HinduGL Profile picture
Aug 24, 2019 15 tweets 3 min read Read on X
Togog Tejamantri

Sesuai ramalan Kaca Benggala milik Raden Wibisana, “ksatria putih” utusan Rama tiba di Alengka. Meski utusan itu kini terlihat tak berdaya terikat oleh kekuatan panah sakti Indrajit, tp beberapa penduduk masih waswas: jangan2 ia benar2 akan mendatangkan bencana.
“Ah tidak mungkin. Lihat saja ia sudah terikat begitu. Tumpukan kayu sdh siap. Sebentar lagi Prabu Rahwana akan melakukan ritual pembakaran, sebagai pesan kepada para kera di Gunung Suwelagiri bahwa mereka akan menjadi abu kalau berani macam2 dengan Alengka” kata sesosok raksasa.
Tetapi sesosok raksasa lain diam2 mengambil buah kelapa gading. Ia bawa buah kelapa itu mendaki tumpukan kayu yg menggunung, menjumpai Hanoman yang pura2 terikat lemah di puncaknya.

“Wahai ksatria putih. Aku melihat ketulusan sekaligus kekuatan didalam dirimu.
Maafkanlah rakyat kami yang tidak tahu diri ini. Mereka mencuri, mereka menghina, mereka melanggar dharma, tetapi mereka pula yang sombong, angkuh dan marah saat dikritik. Kini mereka malah menantang perang. Sungguh mereka telah jauh meninggalkan kebenaran.
Tapi ketahuilah wahai kera putih yang baik hati, tidak semua rakyat alengka seperti itu. Banyak dari mereka yang sebenarnya memiliki hati yg bersih. Hanya mereka tidak mendapat tempat dalam hiruk pikuk angkara murka ini” kata raksasa tersebut.
Ia adalah Togog Tejamantri, tetua raksasa yg bijak dan berhati lembut. “Oleh karenanya, wahai ksatria utusan Rama, aku datang mewakili mereka membawakanmu air kelapa gading ini, sbg obat dahagamu. Semoga kamu akan mampu melihat dan memisahkan, mana yg baik dan mana yang buruk.
Agar hukumanmu tidak sampai mengorbankan mereka yg tidak berdosa” katanya melanjutkan. Ia menunduk, setengah menyembah.
“Wahai raksasa berbudi. Aku akan minum air kelapa gading pemberianmu ini. Terimakasih atas kebaikan hatimu. Kamu bisa pegang kata2ku:
percikkanlah air kelapa gading di setiap rumah, dan aku berjanji api tak akan menjamah rumah2 yg telah mendapat setetes air kelapa gading yg menjadi bukti ketulusan hatimu ini”.
Tiba2 dibawah, ribuan raksasa menjadi riuh. Rahwana datang berpakaian putih2 dengan obor di tangan.
Ia siap melakukan ritual. Hatinya selalu panas. Kata2nya selalu menyakitkan. Kebenciannya membakar. Itulah karakternya. Ia lupa, dengan karakter itu, yang paling menderita adalah dirinya sendiri. Yg pertama kali terbakar juga adalah dirinya sendiri.
Sementara itu Togog Tejamantri berlarian dari rumah ke rumah menercikkan air kelapa gading. Rumah2 yg dihuni oleh penduduk Alengka yang berbudi, yang tidak setuju dengan sifat rajanya.
Bersamaan dengan itu, Rahwana sudah selesai dengan ritualnya.
Ia menyulutkan api pada tumpukan kayu dimana Hanoman terikat diatasnya. Api membumbung disambut sorak sorai para raksasa. Tapi lihatlah, ada sesosok mahluk putih berenang2 ditengah kobaran api. Ia nampak seperti kapas yg bermain2 ditengah kepulan asap.
Berkat restu Dewa Agni saat dulu Hanoman kecil merengek mencari ibunya, Dewi Anjani, Hanoman dewasa kini merasakan kesejukan tiada tara saat berselimut api. Ia meniup2 api agar semakin besar, lalu menyebarkannya ke atap2 rumah se kota Alengka. Dlm sekejap, Alengka mjd lautan api.
Para raksasa menjerit2. Mereka tak tau harus kemana karena mata mereka perih oleh asap yg disulut oleh junjungan mereka sendiri.
Di kejauhan, Togog Tejamantri termenung. Ia melihat ditengah lautan api itu, ada titik2 dimana beberapa perkampungan tak terjamah api.
Rumah2 utuh dan penghuninya khusuk melantunkan nyanyian dharma. Sesuai janjinya, api Rahwana yang disebar Hanoman tidak menjamah mereka. Sesuai janji Weda : dharmo raksati raksitah. Siapa yang menjalankan dharma, ia akan dilindungi oleh dharma.

***
***
Sobat. Saat api kemarahan membakar dan asap kebencian serta penghinaan begitu pekat, bersikaplah spt Togog Tejamantri. Lakukan persembahan. Nyanyikan kidung dharma. Semoga api itu tak membakarmu. Semoga asap itu tak memerihkan matamu, shg kamu tetap dpt melihat kebenaran.
🙏

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with HinduGL

HinduGL Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @GlHindu

Aug 28, 2022
Bali, pulau persembahan

Apa yang membedakan Bali dari pulau lain? Secara fisik tidak ada. Terletak di tengah2 peta Indonesia, alam Bali tidaklah istimewa. Apa yang ada di Bali, ada di daerah lain. Apa yang bisa dibuat di Bali, juga bisa dibuat di daerah lain.
Orang2nya juga sama: rambut hitam, kulit sawo matang, mata dan hidung sedang. Lalu apa yang membuat Bali berbeda?

Menurut saya, perbedaan Bali adalah pada tradisi PERSEMBAHAN-nya.
Terlepas dari fakta bahwa kebanyakan orang mengisi doa dengan permohonan2 (agar ditunjukkan jalan, dimudahkan urusan, dihindarkan dari mara bahaya), kita di Bali selain memohon juga mempersembahkan. DIA memang maha sempurna, tidak perlu apa2.
Read 8 tweets
May 20, 2022
Pertama, “semua benar” itu krn Dia Maha Besar, Maha Luas, shg menoleh kemanapun selalu ada Dia. Lalu setiap orang menemukan Dia sesuai tingkat kesadaran masing2. Weda menyebut “prajnanam Brahman”, Tuhan adalah kesadaran.

Kedua, krn karma menuntun kami lahir sbg Hindu (cont)
Ini bukan kebetulan tp sebuah perjalanan kesadaran, sesuai poin pertama tadi. Kl pindah emang dapet apa?

Ketiga, di Hindu kami diajarkan membangun kesadaran utk tdk jumawa, merasa paling benar. Sebaliknya utk rendah hati, berharmoni. Inilah tangga kesadaran kami saat ini (cont)
dan ini sungguh membuat kami nyaman. Utk apa pindah? Di t4 lain kami dpt apa? Kl hanya utk membesarkan ego bahwa kami satu2nya yg benar, yg lain salah, dan kami satu2nya yg akan masuk sorga, maaf, kami tdk tertarik. Permen memang mengandung gula, tp kan tdk semua orang suka? Cont
Read 9 tweets
Mar 22, 2022
(Repost) RELIGION & THE GOLDEN RULE : Mencari Tuhan yang Adil, Benar, Baik dan Indah

Semestinya, tidak ada keharusan bagi Tuhan. Siapakah kita bisa mengatur-ngatur Tuhan harus begini harus begitu ? Dia maha kuasa, maha pencipta, maha mengetahui.

— A thread —
Tetapi kita sesungguhnya tidak pernah bicara ttg Tuhan yang illahi, karena dalam keillahiannya dia tak terjangkau oleh pikiran (achintya). Bagaimana bisa membicarakan entitas yang tak terpikirkan ?

Maka yg kita bicarakan sesungguhnya adalah konsep2, yg kita pahami dari kitab..
yang kita percayai sbg wahyu Tuhan. Pemahaman atas kitab ini disebut tafsir. Jadi tafsir adalah Tuhan yg dipahami oleh pikiran kita. Dlm konteks inilah Tuhan harus adil, harus memenuhi kaidah umum utk disebut "baik". Jadi pemaknaan kita atas Tuhanlah yg harus benar, baik, indah.
Read 13 tweets
Apr 18, 2021
Menghitung Tuhan
(A Thread)

Ada orang yg merasa begitu istimewa, benar, cerdas dan beruntung krn percaya Tuhannya satu. Tak cukup merasa beruntung, dia bahkan mengejek orang lain “kok Tuhannya banyak”, begitu katanya, di podium, diiringi tawa orang2 yg mendengarkan ceramahnya.
Sejatinya, biji rambutan jg satu. Biasa saja. Pohon kara jg satu, malah dijadikan istilah “sebatang kara” yg merefleksikan kesedihan. Jadi 1 atau sejuta bisa sama2 istimewa, tergantung konteks. Begitu jg ketika angka itu disematkan sbg bilangan yg mengindikasikan “jumlah Tuhan”.
Pertanyaannya, apa Tuhan itu? Apakah Ia semacam mahluk langit dgn cambuk hukuman di satu tangan bagi yg tdk percaya, dan gula2 hadiah di tangan lain bagi mereka yg tunduk dgn puja puji? Apakah Dia hrs mjd satu2nya, bak raja yg menuntut kesetiaan mutlak tanpa ruang utk yg lain?
Read 15 tweets
Apr 16, 2021
Lucunya Bu Desak — a thread😁

1. Bu Desak bilang “yg saya takutkan dr Hindu adl reinkarnasinya”. Beliau bercerita roh yg reinkarnasi ke tubuhnya sdh dikeluarkan di Arab.

*Bila reinkarnasi ada, manusia tdk akan kuasa menolaknya. Bila reinkarnasi tdk ada, roh apa yg keluar itu?😁
2. Bu Desak bingung kok Tuhannya banyak. Itu hanya bingung krn kurang biasa. Yg biasa 1, ketemu banyak bingung. Yg biasa banyak, ketemu 1 jg bingung. Banyak atau 1 tdk ada bedanya bagi Yang Maha Besar. Makanya sama Tuhan tdk usah hitung2an. Dia memang tdk bisa dihitung😁
3. Bu Desak menarasikan beliau ngeri membayangkan jenazah dibakar. Apakah kl dikubur sendirian didalam tanah, dikerubutin cacing, dimakan ulat sedikit demi sedikit tidak membuat bulu2 merinding?

Dibakar 2 jam jd abu. Dikubur berapa bulan diitik2 cacing nakal? 😁
Read 7 tweets
Mar 13, 2021
“Diantara segala hal rahasia, aku adalah keheningan” (Bhagawad Gita X.38)

Keheningan (dalam bahasa sankerta “mauna”), berarti “diam”, “tidak mengucapkan apapun”, “tidak berbicara”, “tidak adanya pernyataan”, “tenang”.

— thread Nyepi —
Weda juga menggunakan kata “Asat”, yang berarti tak terlukiskan, yang muncul tujuh kali dalam Rig Veda. Asat adalah landasan transendensi, asal mula semua persepsi yg terorganisir, jg disebut bahasa non-eksistensi. Asat adalah keheningan dari mana dunia dan senua mahluk muncul.
Dalam kata lain, asal mula semua yang ada adalah keheningan dan kekosongan (ketiadaan). Dari kitab yang sama juga ditemukan nyanyian Nasadiyasukta yang berisi pertanyaan-pertanyaan retoris dan kontemplatif tentang asal muasal keberadaan:
Read 17 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Don't want to be a Premium member but still want to support us?

Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal

Or Donate anonymously using crypto!

Ethereum

0xfe58350B80634f60Fa6Dc149a72b4DFbc17D341E copy

Bitcoin

3ATGMxNzCUFzxpMCHL5sWSt4DVtS8UqXpi copy

Thank you for your support!

Follow Us!

:(