Ratusan pertanyaan masuk yg isinya hampir semua sama: "apakah ada orangtua yg durhaka?"
Jawaban sy: "YA"
Adakah dalilnya? "Ya, banyak, baik dari Alquran & Hadis"
Bisa dijelaskan?
Ya, tp sabar & mohon jgn disela, sbb sy sambil asuh anak2 & bantu isteri masak.
1. Orangtua yg memberikan nafkah u/ anak2nya dr hasil kerja/usaha yg HARAM: korupsi, ngrampok, nyuri, njambret, malak, lindungi penjahat, balak hutan, jual-beli narkoba...
2. Orangtua yg tdk memberikan teladan ke anak2nya u/ salat, puasa, ngaji...
4. Orangtua yg membiarkan anak2nya dlm kemaksiatan (miras, narkoba, zinah) & keburukan (tidak sekolah, main video/internet terus, berucap kata2 kotor).
6. Orangtua yg kasar, ringan tangan, pembohong, pelit, suka maksiat, pezina, peselingkuh, pemabuk, narkoba, dstnya, di mana hal ini semua tidak memberikan contoh baik u/anak2.
8. Orangtua yg meninggalkan/membuang anak2nya, pergi meninggalkan anak2 begitu saja.
9. Orangtua yg punya byk anak, tp tdk mampu mendidik & menyekolahkan anak2 mereka, krn jk mau punya anak itu, mk hrs dipikir semuanya.
11. Orangtua yg menjodohkan anak2nya dg orang yg buruk akhlaknya, jelek rupanya, & anak2nya tidak suka.
13. Orangtua yg tdk mengembangkan bakat anak2nya & memenuhi keinginan mrk dlm hal kebaikan (kursus bahasa, keterampilan, mengemudi, melukis, sepakbola dll.)
15. Orangtua yg menyerahkan pendidikan/pengasuhan anak2nya ke pembantu/baby sitter/tetangga/orangtua/mertua krn anak2 adlh tanggungjawab orgtua, bukan org lain
18. Orangtua tunggal (janda/duda) yg akan menikah lagi, tapi calon suami/isterinya itu buruk prilakunya dan suka maksiat.
Lalu, mana dalilnya orangtua durhaka sesuai daftar di atas?
Banyak, tapi kita ambil bbrpa saja:
Pertama, QS. al-Tahrim/66:6
يٰأَيُّهَا ٱلَّذِينَ آمَنُواْ قُوۤاْ أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَاراً
"Wahai orang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari neraka..."
Para mufassir saat menjelaskan ayat memasukkan kewajiban orangtua kepada anak. Jika tidak dilakukan, maka berdosa dan bisa disebut sbg orangtua durhaka.
أمرٌ بصَرفِ الأبناءِ عن أسبابِ العَذابِ، فيأمُرُهم وينهاهم بما يُصلِحُهم
"Ayat itu mengandung perintah (bagi orangtua) u/ menghindarkan/menjauhkan anak-anak dari sebab-sebab (datangnya) azab. Oleh karena itu,
Ulama lain menjelaskan maksud ayat tsb.
فيه مسألة واحدة ـ وهي الأمر بوقاية الإنسان نفسه وأهلَه النار. قال الضحاك: معناه قُوا أنفسكم، وأهلوكم فَلْيَقُوا أنفسهم ناراً.
Artinya secara umum:
وَلاَ عَلَىٰ أَنفُسِكُمْ أَن تَأْكُلُواْ مِن بُيُوتِكُمْ
Imam al-Qurtubi menjelaskan maksud ayat ini:
فلم يُفْرَدُوا بالذِّكر إفراد سائر القرابات. فيعلّمه الحلال والحرام، ويجنّبه المعاصي والآثام، إلى غير ذلك من الأحكام
Maksudnya:
Banyak lg ayat Alquran ttg kewajiban orangtua, tp kt cukupkan bbrp ayat sj.
كلُّكم راعٍ ومسؤولٌ عنْ رعيتِه الإمامُ راعٍ وهو مسؤولٌ عنْ رعيتِه والرجلُ في أهلِه راعٍ وهو مسؤولٌ عنْ رعيتِه والمرأةُ راعيةٌ في بيتِ زوجِها وهي مسؤولةٌ عنْ رعيتِها...
HR. Bukhari 893 dan Muslim 1829
Ibn Hajar al-Asqalani menjelaskan maksud hadis:
dlm Syarh Sahih al-Bukhari (j. 9, h. 254).
Maksudnya= orangtua bertanggungjawab penuh bagi anak2 mereka u/ urusan dunia & akhirat,
Hadis lainnya dari Nabi saw.:
حَقُّ الولد على الوالد أن يحسن اسمه ويعلّمه الكتابة ويزوّجه إذا بلغ
Hadis lainnya lagi diriwayatkan Tirmizi 1952, Ahmad 15403, Nabi bersabda:
ما نَحلَ والدٌ ولدًا أفضلَ من أدَبٍ حَسَنٍ
Sbg penutup, saya ingin sampaikan ATSAR (riwayat dari sahabat) Umar Ibn Khattab tog ORANGTUA DURHAKA.
أن رجلا جاء إلي عمر بن الخطاب رضي الله عنه بابنه و قال : إن ابني هذا يعقني فقال عمر للابن أما تخاف الله في عقوق والدك فإن من حق الوالد كذا؟
artinya:
Suatu ketika, seorang ayah mengadu kepada Amirul Mukminin Umar bin Khattab perihal anaknya yang durhaka
Umar bin Khattab saat memanggil sang anak.
Sang anak berkata. “Tunggu dulu, wahai Amirul Mukminin,” bukankah si anak juga punya hak terhadap ayahnya?”
“Pertama, hendaklah ia memilihkan calon ibu yang baik bagi putranya. Kedua, hendaklah ia menamainya dengan nama yang baik. Dan ketiga, hendaklah ia mengajari membaca Kitab (al-Qur’an).”
Sang anak pun berkata kepada Umar bin al-Khaththab:
“Ayahku tidak memilih calon ibu yang baik bagiku. Ibuku hanyalah hamba sahaya yang buruk, berkulit hitam, dan dibeli dari pasar seharga 400 dirham.”
Umar pun menghampiri ayah dari anak tadi, kemudian memarahinya:
Dari riwayat ini jelaslah bahwa ada orangtua durhaka.
Kenapa anak durhaka? Karena orangtuanya juga durhaka!
Ayo, kita putus matarantai keburukan ini mulai dari kita.
Terimalah keadaan & masa lalu yg merupakan bagian dari diri kita. Maafkan, lalu melangkah ke depan.
Semoga Allah kuatkan kita menjadi orangtua yg bertanggungjawab.
Semoga Allah jauhkan kita dari sifat orangtua durhaka, alfatihah.