suikkka Profile picture
Jan 26, 2020 119 tweets 17 min read
Sempat lihat ada yg bikin thread “kenapa ngoshiin” jadi pengen ikutan bagaimana ceritaku mendukung @Rachel_JKT48. Disclaimer aja, thread ini sepertinya bakal ngalor-ngidul, dan aku tidak pandai memilih kata-kata, jd misal ada kata-kata yg kurang berkenan mohon pengertiannya hehe
Mungkin ceritanya harus mulai dari tahun lalu. Aku mungkin masih terhitung baru menjadi fans JKT48, albeit tidak baru-baru banget. Tim pertama yang aku lihat bahkan bukan K3, dan oshi selama 5 bulan awal jg bukan Rahel.
Tidak ingat terlalu jelas kapan pertama kali melihat Rahel. Setiap lihat show K3 aku memang tidak pernah fokus ke setiap member dikarenakan oshiku saat itu ada di tim lain.
Impresi pertama juga hanya sebatas menarik, perempuan humoris yang bercandaannya satu frekuensi, dan selalu berhasil mencairkan suasana ketika member lain MCnya kurang bagus, titik.
Sampai suatu saat, aku melihat Rahel tampil menggantikan Aya yg berhalangan untuk membawakan mushi. Waktu itu adalah kali terakhir Rahel membawakan lagu itu. Karena hari sebelumnya lembur dan kurang tidur, di teater ngantuk berat dan sempat ketiduran di tengah lagu.
Aku terbangun tengah lagu dan melihat Rahel menangis waktu itu, sontak kaget dan mulai berprasangka “Ni anak kenapa? Dia nangis gr2 dia terakhir bawain lagu ini trus liat gw malah tidur?! Kalo iya ni anak sensitif bgt”. Sejak saat itu mungkin aku mulai berempati ke Rahel.
Fast forward ke graduation concert Kelopak Bunga Sakura, konser yg diadakan untuk mengantar 9 member yang akan graduate. Kebetulan waktu itu aku kehabisan tiket gold dan tidak ada pilihan lain selain membeli tiket platinum (padahal habis itu dibuka lg goldnya, asw).
Tiket platinum memiliki benefit prioritas beli tiket last show, 2shot dengan member yg akan lulus, dan mengucapkan “selamat graduate!” Langsung ke member yang dipilih.
Waktu penukaran tiket, aku disuruh menulis nama member dan kutulis Yona. Alasannya sederhana, Yona populer, last show pasti berebut belinya oleh karena itu aku butuh tiket prioritas. Image
Show pun berjalan seperti biasa hingga lagu Sakura no Hanabiratati. Di lagu ini, setiap member berkesempatan untuk menyampaikan pesan terakhir mereka. Dari semua member, speech Rahel yg paling bikin aku terharu.
Waktu itu dia bilang “Aku bukan member yg populer, bukan member yg punya banyak fans. Selama 7 tahun di JKT48, ga pernah sekalipun aku menyesal masuk JKT48. Aku bersyukur dari kegagalan-kegagalan yg aku alami dapat membentuk aku jadi diri aku yang sekarang". Rahel perempuan kuat.
Tidak pernah terpikir kalau Rahel member yang kurang populer, karena dari apa yg aku lihat, kemampuan perform dan MC dia diatas rata-rata member lainnya.
Bisa bertahan 7 tahun sebagai member yg kurang dilihat dan tetap positif itu gila! sejak saat itu aku mulai merasa harus angkat topi untuk Rahel.
Seusai show, nama di tiket yang awalnya Yona ku coret dan ku ganti Rahel. Saat itu juga sembari menunggu member bersiap-siap aku menulis pesan yg ingin aku sampaikan untuk Rahel ketika 2shot nanti. Image
Orang-orang mulai antri ke setiap barisan yang diarahkan oleh staff. Aku mulai mencari antrian, lihat kiri kanan. Antrian 2shot lumayan panjang, terutama Yona yg mungkin lebih dari 100 orang. Sampai akhirnya aku sampai di antrian Rahel dan yang antri saat itu hanya 7-9 orang.
Rasanya antara sedih dan marah, tidak mengerti mengapa orang sebaik Rahel hanya sedikit yg mendukung.
Saat antri, aku meminta izin ke staff untuk speech ke Rahel dan tidak diperbolehkan. Aku terus bujuk dan akhirnya diperbolehkan dengan syarat antri paling belakang. Bergegas aku minta izin ke orang paling belakang dan ternyata dia tidak mau untuk bertukar antrian.
Beruntung orangnya baik, sebagai gantinya dia mau menunggu speech ku dan akhirnya diizinkan oleh staff. Rahel mulai datang dan 2shot pun dimulai sampai akhirnya giliranku tiba. Aku minta izin ke Rahel untuk baca speech dan isinya kurang lebih seperti ini:
"Jujur aku baru jd fans jkt baru 6 bulan ini. Aku ga bisa ngasih pesan banyak buat kamu. kamu bukan oshi aku, aku gapernah ngikutin kamu, aku ga tau perjuangan kamu...
Tapi satu hal yg aku tahu, kamu salah satu orang yg selalu bikin aku ketawa ketika di teater. Sesederhana itu memang, tp aku sedikit menyesal aja, kenapa aku baru suka kalian sekarang, suka disaat member yg aku suka mulai pergi satu persatu..."
Entah mengapa waktu itu aku tidak dapat menahan air mata ketika membaca, dan ternyata Rahel juga sama dan kita nangis bersamaan waktu itu. Aku belum pernah se emosional itu menjadi fans JKT48, bahkan dengan oshi sendiri.
Saat itu aku langsung yakin kalau aku ingin mendukung Rahel. Aku berkata ke diri sendiri kalau aku ingin jadi salah satu orang yg mengantar sampai hari kelulusan dia, ya setidaknya cuman itu yg bisa aku lakukan sebagai fans, terus ada untuk dia selama masih ada pikirku saat itu.
Ketemu dengan Rahel membuatku merasa kalau mungkin akhirnya aku menemukan member yg aku cari di JKT48, member yg ingin kudukung bukan sebatas bucin, tp member yg memang ingin kulihat berhasil karena usaha dia. Image
Setelah konser graduation, besoknya aku datang ke HS event. Rencana awal, aku ingin izin ke oshiku saat itu untuk MVP ke dia.
Tapi berhubung pindah oshi ke Rahel, pesan MVP yg harusnya kusampaikan di MVP, aku sampaikan semua ketika HS, sekaligus jadi perpisahan yg isinya harapan dan ekspektasi ku untuk dia.
Aku berjalan menuju antrian untuk foto 2shot sebelum handshake dengan Rahel. Ketika antrian sudah dekat, Rahel menyapaku dengan melambaikan tangan, berbeda sekali dengan member lain yang mayoritas hanya fokus ke pose dan bilang terima kasih setelahnya.
Entah kenapa rasanya seperti bertemu teman yg sudah lama tidak bertemu dibandingkan foto dengan member. Rahel terlewat ramah untuk seorang idola. Image
Seusai foto, tiba saatnya aku handshake dengan Rahel. Ini adalah HS pertamaku dengannya dan aku tidak mempersiapkan apapun untuk ini.
Aku tidak beli tiket banyak waktu itui. HS dimulai, aku memperkenalkan diri seadanya. Dia bilang terima kasih akan speech kemarin, dan aku tanya apa rencana dia setelah lulus.
Dia bercerita kalau dia ingin menjadi (rahasia), dan dia bilang kalau aku orang pertama yg dia ceritakan hal itu. Kebanyakan orang taunya dia akan nerusin karir di film, padahal dia punya cita-cita lain. Dia berhasil membuatku merasa spesial saat itu :)))).
Aku juga tanya kapan last show dia dan dia jawab "mungkin akhir desember atau awal januari" yg sama sekali bukan waktu yg bagus buatku :').
Selang beberapa hari kemudian, akhirnya datang waktuku untuk dapat klaim MVP. Waktu itu ada 2 kandidat yg ingin ku MVP kan, Beby, dan Rahel. Aku ingin MVP ke Beby karena pesan MVP ku banyaknya untuk JKT48.
Karena bingung, aku mulai mencari tahu tentang Rahel di sosial media, mulai mengikuti twitter dia, mencari dia video ada dia, JKT-TV, membela dst.
Dari situ aku mulai mengagumi Rahel, ternyata dia bukan sekedar jenaka. Diluar itu Rahel adalah tipe orang yg sangat-sangat menghargai hubungan antar manusia, bisa berempati lebih dari siapapun, pemikir dan mungkin itu yang membuat dia bisa bertahan selama 7 tahun.
Rahel orang yg jauh lebih berhak untuk diapresiasi dibanding member lain. Rahel orang baik, pikirku saat itu.
Akhirnya aku memutuskan untuk MVP ke Rahel. Kehadiran ke-100 ku jatuh di tgl 7 desember, dan sayangnya waktu itu seminggu penuh diisi dengan last show member tim T yg bikin aku tidak dapat klaim di minggu itu.
Aku selalu datang setiap last show member dan Rahel selalu tampil sebagai guest di sana. Rahel selalu menangis siapapun member yg lulus saat itu, akrab atau tidak.
Mungkin Rahel bisa berempati dengan perjuangan member lain karena dia ada di kondisi yg jauh lebih sulit dibandingkan mereka pikirku.
Sampai akhirnya datang kesempatan MVP di tanggal 11 Desember (show terakhir sebelum Yona last show). Waktu itu yg klaim lumayan banyak ada 9 orang.
Aku sempat berniat untuk beli undian dikarenakan tanggal 20 Desember hingga 5 Januari aku pulang ke kampung halaman yang tiketnya sudah kubeli dari jauh hari. Aku berpikir kalau hari itu mungkin adalah kesempatan terakhir aku untuk MVP ke Rahel.
Ketika undian, nomor aku tidak terpanggil, dan ketika akan menawar ke mas yg dapet undian, staff marah ke aku dan bilang "jgn tuker ya! kalau tuker gw doain tangannya buntung!". Denger itu bingung mau sedih atau tertawa wgwg, langsung lemas dan pasrah~
Waktu itu aku berpikir kalau mungkin masih ada kesempatan MVP sebelum konser ulang tahun di minggu berikutnya. Tapi ternyata setelah jadwal keluar, show hanya ada di hari senin dan selasa, setelah itu libur dan tidak ada jadwal show tim K3.
Aku menganggap kalau mungkin kesempatanku untuk MVP di Rahel sudah tidak ada lagi.
Sebelum konser, keluar pengumuman tentang tanggal last show Rahel yang jatuh pada 5 Januari. Malam itu juga aku langsung me-reschedule tiket berangkat dan pulang dari Jakarta agar bisa handshake di Surabaya dan datang di last show Rahel.
Aku set pulang ke Jakarta di tanggal 2 Januari. Besok paginya, jadwal show sampai akhir tahun keluar dan ternyata masih ada kesempatan MVP di tanggal 29 Desember. Untungnya aku berhasil reschedule lagi tiket pulang yang aku reschedule kemarin malam dari tanggal 2 ke tanggal 28Des
Singkat cerita, aku sampai di Surabaya untuk datang ke handshake event. Saat itu aku hanya beli tiket untuk Rahel karena niatku hanya ingin handshake dengan dia untuk terakhir kalinya.
Ketika sesi handshake dimulai, aku memperhatikan sekeliling dan handshake di Surabaya saat itu tidak seramai event di Jakarta, antrian tidak terlalu panjang, masuk ke venue pun relatif mudah. Image
Aku memperhatikan antrian Rahel dan lumayan banyak orang yang mengantri untuk dia saat itu. Aku senang, mungkin ketakutanku kalau hanya sedikit orang yg mengapresiasi Rahel salah. Aku menunggu antrian sampai habis karena aku ingin merapel tiket handshake yg aku beli.
Waktu handshake, Rahel memulai pembicaraan dengan membahas saudara dia yang satu kantor dengan aku. Dia bilang:

"Kakak temannya ****?"
"Iya, kok tau?"
"Aku baca DM kakak"
Lumayan kaget karena akunku anonim, aku tidak menyangka dia sadar kalau itu aku :"), sedikit malu juga karena DMku yg lain kemungkinan dibaca juga oleh dia. Kita ngobrol panjang lebar dan aku tidak terlalu ingat apa yang kita obrolin saat itu.
Setelah itu, aku bilang kalau aku ingin mencoba untuk MVP lagi ke dia, masih ada kesempatan terakhir di tanggal 29 Desember bilangku.
Aku tutup handshake dengan gombalan yang bahannya ku ambil dari video dari JKT48-TV,
"Apa bedanya kamu sama pohon"
"Kalau pohon itu mahoni, kalau kamu itu my honey"
Rahel tertawa melihatku dan dia membalas dengan gombalan dari dia, aku tidak ingat apa yang dia bilang waktu itu, gombalannya menggantung, karena tidak yakin aku tanya
'Hah? Udah gitu doang"
"Iya, hahahaha"
Meskipun tidak paham apa maksudnya, entah kenapa aku malah tertawa waktu itu. Meskipun singkat, dapat tertawa secara tulus membuat aku merasa kalau handshake saat itu adalah handshake terbaik yang pernah aku rasakan.
Sehabis Handshake aku antri untuk 2shot dengan dia. Kita 2shot dengan pose main hidung dan pose dari Rahel, pose tangan bak ok oce-nya Sandiaga Uno yang ditempelkan ke pipi entah apa maksudnya, lalu kemudian berpamitan pada Rahel. Image
Setelah itu, aku pergi ke toilet sejenak untuk cuci muka. Aku kembali ke venue tepat saat Rahel akan memulai speech dia di stage, lihat itu sontak aku langsung berlari ke posisi paling depan yang aku bisa.
Saat itu dia berbicara tentang penolakan-penolakan yang dialami selama menjadi member JKT48 dan bagaimana hal tersebut membentuk dia menjadi dirinya yang sekarang.
Speech selesai dan Rahel tersandung ketika berjalan kembali ke backstage yang sukses merubah mood menjadi jenaka, tipikal Rahel :) Hari berlangsung cepat, dan tidak ada pengumuman apa-apa setelah event.
Besoknya, aku datang lagi ke venue yang sama untuk melihat konser ulang tahun JKT48. Venue saat itu aneh, bentuk bangunannya panjang menyamping yang membuat orang yang duduk di pojok mungkin tidak dapat melihat performance di tengah panggung.
Aku beruntung mendapat tempat duduk dengan posisi bagus saat itu, tepat di tengah panggung. Image
Meskipun dapat tempat duduk yang strategis, sepanjang show aku tidak dapat terlalu jelas melihat Rahel dikarenakan dia perform jauh di pinggir panggung.
Tapi aku bersyukur dapat melihat Rahel perform dengan semangat saat itu. Konser ditutup dengan pengumuman yang isinya tentang program-program baru di JKT48.
Habis sudah rangkaian kegiatanku melihat JKT48 di Surabaya. Besok paginya aku pulang ke Malang dan saatnya nostalgia melepas rindu bersama keluarga dan sahabat-sahabatku di sana.
Di Malang, aku cerita ke kakak perempuanku tentang Rahel dan juga niatku untuk kembali ke Jakarta lebih cepat. Dia memarahiku dengan gayanya yang santai, menyuruhku untuk jangan berperilaku konyol.
Benar juga pikirku, kenapa aku sampai begini ke orang yang bahkan tidak aku kenal, mengorbankan waktu bertemu keluarga yang hanya setahun dua kali. Tapi hanya satu yang ada di pikiranku saat itu, aku ingin apresiasi Rahel.
Tanggal 29 besok adalah benar-benar kesempatan terakhir untuk MVP ke Rahel. Aku ingin meminta izin ke fans di Jakarta agar MVPnya diprioritaskan untuk Rahel di tanggal itu, harapannya sih agar aku punya kesempatan lebih besar MVP di hari itu, hehe.
Salah satu caranya adalah dengan mengirim tweet di surel fans JKT. Tapi, sebelum dapat mempost tweet, diharuskan untuk difollowback yang bisa memakan waktu berhari-hari. Untungnya aku dibantu oleh salah satu fans yang dapat mempost tweet yang aku bikin.
Aku terharu karena responnya mayoritas positif, ada beberapa juga yang berkomentar "emang lu sokap nyuruh-nyuruh?" yang ada benarnya juga, mereka sudah berusaha untuk mengejar MVP sama seperti aku. Aku mungkin terlalu egois, pikirku saat itu.
Tanggal 28 pun datang dan saatnya aku kembali ke Jakarta. Besoknya aku pergi ke teater dan saat itu hanya satu dari semua teman-temanku yang menemaniku nonton dikarenakan musim libur. Aku datang seperti biasa, menukar tiket bingo biru, lalu standby di depan teater.
Staff mulai memanggil orang-orang yang berniat untuk MVP. Di luar dugaan saat itu cukup banyak yang klaim, ada 8 orang, tidak jauh berbeda dari saat Yona (9 orang) sedangkan kuota MVP hanya 3 orang.
Karena penasaran, aku mulai bertanya ke orang-orang yang klaim MVP saat itu, dan dari 8 orang hanya ~3 orang termasuk aku yang MVP ke Rahel.
Aku tidak bisa bohong. Saat itu aku benar-benar kecewa, kecewa dengan fans, terlebih lagi kecewa dengan diri sendiri karena terlambat mendukung Rahel hingga akhirnya harus ada dalam situasi ini.
Kita disuruh untuk mengambil nomor undian yang nantinya akan diundi oleh staff. Staff mulai mengambil secara acak kertas undian yang ada pada wadah kaca.

Undian pertama dimulai, “nomor 8!” Panggil staff, orang yg beruntung saat itu adalah orang yang MVP ke Gracia.
Pada saat undian kedua, bukan juga nomorku yang keluar, MVPnya pun bukan pula ke Rahel.
Saat itu aku bergumam dalam benakku, mungkin benar kata kakakku, aku mungkin badut paling konyol sedunia! Hari ini adalah hari terakhir MVP ke Rahel, dan setidaknya meskipun bukan aku, semoga ada salah satu fans Rahel yang dapat harapku.
Aku ingin Rahel mendapatkan apresiasi sebanyak-banyaknya sebelum dia lulus dan ini harinya.

Undian ketiga dan terakhir pun dimulai. Aku sudah pasrah saat itu. Meski gagalpun, setidaknya aku akan jauh lebih tenang dibanding sebelumnya karena aku sudah berusaha sebisaku untuk ini
Staff memanggil "nomor 7!", aku lihat kertasku dan ternyata itu nomorku! Tidak bisa aku ungkapkan betapa senang bukan mainnya aku waktu itu. Akhirnya keinginanku untuk MVP ke Rahel terkabulkan :).
Kandidat MVP dipersilahkan masuk ke dalam teater sebelum bingo dimulai. Aku duduk di kursi paling depan tepat di tengah stage. Saat itu aku bersebelahan dengan orang Jepang yang sering aku lihat di teater.
Aku memperkenalkan diri seadanya. Dia dapat berbahasa indonesia meskipun terbatas, aku timpal dengan bahasa Jepang yang sama-sama terbatasnya. Dia bercerita tentang alasan dia mendukung oshi.
Aku selalu kagum dengan orang Jepang, mereka selalu tulus dalam melakukan apapun, termasuk mendukung oshi di senbatsu.
Selang berapa lama, show pun dimulai, Rahel maju ke stage, blockingan dia tepat ada di depanku. Kita bertukar pandang dan show berlangsung cepat hingga lagu terakhir, salah satu lagu favoritku yang berjudul To be Continued. Aku sekuat tenaga menyoraki Rahel di lagu itu.
Aku selalu suka lagu ini, lagu ini memberi tahu pendengarnya untuk terus maju kedepan apapun kegagalan yang kita alami. Lagu yang paling bisa aku relate dengan kehidupanku dan mungkin lagu yang cocok untuk Rahel, at least di pikiranku saat itu.
Show pun berakhir dan Viny mulai memanggil kandidat MVP. Aku mulai panik dan Viny memanggil namaku
"Kita kehadiran tamu spesial saat ini, MVP100 kita, kak Ivan!"
Aku berdiri ke depan Viny, dan dia bertanya
"Mau MVP ke siapa kak?"
"Rahel" entah mengapa mic yang aku pegang saat itu kecil sekali suaranya, aku ulang sekali lagi
"Mau ke Rahel"
Rahel maju ke depanku, aku melepas kacamata untuk ditaruh di atas kepalaku, setidaknya pandanganku jadi buram sehingga mengurangi canggung ku pikirku saat itu.
Aku mulai speech. Ada dua pesan yang ingin aku utarakan saat itu, pesan untuk Rahel dan JKT48 secara general. Dikarenakan konten speech ku banyak, aku mempercepat cara bicaraku yang dasarnya sudah cepat.
Kudos untuk mas LR yang bisa keepup dengan cara bicaraku 👍Untuk ringkasannya dapat dilihat disini.

Di tengah speech penonton mulai tidak sabar, terdengar beberapa penonton mulai menguap dengan keras karena memang speech ku saat itu terlalu lama yang mungkin menghabiskan waktu sekitar 10 menit.
Merasa tidak enak, Rahel memotong speechku di tengah, aku pun minta izin untuk memberikan pesan terakhir untuk menutup speech ku saat itu.
Lega rasanya dapat menyampaikan hal yang aku pendam dari dulu. Di akhir MVP, Rahel memakaikan kaos dan pin untukku, dia memberitahu kalau aku bisa mengirim DM kalau masih ada pesan, dia meyakinkanku kalau dia akan baca.
Rahel dan yang lainnya menutup MVP dengan mengucapkan terima-kasih. Aku menundukkan punggung untuk membalasnya. Image
Besoknya aku pergi ke Bandung untuk menghabiskan sisa cuti dan main ke rumah teman. Selama di Bandung, aku dibantu teman semasa kuliah untuk membuat gift sekaligus menulis fan letter perpisahanku untuk Rahel.
Aku orang yang tidak pandai menulis, nilai bahasa Indonesiaku semasa sekolah jelek, bahkan aku tidak ingat kapan terakhir kali aku baca buku. Tapi satu yang aku bisa, aku bisa jujur dengan perasaanku.
Aku berusaha merangkum apa yang aku rasakan pada selembar kertas. Semoga bisa jadi surat yang berkesan untuk Rahel harapku.
Surat itu bercerita tentang alasanku mendukung Rahel, bagaimana Rahel menjadi sosok yang dapat membawa kebahagiaan tidak hanya ke fans, tapi ke semua orang di sekitar dia. Aku tutup surat ku dengan;
"Ini mungkin apresiasi terakhir yang bisa aku beri untuk kamu. Aku bersyukur kamu ada dan dimanapun kamu berada setelah ini. Selama lebih satu bulan aku menjadi fans kamu, sebulan itu adalah hari-hari yang paling bahagia buat aku.

Terima kasih, terima kasih,
Selamat tinggal"
Jum’at malam aku kembali ke Jakarta. Sabtunya aku berniat untuk melihat konser K3 di peluncuran hp terbaru Xiaomi dan konser tersebut adalah konser terakhir Rahel di luar teater. Sayangnya aku kehabisan tiket karena kurang persiapan.
Tapi entah mengapa selalu dibukakan jalan, temanku ada yang menawarkan tiket gratis karena kebetulan dia EO acara saat itu.

Aku datang ke venue dan terlihat beberapa fans sudah antri di luar, kita tidak diperbolehkan masuk sebelum venue di buka.
Setelah masuk, venue di dalam dibagi menjadi dua bagian; depan stage diisi oleh wartawan yang mendapatkan tempat duduk, sedangkan pengunjung lainnya berada jauh di belakang yang dibatasi oleh pagar pembatas. Wah jauh juga ya~ Image
Presentasi berlangsung lumayan lama, dan akhirnya konser JKT48 dimulai. Kita mulai berebut kursi yang sebelumnya ditempati oleh wartawan. Saat itu mereka membawakan 3 lagu, berbeda dengan event JKT48 biasanya, saat ini kita diperbolehkan untuk mengambil gambar.
Fokusku saat itu hanya mengambil fancam Rahel, sedikit aneh rasanya karena ini pertama kalinya aku datang bukan untuk menikmati performance. Konser selesai dan aku pulang dengan perasaan campur aduk, malam itu aku mempersiapkan mental untuk last show Rahel keesokan harinya.
Akhirnya tiba juga hari kelulusan Rahel. Aku datang lebih awal karena takut kehabisan tiket graduation 2shot. Sesampainya di sana, di depan teater sudah berjajar properti-properti untuk mengantar Rahel, salah satunya ada cut-out foto Rahel dengan ukuran 1 banding 1. Image
Seusai menaruh gift, aku tukar tiket biru waktu itu. Bingo biru selalu jadi pilihan aman untuk show yang ramai pengunjung, selain karena kursi hijau biasanya ditempati oleh keluarga member, spot standing untuk bingo biru jauh lebih banyak dibanding hijau.
Undian dimulai dan aku dapat nomor jelek sehingga harus standing, tp beruntung juga karena aku dapat spot terdepan di barisan tengah. Pertunjukan dimulai, ada drama singkat dari Rahel waktu itu, setelahnya mereka mulai menampilkan lagu pertama.
Aku tidak dapat menahan tangis saat bagian

“Apa yang sekarang bisa kulakukan demi dirimu?
Lihat ke bawah dengan penuh air mata.
Ku tatap dengan jelas telapak tangan ini.
Aku tahu.. Waktu telah berlalu”
Sepanjang show dipenuhi dengan air mata dan tidak terasa semua lagu selesai di tampilkan. Member kembali ke backstage dan kita diperlihatkan video singkat perjuangan Rahel di JKT48 dari masa dia kecil dulu.
Rahel mungkin salah satu member terlama yang menjadi backup dan belum pernah terpilih membawakan single JKT48.

Video selesai dan Rahel keluar dari backstage untuk tampil di panggung. Di luar dugaan, bukannya tampil sebagai center, justru ia tampil sebagai back dancer.
Layaknya flashback film, Rahel menampilkan kumpulan potongan lagu-lagu yang pernah ia tampilkan dalam satu lagu. Meski tidak mengikuti dari awal, tapi lihat itu seakan dapat merasakan perjuangan dia selama 7 tahun dan emosi yang terakumulasi dapat terlepas di momen itu.
Emosiku mencapai puncaknya ketika mendengar intro lagu “Sampai Dirimu Menjadi Bintang” dimulai dan member mulai keluar ke depan stage. Aku sering mendengar lagu ini bahkan sebelum aku menjadi fans Rahel.
Tidak pernah terpikirkan kalau lagu yang paling aku suka di grup ini akhirnya dibawakan oleh member yang paling spesial untukku. Aku suka liriknya di bagian

“Sampai dirimu menjadi bintang ku akan melihat langit dan terus percaya doa ini kan berlanjut menembus keabadian”
Lagu ini bercerita tentang doa dan harapan fans untuk idolanya yang mungkin terdengar banal di atas kertas, tapi tidak untuk orang yang mempercayainya.
Selama lagu dimainkan, melambaikan lightstick ke arah member yang biasanya dilakukan karena kebiasaan, entah mengapa saat itu dapat kulakukan dengan dengan sepenuh hati sambil menangis. Lagu itu berhasil membuatku hancur selama 3 hari setelah last show berakhir.
Di penghujung acara, Rahel membawakan speech, dia bercerita tentang dia yang dulunya pernah disebut “ban serep”. Dia juga bercerita tentang titik terendah dia di JKT48 dan bagaimana dia bisa melalui itu.
Lebih dari perjuangannya, yang paling berbekas di ingatanku adalah ketika dia bilang

“Susahku cukup aku aja yang tau, aku aja yang harus ngerasain kesulitan aku. Aku gak mau orang yang mendukungku harus dirugikan karena aku”
Dan mungkin itu salah satu alasan dia graduate, tidak ingin pendukungnya kecewa karena dia. Tidak banyak orang yang punya tingkat empati setinggi Rahel, mendengar itu membuatku sangat bersyukur dapat menemukan Rahel di waktu terakhirnya. Rahel orang hebat.
Seusai show, aku 2shot sama Rahel. Ketika foto, aku sempat kebingungan mencari pose dan ingat suatu waktu teman menunjukkan foto dia dengan pose berdoa. Menarik nih, aku ingin coba. Aku minta ke Rahel untuk foto dengan pose itu tapi aku lupa kalau dia non-muslim.
Dengan gugup aku ganti tangan ke pose berdoa ala umat kristiani. Setelah selesai, sambil mengucapkan kasih untuk fotonya, aku bilang

“Jangan lupain kita ya”
“Kakak yang jangan lupain aku!” Image
Itu jadi kalimat terakhir yang aku dengar dari Rahel untukku. Aku ikut datang melihat pelepasan foto dia dan kemudian pulang setelahnya.

Itulah kisahku mendukung Rahel, berawal dari empati yang berubah menjadi kagum, dan berakhir menjadi bucin hhhh.
Sampai sekarang aku masih belum paham apa arti mendukung seseorang. Awal ku beranggapan mendukung member adalah karena komodifikasi afeksi yang ditawarkan, tapi ternyata jauh lebih dari itu. Mungkin Rahel sudah kuanggap seperti cerminan diriku.
Dia adalah orang yang ingin kulihat berhasil dibandingkan siapapun. Dan mungkin arti mendukung adalah keinginan agar idola kita dapat menjadi versi terbaik diri mereka, harapan agar mereka menjadi bahagia yang tidak dapat didapatkan dengan sekedar suka.

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with suikkka

suikkka Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Don't want to be a Premium member but still want to support us?

Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal

Or Donate anonymously using crypto!

Ethereum

0xfe58350B80634f60Fa6Dc149a72b4DFbc17D341E copy

Bitcoin

3ATGMxNzCUFzxpMCHL5sWSt4DVtS8UqXpi copy

Thank you for your support!

Follow Us on Twitter!

:(