa perbaikan atau malah membuka ruang bagi tantangan baru? Ini adalah ttg menjaga profesionalitas TNI dan kemurnian demokrasi.
2/ Kita semua ingin TNI yg kuat, profesional, dan fokus pada tugas utamanya: menjaga pertahanan dan kesatuan negara. Jangan sampai revisi ini justru membebani TNI dgn tugas2 baru yg bisa mengalihkan dari fokus utamanya.
(Thread) Selamat pagi dr Qatar. Siang ini akan diskusi dgn teman2 diaspora. Jadi ingin bicara lagi ttg #KaburAjaDulu di sini boleh ya? Inilah argumen yg ingin saya ajukan: Jumlah org Indonesia yg berkiprah di luar negeri masih amat kurang, kita butuh lebih banyak. Jadi begini...
(01/12) Indonesia adalah bangsa yg besar, secara literal. Jumlah kita ratusan juta, tanah luas, budaya kaya. Tapi di peta dunia, kehadiran kita masih bisa jauh lebih ditingkatkan. Nama Indonesia belum cukup sering disebut, kiprah anak bangsa belum cukup banyak dibicarakan.
(02/12) Lihatlah restoran Vietnam, Thailand, dan Jepang yg tersebar di berbagai kota dunia. Nama mereka menempel di setiap sudut, menghadirkan rasa, memperkenalkan budaya. Lalu, bagaimana dgn kehadiran restoran Indonesia? Apakah sudah dirasakan seperti kehadiran mereka?
(1/10) Menghabiskan awal tahun bersama Mikail dengan menonton The Edge of Democracy (2019) di Netflix. Dokumenter yang dibuat oleh Petra Costa, sineas perempuan milenial dari Brazil, bercerita tentang erosi demokrasi dan perjalanan politik Lula da Silva sebagai Presiden.
(2/10) Dokumenter ini bercerita tentang upaya penyingkiran terhadapnya melalui pengadilan yang kontroversial atas tuduhan korupsi, walau pada 2021 Mahkamah Agung membatalkan hukumannya.
Kejatuhan Lula dan erosi demokrasi di Brazil membuka jalan bagi Jair Bolsonaro.
(3/10) Menonton dokumenter ini mengingatkan pada buku How Democracies Die, bahwa ada tiga tahap untuk melemahkan demokrasi secara perlahan dan tak disadari.
Pertama, “kuasai wasitnya”. Ganti para pemegang kekuasaan di lembaga negara netral dengan pendukung status quo.
Pertanyaan ketika pertama kali melihat tumpukan sampah di Pintu Air Manggarai: “Kenapa dibiarkan sampah masuk ke dalam kota?
Bagaimana caranya agar sampah sungai tidak masuk ke dalam kota?”
Setelah pembahasan dan perencanaan panjang akhirnya kita putuskan bangun saringan sampah di kawasan perbatasan Jakarta. Anggarannya 195 miliar rupiah sepenuhnya dari APBD DKI. Insya Allah tuntas sebelum akhir tahun 2022, mengantisipasi datangnya musim penghujan.
Dengan adanya saringan ini, air yang masuk ke Jakarta melalui sungai Ciliwung tidak lagi membawa sampah.
Terima kasih kepada semua yang sudah bekerja menyiapkan ini, sejak 2018-2019 akhirnya sekarang bisa terlaksana. Dan mudah-mudahan bisa jadi kebaikan untuk warga Jakarta.