Assalamualaikum, wr.wb. Afwan Jiddan, ya Akhi. Mohon antum berkenan memikirkan kembali pendapatnya. Saya bukan ahli medis, berikut informasi dari Instagram RSAB Harapan Kita bahwa anak malnutrisi termasuk amat rentan tertular COVID-19.
Kelaparan (malnutrisi) dan penyebaran COVID-19 amat terkait, upayanya harus beriringan. Kita berjuang memerangi malnutrisi, saya yakin antum sudah lakukan, dan bersamaan dg itu tidak mengganggap remeh COVID-19 krn anak yang kelaparan itu paling rentan.
Antum benar dg mengangkat isu malnutrisi dan kesenjangan sosial. COVID-19 ini memang membuka borok persoalan kelas dan akses di Negara kita. Antum benar, kita harus bicara COVID-19 dari perspektif mereka yang paling rentan termasuk mereka yang malnutrisi
Namun, bukan dengan bilang satu lebih berbahaya dari yang lain. Jangan memberikan informasi menyesatkan pada followers dan umat, seolah COVID-19 tidak berbahaya. Demi Allah, 4 orang adik ipar saya adalah perawat. Kami siang malam berdoa untuk keselamatan mereka.
Ya Akhi, seharusnya lah kita berjuang bersama-sama untuk melawan kemiskinan dan kelaparan juga melawan penyakit seperti COVID-19. Bukan membandingkan. Antum bisa buka donasi atau terlibat di gerakan #SalingJaga yang mmg khusus donasi masyarakat miskin dan rentan.
Maaf bila saya salah. Izin tag Bunda @asmanadia yg mgkn kenal dg Pak Arie Untung agar diskusi bersama. Maaf sebesar-besarnya saya lancang, dan jika Bunda Asma Nadia tdk berkenan dg tag ini. Saya tdk tau lagi siapa yg mgkn kenal
Buat semuanya saja yang kaya, yang influencer, yang berkuasa, siapapun kita, ini perjuangan kita bersama. Bismillahirrahmaanirrahiim. Semangat semua! Wallahu'alam bissawab.
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Orang tua pada anaknya sering merasa memberi begitu banyak, berkorban banyak; tenaga, air mata, dana, masa muda. Kadang lupa betapa banyak pula yang telah diberikan anak sejak lahir; kebahagiaan, harapan, kasih sayang, tawa, rasa syukur, inspirasi, kepandaian, dan banyak lagi.
Terima kasih, Fatimah, telah memegang tangan Mamah. Setiap saya tidak bisa tidur, saya pegang tangan Fatimah. Begitu besar kekuatan dan ketenangan ia alirkan tanpa pernah mengeluh, tidak seperti Mamahnya yang tidak selalu siap dengan senyum saat melayaninya bangun tengah malam.
Dengan kata lain, kalau ribet dg anak balas jasa orang tua, dll, harusnya ribet jg balas jasa anak yg tetap ceria dikasih baju jelek krn kita saat itu masih muda, belum punya apa-apa. Hidup akhirnya bukan urusan balas membalas, tapi beri memberi dg rasa saling syukur. InshaAllah
Saya sendiri menunggu pemerintah maunya apa dg pandemi ini!
KOL dan Influencer yg sebar pesan berbahaya bahwa COVID-19 tidak membahayakan, tgg jawab aja klo ada yg wafat krn percaya kalian! Tapi buat awam yg mulai aktivitas ini-itu kan mmg pesan dari pemerintah begitu!! AKB kan!
Kenyataan di media sosial, tiap hari rakyat sama rakyat saling berantem soal siapa yang waspada, siapa yang sembarangan, dll, siapa yang udah mulai kumpul2, siapa yang masih sabar di rumah, dll. Rakyat harusnya bantu rakyat, minta akuntabilitas yang berkuasa!
Kalau kita belum capek jujur, pemerintah memang mixed messages kan.
Rakyat tentu wajib saling mengingatkan, saling jaga, jaga keluarga, lingkungan juga, tapi kalau saling hujat ya sedih juga.
Yang berkuasa yang pertama dan utama harus tanggung jawab dan beri ketegasan.
Hari ini mengakui bias Jawa-ku, juga soal waktu. Pagi ini akan bicara di webinar yang sangat menarik bersama dengan UIN Alaudin Makassar. Semua waktu dalam WITA. Dan otak Jawa-ku yang bebal ini harus diingatkan berulang kali untuk siap lebih pagi dari waktu tertera.
Seharusnya time difference ga jadi masalah ya, apalagi kaum privilej yang biasa ikutan acara internesyenel, tapi sama saudara sebangsa sendiri, banyak bias yang harus dibongkar. Contoh,
PERNAHKAH KITA BIKIN ACARA, WEBINAR, IG LIVE, MIKIRIN 3 ZONA WAKTU DI INDONESIA?
Saya sadar ini waktu bikin unggahan Instagram ttg acara yg saya ikuti. Awalnya senang pas ada ide utk tulis promo dg 3 zona waktu. Berasa inklusif gitu!
Namun setelahnya merasa harus minta maaf krn tyt di zona waktu WITA acara ini nabrak Maghrib. Klo bikin acara, kita mikir gini?
Sebuah program komedi/monolog/talk ttg kehidupan pekerja terutama di masa pandemi & penggalangan dana utk pekerja melalui sindikasi.bagirata.id
Hidup pekerja sering seperti dikejar-kejar, tidur pun, mimpi revisi! Jaminan kerja, fasilitas, dan hak sering tak didapat.
Eps 1, Senin, 15 Juni, 2020
"Kerja, kerja, kerja, eh ngganggur"
Full video di IG atserikatsindikasi setiap Senin dan di IG atsakdiyahdotmaruf setiap Jum'at
Ini udah Juni kan, kita masing-masing berjuang agar kondisi membaik sambil jaga kesehatan. Tyt, banyak teman-teman yang masih membutuhkan. @SINDIKASI_ dan @bagirata_id usaha saling bantu, patungan bareng kamu, sediakan emergency fund untuk kebutuhan paling dasar. Yuk, ikut!
Pagiiii, berikut bbrp informasi fun event hari ini yaa..
Pertama dari Jessica Farolan @eljez dan Aethra Learning Centre yang mengajak kita mengenal dan berdamai dengan inner child. Apa itu? Ikutin workshopnya!
Berikutnyaaa.. buat yang seru persiapan Lebaran online, nanti sore ngobrol bareng sama Sakdiyah Ma'ruf dan Habib @Husen_Jafar bersama @SiBerkreasi Live di YouTube Siberkreasi. Berjumpa sore ini Insya Allah yaa
Berikutnyaaa lagii, tiket stand-up comedy dan talk show Sore Takbiran masih tersedia! Go to bit.ly/lawakasik Yang ini buat Sabtu yaa
Yang ini konferensi tentang peran perempuan lintas agama dalam perdamaian dari Hartford Seminary, Amerika Serikat, gratis tis!! Bagus-bagus banget pembicaranya.