اَلْعَفْوُ = maaf
Semula artinya berjalan terus utk mendapatkan sesuatu.
‘Afâh atau i’tafâh [ عَفَاهُ ، اعْتَفَاهُ = dia berjalan ke arahnya utk mengambil atau mendptkan sesuatu darinya); ‘afatir-rihud-dâr = angin bergerak ke rumah membawa bekas (jejak)nya].
‘afatid-dar; sperti mengatakan bhw rumah t’lah hilang lenyap; ada nilai artistik dlm penggunaan ini: seakan rumah itu sendiri tutupi jejak dan dekorasinya, merenggutnya dan hilang lenyap dari pandangan.
Pengertian ini al-‘afw diartibutkan kepada
Allah Jallajalaaluh; seakan Allah mendatangi hambaNya, mengambil semua dosa apapun yg mungkin t’lah diperbuat hingga si hamba jadi tanpa dosa.
al-maghfirah (ampunan); scara harfiah, menutupi, sdkt bnyk mungkin berasal dari al-‘afw. Awalnya dosa diambil, stlh itu ditutupi hingga tak lagi dpt dilihat oleh pemiliknya pun org lain.
AlQuran: dan maafkan kami dan ampuni kami.
(atau)
hapuskanlah dosa-dosa kami, anugerahilah kami ampunan.
[al-Baqarah: 286).
[QS. an-Nisa’ : 99]... sebab Allah sungguh Sang Pengapus dosa-dosa, Maha Pengampun.
(atau)
...dan Allah Maha Memaafkan lagi Maha Mengampuni.
Jelas bhw maaf dan ampunan, walau memiliki makna yg berbeda, yg satu tumbuh dari yg lain, setali tiga uang utk segenap tujuan praktisnya. Makna ini tdk diperuntukan bagi Allah; kata-kata tsb dpt digunakan utk yg lain dlm pengertian yg sama.
Firman Allah Jallajalaaluh:
“Maafkan mereka karena itu, dan mohonkan ampunan untuk mereka, dan berundinglah dengan mereka dalam ihwal ini.”
(QS. 3 : 159)
(Atau)...
“Maka maafkanlah mereka dan berdoalah agar mereka diampuni. Dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam segala urusan yang menyangkut kepentingan masyarakat umum.”
Jelas Allah memberi perintah kepada Nabi Muhammad dan ummatnya utk memaafkan, nggak boleh memberikan pada mereka konsekuensi kedurhakaannya, sperti mengecam, mencela atau menjauhkan diri dari mereka.
Beliau Sayyidul Wujud, juga supaya memohon ampunan kpd Allah Jallajalaaluh utk mereka (dan Dia akan mengabulkan doa itu) agar mereka selamat dari hukuman atas dosa-dosa mereka.
Wallahu a’lam bishawâb
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
_Bara'ah tahun ini (1445H) harus dilakukan melintasi batas musim dan miqat haji serta merembet ke berbagai negara dan kota berpenduduk Muslim di seluruh dunia. (Sayid Ali Khamenei)_
2/
🇵🇸 🕋 Puskabi dan Gerakan Literasi Nur Alhuda ICC Jakarta mengundang Anda untuk menghadiri webinar bertema *Bara'ah: Pesan Universal Haji dalam Solidaritas Dunia untuk Palestina* yang akan digelar pada:
DALIL AMALAN IBADAH PADA MALAM NISFU SYA'BAN BUKAN BID'AH
⚫Kitab Shahih Al-Jami Al-Shogir, karya Al-Albani ulama wahabi, Jilid 2 Halaman 785 Hadis Nomor 4628, Terbitan Al-Maktab Al-Islami, Cetakan Ke tiga Tahun 1988M/1408H:
"Pada malam nisfu Sya'ban Allah swt akan mengampuni dosa-dosa para penghuni bumi kecuali orang musyrik dan yang bermusuhan".
Al-albani mengomentari hadis ini dengan mengatakan : "Shahih”
Riwayat ini menunjukkan kepada kita tentang keutamaan malam Nisyfu Sya'ban dan menghidupkannya, karena Rasulullah saw mengatakan bahwa pada malam tersebut Allah swt akan mengampuni dosa-dosa penghuni bumi.
Sejarah mengenalnya dengan Nama Cyrus. Alkitab Injil menamakannya Koresh. AlQur’an menyebutnya dengan julukan Dzulqarnain. Dialah sang raja dunia yang hidup di abad ke-lima sebelum masehi dan berhasil membentuk kerajaan Persia Pertama.
Dikenal dengan sistem keadilannya yang menguasai dua tanduk timur dan barat serta diberi kemampuan untuk menembus masa dan mengendarai awan.
Dialog Yang 𝙈𝙚𝙣𝙮𝙖𝙮𝙖𝙩 Hati 𝘼𝙣𝙩𝙖𝙧𝙖 Sayyidatina 𝙃𝙖𝙟𝙖𝙧 𝙙𝙖𝙣 Nabi 𝙄𝙗𝙧𝙖𝙝𝙞𝙢 as :
𝙃𝙖𝙟𝙖𝙧, "kau tinggalkan aku dan Ismail sendirian disini?
𝙄𝙗𝙧𝙖𝙝𝙞𝙢, "iya"
𝙃𝙖𝙟𝙖𝙧, "di tempat ini?"
𝙄𝙗𝙧𝙖𝙝𝙞𝙢, "iya"
𝙃𝙖𝙟𝙖𝙧, "di tempat yang tak berpenghuni, tak tumbuh sebatang pun pohon, tak ada air setetespun?'
𝙄𝙗𝙧𝙖𝙝𝙞𝙢, "iya'
𝙃𝙖𝙟𝙖𝙧, "apakah ini perintah Tuhan?"
𝙄𝙗𝙧𝙖𝙝𝙞𝙢, "iya"
𝙃𝙖𝙟𝙖𝙧, "jika benar hal ini perintah Tuhan, tinggalkanlah aku dan Ismail, selamat jalan, pergi dan lihatlah ke depan, jangan sekali-kali menengok ke belakang"