Thread by @Sorasachi__

~ ãgâmà mémbãkàr MÀSSÂ ~

Apakah kita sadar, bahwa dengan beragama kita percaya dengan hal² yang "ghaib" ? Kekuatan MÀHÃ SÉGÀLÃÑYÁ diatas manusia yang mampu menggerakkan seluruh ÀLÅM SËMÈSTÀ.

Tetapi agama secara psikologis pasti menimbulkan makna yang berbeda bg setiap orang.

Untuk sebagian orang agama bisa bermakna menjalankan suatu ritual ibadah seperti salat dan puasa.

Untuk sebagian lain agama adalah pengabdian kepada sesama manusia bahkan sesama makhluk.

Ada juga agama adalah akhlak atau perilaku baik,

Ada yg agama adalah pengorbanan untuk suatu keyakinan, berlatih mati sebelum mati, atau mencari mati demi keyakinan.

begitu kompleks makna agama dalam pribadi setiap individu, dan mungkin masih byk lagi.

Dari kompleksnya makna tsb bisa memungkinkan mempengaruhi perilaku manusia yang memeluk suatu agama.

Perbedaan memaknai suatu agama tsb menunculkan corak keberagaman perilaku manusia hingga munculah sikap² intoleransi, gerakan² radikal yang banyak terjadi sekarang ini.

Jadi tidak mungkin tidak agama itu berkaitan dengan "jiwa" pemeluknya.

Bagaimana mereka yg berperilaku radikal atas nama agama, sehatkah jiwa mereka?? 😊😊

Dan sudah seharusnya kita tidak perlu gaduh bagaimana jika eks WNI PRO ISIS jika kembali ke INDONESIA?

Opsi tersebut tidak perlu di tawarkan pd mereka dan sudah sepantasnya MENOLAK KERAS KEPULANGAN EKS WNI PRO ISIS

Sangat dimungkinkan menjadi trigger munculnya "keberagaman radikal baru" Apalagi di Indonesia sendiri masih banyak Begundal-begundal paham khilafuck yg masih bebas "bernafas"

Di Indonesia juga ada propaganda anti-ISIS. Ini menjadi alasan sebagian begundal jihadis yang juga anti pemerintahan (karena menolak ISIS).

Bukankah lebih baik "menghabisi" begundal² perusak Negeri daripada "membuka pintu" untuk mereka kembali?

#TolakEksWNIproISIS