Tweet ini didedikasikan utk menjawab pertanyaan dari @MelySutani98 dan @safiraafik, dimana “katanya” ada Hadits yg sangat populer dan hampir tiap hari kita lihat di sosmed.
Definisinya adalah Segala sesuatu yg riwayatnya disandarkan kpd Rasulullah saw, Namun kenyataannya sesuatu itu 𝗧𝗜𝗗𝗔𝗞 𝗣𝗘𝗥𝗡𝗔𝗛 Beliau Sabdakan, Kerjakan dan Beliau Taqrirkan.
Riwayat palsu yg Sengaja dibuat oleh orang-orang pendusta dgn mengatasnamakan Rasulullah saw.
So.. buat teman2ku yg blm sempat belajar ilmu Hadits, STOP!
Jgn lagi menyebarkan Hadits2 palsu apalagi utk nakut2in orang.
Selalu Cek-Ricek hal yg kita terima. Jgn asal telan lalu disebarkan walau itu sebuah hadits sekalipun. WAJIB cek dulu kebenarannya.
"Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya".
Adalah Baginda Rasulallah Muhammad ﷺ, sebagai Nabi panutan yang tinggi derajatnya di sisi Allah. Akhlaknya Al-Qur'an dan sunnahnya terbebas dari segala cela.
Adalah Baginda Nabi Muhammad ﷺ, sang pemberi syafa`at di akhirat kelak untuk umatnya.
Dahulu pernah saya renungi betapa hebat perjuangan dan kasih sayang Baginda Nabi Muhammad kepada umatnya.
Diriwayatkan bahwa Baginda Nabi shalat di suatu malam dan Beliau membaca sebuah ayat bahkan dalam rukuk dan sujudnya pun ayat tersebut dibaca hingga subuh.
Berawal dari kedatangan Pak Kuncir di pendopo pondok saat hari masih pagi, dan saya menemani Mbah Yai yang sedang asyik duduk di pendoponya sambil menikmati kopi serta ramahnya sinar matahari.
Seluruh Nash Al-Qur'an & As-Sunnah, tidak ada satupun yang tidak bisa diterima oleh akal manusia, sayangnya TIDAK SEMUA akal manusia mampu menerimanya.
Sebagian orang beranggapan bahwa hukum Islam saling tumpang tindih.
Sebagian orang juga beranggapan, jika sudah ada Kitab Suci Al-Qur'an, lalu mengapa harus ada Hadits Nabi?
Sebagian lagi mengernyitkan dahi, mencoba membaca Al-Qur'an & Hadits hanya dari teks zahirnya bahkan hanya dari teks terjemah, lalu berkata "Hukum Islam saling meng-cancel"