Sy setuju dgn ini.
Bukan bandara/pelabuhannya yg ditutup..tp lakukan pembatasan penebangan/pelayarannya.
Kenapa?
Bukan bandara/pelabuhannya yg ditutup..tp lakukan pembatasan penebangan/pelayarannya.
Kenapa?
1. Bandara/pelabuhan tidak hanya berfungsi melayani penerbangan/pelayaran penumpang, tapi jg berfungsi melayani penerbangan/pelayaran logistik dan barang kebutuhan masy.
Lha kalo bandara/pelabuhan ditutup...supply kebutuhan di daerah mau lewat mana?.
Lha kalo bandara/pelabuhan ditutup...supply kebutuhan di daerah mau lewat mana?.
2. Tdk semua wilayah dilayani oleh penerbangan khusus cargo. Selama ini kebutuhan masy dikirim melalui pesawat komersial penumpang.
Di bbrp daerah, skrg harga2 mulai naik krn tidak ada logistik yg masuk melalui penerbangan.
Kl nunggu lwt kapal...mau brp lama?
Di bbrp daerah, skrg harga2 mulai naik krn tidak ada logistik yg masuk melalui penerbangan.
Kl nunggu lwt kapal...mau brp lama?
3. Bandara bukan saja berfungsi sbg tujuan penerbangan..ttp bandara jg berfungsi sbg Air Traffic Control dan Air Navigation thd penerbangan yg melewati wilayah tsb.
Nah...kl bandara ditutup, siapa yg mengatur penerbangan yg melintas?
Nah...kl bandara ditutup, siapa yg mengatur penerbangan yg melintas?
4. Saat ini ada ribuan org yg tertahan di tempat berkunjungnya...pdhl saat mrk berangkat, pembatasan blm dilakukan.
Org2 ini mgkn saat itu hanya merencanakan trip singkat (1 - 2 hari) dgn bekal pakaian & uang seadanya.
Apa Pemda akan menampung dan biayai mrk semua?
Org2 ini mgkn saat itu hanya merencanakan trip singkat (1 - 2 hari) dgn bekal pakaian & uang seadanya.
Apa Pemda akan menampung dan biayai mrk semua?
Jadi menurut sy apa yg dihimbau oleh Menteri @kemenkomarves sdh tepat.
Penerbangan/pelayaran idealnya tetap bisa dilakukan dgn berbagai pembatasan jumlah penumpang dan protokol kesehatan yg ketat.
Udah gitu aja..
Penerbangan/pelayaran idealnya tetap bisa dilakukan dgn berbagai pembatasan jumlah penumpang dan protokol kesehatan yg ketat.
Udah gitu aja..
