Tweet ini didedikasikan utk menjawab pertanyaan dari @MelySutani98 dan @safiraafik, dimana “katanya” ada Hadits yg sangat populer dan hampir tiap hari kita lihat di sosmed.
Definisinya adalah Segala sesuatu yg riwayatnya disandarkan kpd Rasulullah saw, Namun kenyataannya sesuatu itu 𝗧𝗜𝗗𝗔𝗞 𝗣𝗘𝗥𝗡𝗔𝗛 Beliau Sabdakan, Kerjakan dan Beliau Taqrirkan.
Riwayat palsu yg Sengaja dibuat oleh orang-orang pendusta dgn mengatasnamakan Rasulullah saw.
So.. buat teman2ku yg blm sempat belajar ilmu Hadits, STOP!
Jgn lagi menyebarkan Hadits2 palsu apalagi utk nakut2in orang.
Selalu Cek-Ricek hal yg kita terima. Jgn asal telan lalu disebarkan walau itu sebuah hadits sekalipun. WAJIB cek dulu kebenarannya.
Baru dapet bonus, eh ada aja pengeluaran mendadak.
Baru terima THR, eh malah harus ganti ban mobil.
Dulu aku selalu merasa seperti ini. Sampai suatu hari, guruku yang mulia mengajarkan mindset yang mengubah hidupku.
~A Thread
Dulu aku sering mikir, kok rasanya duit cuma numpang lewat? Aku selalu takut kekurangan duit. Takut gak bisa bahagiain orang tua, takut gak bisa bantu orang yang butuh.
Setiap lihat saldo tabungan menipis, rasa cemas datang meringis.
#CeritaGuruAdeirra
#SalamRambutIjo
Rasa takut itu terus menghantuiku, hari demi hari, tahun demi tahun. Sampai akhirnya, aku bertanya pada guruku yang mulia, 'Mbah Yai, kenapa ya orang sering takut kekurangan duit?'
"Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya".
Adalah Baginda Rasulallah Muhammad ﷺ, sebagai Nabi panutan yang tinggi derajatnya di sisi Allah. Akhlaknya Al-Qur'an dan sunnahnya terbebas dari segala cela.
Adalah Baginda Nabi Muhammad ﷺ, sang pemberi syafa`at di akhirat kelak untuk umatnya.
Dahulu pernah saya renungi betapa hebat perjuangan dan kasih sayang Baginda Nabi Muhammad kepada umatnya.
Diriwayatkan bahwa Baginda Nabi shalat di suatu malam dan Beliau membaca sebuah ayat bahkan dalam rukuk dan sujudnya pun ayat tersebut dibaca hingga subuh.
Berawal dari kedatangan Pak Kuncir di pendopo pondok saat hari masih pagi, dan saya menemani Mbah Yai yang sedang asyik duduk di pendoponya sambil menikmati kopi serta ramahnya sinar matahari.