Saya sedikit tergelitik melanjutkan analisa isu aplikasi Sambhar sebelumnya. Saya akan objektif dan tidak memihak. Setidaknya, jika tema ini diangkat ke media, hasil analisa ini bisa jadi sedikit tambahan pembanding dan penyeimbang.
Kita tidak tahu, siapa yang salah, siapa yang benar. Yang benar adalah siapa yang mampu menyampaikan fakta kebenaran disertai bukti yang bisa dipertanggung jawabkan.
Ada beberapa twit yg menyampaikan bahwa @opposite6890 melakukan hoax terhadap Polri, namun di sisi lain DivHumas Polri blm menyampaikan kebenarannya kpd masyarakat, sehingga memicu tagar #ILCSambharMenyambar, pertanda rakyat perlu tahu kebenarannya.
Seperti yang kita tahu, banyak bantahan terhadap @opposite6890, a.l. 1. @opposite6890 ciptakan hoax utk menyudutkan institusi Polri 2. @opposite6890 melakukan modifikasi APK, lalu menyebarkan ulang
Jika (1) menciptakan hoax, hnya waktu yang dpt menjawabnya.
Jika (2), maka secara teknis ini mungkin saja dilakukan, meskipun identifier certificate tersebut dibuat sama, tetapi tidak akan dapat menciptakan signature (hash) yang sama. Kecuali @opposite6890 adalah org yang sama atau developer-nya (LQM).
Terkait munculnya alamat IP yang berada di Autonomous System milik Mabes Polri, sebenarnya sdh ckp lama IP tersebut memiliki domain tertentu, hanya saja belakangan ini alamat tersebut hanya berupa IP, bukan domain ... (contd)
Namun, berdasarkan cache (simpanan) 2 aplikasi online Shodan.io mencatat terakhir kali IP tersebut memuat domain "api.mysambhar.com" pada tanggal 25/02/2019 dengan menjalankan service HTTPS disertai SSL fingerprint pada saat itu.
Secara sederhana IP tersebut memang digunakan oleh aplikasi Sambhar (dgn adanya domain "api.mysambhar.com" di IP Mabes Polri), jauh sblm isu ini muncul.
Dari beberapa twit yang saya baca, Sambhar muncul sebagai aplikasi pada lingkungan Divisi Humas Polri, bukan seperti apa yang dituduhkan oleh @opposite6890.
Sayangnya, Divisi Humas Polri belum menjelaskan kebenaran ini hingga saat ini.
Saya agak heran, semenjak isu ini muncul, mengapa semua fasilitas aplikasi Sambhar seperti domain, server, web service, akun medsos, bahkan informasi tentang LinkedIn developer-nya hilang begitu saja? Ada apa sebenarnya dgn Sambhar ini? Bisa bantu jawab?
Seandainya Divisi Humas Polri meyakini ini adalah hoax yang sengaja dibuat oleh @opposite6890, tentunya aplikasinya tetap dapat diunduh lalu di-counter dengan pembuktian. Rakyat tenang, dan tahu mana yg bisa dipercaya/tidak. Tidak dengan tiba2 semua hilang.
Bagaimanapun kebenaran adalah kebenaran, tdk dapat ditukar.
Saya percaya dengan semboyan "Rastra Sewakottama", yang berarti "Polri adalah Abdi Utama dari pada Nusa dan Bangsa". Dengan semboyan tersebut, mari hadirkan keadilan dan kejujuran.
Saya akan kultwit-kan sedikit hasil analisa terhadap kasus aplikasi Sambhar APK yang menyeret institusi Mabes Polri belakangan ini yang, yang dimunculkan whistleblower melalui akun @opposite6890
Aplikasi Sambhar diyakini sebagian masyarakat pengguna medsos sebagai aplikasi yang didesain untuk menyebarkan konten2 ke sejumlah media sosial Twitter, IG, dan FB. Saya pribadi tidak tahu persis muatan konten apa akan disebarluaskan. Semoga ada verifikasi dari creator-nya.
Berikut ini adalah hasil tangkapan layar aplikasi, walaupun tidak dapat diakses sepenuhnya, karena komunikasi ke API server yang disinyalir menuju ke salah satu jaringan Mabes Polri, telah ditutup semenjak kasus ini mencuat.