Alhamdulillah hari ini saya menghadiri acara sidang tahunan MPR 2019 di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat.
Pidato Presiden @jokowi tadi mengajak kita untuk optimis dalam visi Indonesia maju, melakukan lompatan kemajuan mendahului kemajuan bangsa lain. #PidatoPresiden2019
Di tengah persaingan global yang makin ketat, Indonesia maju adalah harapan kita semua. Oleh sebab itu, kita semua seluruh elemen bangsa mesti satukan langkah dan bekerja keras mewujudkannya. #PidatoPresiden2019#SDMUnggul
Perbedaan bukanlah alasan kita untuk saling menjatuhkan, saling membenci, tapi perbedaan harus kita sinergikan menjadi persatuan dalam visi besar untuk memajukan bangsa Indonesia. #PidatoPresiden2019#SDMUnggul
Indonesia dibangun melalui kesepakatan bersama untuk menerima perbedaan yang ada, yang dibangun melalui landasan Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika. #PidatoPresiden2019#SDMUnggul
Indonesia adalah negara yang dibangun di atas dasar landasan yang kuat, yaitu Pancasila. Negara yang dibalut kuat dengan Bhinneka Tunggal Ika. Maka, marilah kita rawat negara ini dengan sekuat-kuatnya. #PidatoPresiden2019#SDMUnggul
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Pada acara Konferensi Tahunan SDGs Indonesia Tahun 2021 yang diselenggarakan melalui konferensi video, saya menyampaikan bahwa Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan-
-Berkelanjutan merupakan komitmen global yang sangat penting untuk menjadi panduan, kerangka, dan agenda bersama yang inklusif dan berkelanjutan, demi menyelamatkan generasi hari ini maupun generasi masa depan.
Sesuai Arahan Bapak Presiden, komitmen pemerintah terhadap SDGs tidak pernah berubah.
Kerja kolaboratif lintas sektoral adalah kunci untuk mencapai keberhasilan dalam agenda pembangunan. Hal ini saya sampaiakan pada puncak acara Scalling Up Nutrition (SUN) Annual Meeting Tahun 2021, secara virtual.
Saya mengapresiasi seluruh pihak yang terlibat secara aktif dalam melakukan perbaikan gizi bagi masyarakat.
Saat ini Pemerintah terus melakukan berbagai upaya penguatan. Mulai dari penguatan kerangka regulasi, intervensi, pendanaan, serta pemantauan dan evaluasi.
Alhamdulillah, hari ini saya mendampingi Presiden Joko Widodo dalam Peluncuran Gerakan Nasional Wakaf Uang dan peresmian Brand Ekonomi Syariah.
Potensi wakaf uang di Tanah Air mencapai Rp180 triliun. Potensi yang besar tersebut karena mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam dan memiliki tingkat kedermawanan yang tinggi.
Wakaf adalah salah satu ajaran Islam yang memuat pesan kepedulian, berbagi, dan upaya melakukan pemerataan kesejahteraan masyarakat. Wakaf juga memiliki dimensi ekonomi, dan dapat dijadikan instrumen dalam mengatasi kesenjangan dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat.
Pagi tadi saya membuka Munas ke-V Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) secara virtual. Saat ini, Indonesia memiliki potensi yang besar untuk mengembangkan peran ekonomi dan keuangan syariah.
Di tengah pandemi, ekonomi dan keuangan syariah harus terus didorong untuk lebih dapat memainkan peran dalam perekonomian dan pemulihan ekonomi Indonesia.
Ekonomi syariah sebagai iqtishodiyah ishlahiyah (ekonomi perbaikan) dan Islam sebagai dinul ishlah (agama perbaikan) harus bisa menjadi trigger (pemicu) bagi penguatan dan pemulihan ekonomi nasional.
Inovasi dan sinergi berkontribusi besar terhadap pembangunan sebuah negara. Dalam laporan Global Innovation Index (GII) 2020, negara-negara dengan skor inovasi tinggi cenderung memiliki PDB per kapita lebih tinggi.
Berdasarkan laporan GII pada 2018 dan 2019 peringkat Indonesia tidak bergeser dari posisi 85 dari 130 negara di dunia.
Karena itu, untuk mengejar ketertinggalan, bangsa Indonesia terutama lembaga pendidikan tinggi, perlu memacu inovasi dan sinergitas lebih jauh lagi.
Penekanan ini saya sampaikan saat membuka acara Dies Natalis ke 55 Universitas Lampung (UNILA) melalui konferensi video.
Sejatinya, Indonesia mempunyai alokasi anggaran lebih besar dalam bidang riset dan pengembangan dibandingkan Vietnam.
Alhamdulillah, hari ini saya membuka secara resmi Konferensi Besar Nahdlatul Ulama (NU) ke-34 Tahun 2020. Seiring dengan perkembangan zaman, NU
dihadapkan dengan berbagai tantangan. Dan, inovasi menjadi kunci keberhasilan untuk memenangkan persaingan.
Ada tiga tantangan besar yang akan dihadapi NU kedepan. Pertama, penguasaan teknologi digital sebagai alat dakwah masa kini dan masa depan, misalnya dalam bentuk media sosial.
Meskipun sistem dakwah melalui teknologi digital dapat menjadi alternatif dakwah konvensional, saat ini NU masih belum maksimal dalam menggunakan metode dakwah dengan teknologi digital.