Seperti janji saya,saya akan melanjutkan cerita ini...
Dan yang belum baca part 1 dan 2 silahkan dibaca dulu biar lebih memahami cerita yang saya tulis..
Ok langsung saja ke cerita..
Kamipun bergegas masuk ke gerbong kereta ..
Untung saja kami masih mendapatkan tiket kereta hari itu...
Mungkin bisa menempuh waktu hingga 10 jam...
Dia sepertinya tak ingin aku terlalu sedih dengan segala masalah ini..
Apakah dia sudah pasrah??akupun tak tau..
Tapi tak mungkin lah kalo dia tegar karena aku ada Disampingnya..
Mungkin aku tak terlalu takut melihat penampakan hantu,tapi tetap saja aku tak punya kekuatan khusus untuk melawan makhluk seperti itu..
Kulihat beberapa kali wajahnya tampak dia sangat tenang dalam tidurnya..
Kami masih harus naik angkutan umum untuk mencapai desa tempat nenek Sinta tinggal...
Wah suasana yang sangat menyenangkan..
“Em kok bisa “kata Sinta bingung..
Sinta menghampiri ku dan mendekatkan mukanya kepada ku,dekat banget hingga aku bisa merasakan nafas nya dan kukira saat itu dia mau menciumku ..
Ternyata dia bilang
Hah..akupun sempat berharap kita berciuman tapi gak jadi deh...
Tak lama kemudian dia berkata kepadaku ...
“Eh zak itu rumah Nenek ku udah kelihatan ..kata Sinta sambil menunjuk sebuah rumah berdinding kayu diujung jalan setapak yang kami lewati..
Aku masih sering mencuri pandang kearah Sinta yang memang tampak biasa saja tanpa ada rasa takut dengan masalah yang kami hadapi sekarang..
Sinta menghentikan langkahnya dan menatapku ...
Aku tak menyangka dia begitu percaya kepada ku dan kata katanya terdengar seperti teriakan seorang jenderal yang menyemangati pasukan agar siap mati di Medan perang..
Halaman rumah itu cukup luas dengan beberapa pohon besar tampak di samping rumah nya..
“Eh zak sini ,kata Sinta Memanggilku ..
“Aku segera meraih tangan nenek Sinta dan mencium nya..
“Nama saya zaki mbah “kataku ..
Terlihat sekilas ada kemiripan antara Sinta dan mbah lasmi,kalo mbah lasmi masih muda sepertinya wajahnya secantik Sinta..
Ah mungkin itu nama kakek nya Sinta..pikirku...
Tak lama kemudian Sinta kembali dengan membawa 3 gelas teh dan dihidangkan di atas meja yang terletak di depan ku..
Akupun segera meminum nya...
“Eh zak ,manis gak?kata Sinta pelan kepadaku ..
“Emm kemanisan Sin”kataku sambil memeperlihatkan mimik muka seolah kemanisan..
“Enggak kok”katanya
“Kemanisan soalnya aku minum nya sambil lihat kamu”kataku menggodanya sambil berbisik ..
Diapun mengacuhkan nya ,..tapi nampak mukanya kemerahan dan ku yakin dia sangat malu..
Beberapa kali nenek tampak geram mendengar cerita kami..
Kamipun hanya saling memandang karena kami tidak mengerti maksud perkataan nenek..
Dia sering melakukan ritual dan lelaku untuk memperdalam ilmu nya..
.
Dan suatu hari ketika sedang bertapa disebuah gunung,kakek Sinta diganggu sesosok jin yang mengaku bahwa dia adalah panglima dari salah satu kerajaan jin..
Setelah kalah jin itupun mengikuti kakek Sinta...
Sehingga dia bisa dengan cepat menjadi murid kesanyangan mbah Suro sebutan untuk kakek Sinta...
Sehingga mbah Suro pun tak ragu menikahkan anak semata wayangnya yang bernama wulandari kepada wahyu Nugroho..
Selang beberapa lama mbah Suro atau kakeknya Sinta ini mulai sakit sakitan dan makin menua...
Namun jin itu tidak serta merta pergi justru jin itu mengikuti wahyu ...
Wahyu sering memberikan makanan berupa minyak,kembang dan darah hewan ...
Semuanya ditujukan untuk pesugihan..
Wahyu pun makin kaya dan dia pindah di kota untuk menjalankan bisnis nya...
Jin yang telah lama dipelihara dan dikasih makan oleh nya semakin kuat ..
Jin itu makin beringas ,dia meminta darah manusia kepada wahyu
Dan darah itu harus darah dari keturunan atau darah daging wahyu
sampai akhirnya menjelang ajalnya mbah Suro takut suatu hari setelah kematian nya cucunya akan dihabisi oleh wahyu dan jin tersebut..
Karena Sinta sangat suka bercermin dengan cermin tua dan besar dirumah nya,maka mbah Suro pun mengisi cermin itu dengan ajian saipi angin yg konon katanya bisa menembus ruang dan waktu..
Ya dan orang itu adalah aku..
Pantesan ketika aku lewat depan rumah itu selalu terdengar suara minta tolong ..mungkin itu efek dari ajian tersebut...
“Berarti kaulah yang dipilih kakek Sinta untuk melindunginya nak”kata nenek Sinta..
Sinta pun terlihat malu malu melihatku..
Tp satu hal yang mengganjal di fikiranku ..
Bagaimana cara nya aku melawan jin itu ...
“Emm nek terus sekarang aku harus bagaimana”tanyaku...
Akupun terkejut mendengar kata kata nenek Sinta..bagaimana caranya aku membunuh jin itu...
Kakek Sinta yang sakti aja kalah,melawan iblis itu ,Sedangkan aku hanya laki laki yang tak punya ilmu kanuragan apa apa...
“Terus bagaimana caranya aku melawan iblis itu nek”tanyaku...
“Tunggu sebentar nak”kata nenek sambil berdiri dan masuk ke kamar...
Benda itu dibawa kehadapan kami dan diletak kan di meja ...
Hingga akhirnya nenek pun membuka kain tersebut dan tampaklah sebuah kotak kayu coklat kehitaman..
Nenek segera mengambilnya dan berkata
“ini pedang seribu arwah..
Konon katanya banyak arwah para orang sakti yang mendiami pedang ini..”kata nenek sambil memegang pedang itu..
nampak Sintapun ikut menatap ku dengan keyakinan seolah olah dia berkata kamu bisa zak....
“Apakah aku bisa membunuh jin itu dengan pedang ini nek”kataku
“Tapi bagaimana aku menebasnya Sedangakan aku tak bisa melihat jin itu”tanyaku kembali..
Akupun mulai berdiri dan mencabut pedang itu dari sarungnya....
Suara logam yang bergesekan..terdengar memecah suasana sore yang hening itu...
Tampak pedang itu berwarna hitam pekat ..tak terlalu berat sih dan memang seperti samurai kebanyakan ...
Namun tiba tiba akupun merasa tekanan yang cukup kuat dr pedang itu ...perlahan tangan ku terasa panas .,seperti ada energi yang mengalir dari pedang itu ketangan ku...
Pedang itu serasa seperti memberontak....
Tangan ku pun bergetar hebat melawan kekuatan pedang itu..
Akupun terus melawan kekuatan pedang itu..hingga satu tangan tak kuat menahan nya,.kini kedua tangan ku sudah ada di pegangan nya..
Akupun seketika duduk berlutut karena tak tahan menahan kekuatan pedang itu..
Aku masih berusaha sekuat tenaga menundukkan pedang itu,kini jari jari ku seolah olah seperti dipaksa untuk terlepas dari pegangan pedang itu ,..
Pelan pelan aku berdiri dengan terus melawan kekuatan pedang itu,tangan ku hampir lemas karena kehabisan tenaga ,tulang tulang tangan ku serasa remuk ..
“Aaaaarrrrrrrgggggghhhhhh”aku pun berteriak keras karena kesakitan..
Aku hampir sampai ke batas akhir kekuatan ku ..akupun kembali berteriak...
Namun tangan ku masih bergetar hebat...
“Brengsek kau,tunduklah kepadaku ,aku majikan mu brengsek”kataku sambil terus menahan nya...
Aku menutup mata dan mengatur nafas..
“Tetap disitu Sin “kataku sambil terengah engah...
Berarti benar dugaanku,aku mulai menguasai pedang ini,sehingga aku bisa melihat makhluk makhluk tak kasat mata saat aku menggunakan pedang ini..
Tiba tiba sosok itu berlutut dihadapan ku sambil berkata...
Suara ayunan pedang itu tepat mengenai leher makhluk itu,seketika kepalanya langsung putus dan menggelinding ke arahku....
Bersambung.....