“Istri saya usia 38 tahun, jadi perawat sejak 2005. Istri saya adalah perawat yang gigih. Saat sakitpun, ia memaksakan diri tetap bekerja," kata Joko Wibowo. #MataNajwaSetopStigmaCorona
“Tanggal 16 Maret masuk ruang rawat inap. Keluhannya hanya demam dan pusing. Lalu merasa sesak. Lalu dia dirawat di ruang isolasi karena dicurigai terkena COVID-19," kata Joko Wibowo. #MataNajwaSetopStigmaCorona
“Sebenarnya inisiatif kami keluarga untuk dimakamkan dekat dengan ayahanda tercintanya," kata Joko Wibowo. #MataNajwaSetopStigmaCorona
“Saya kecewa sekali. Sekian lama tak bertemu anak-anak dan istri karena sempat isolasi. Rasanya perih sekali. Saya hanya ingin istri dapat tempat, namun ada beberapa orang menolak," kata Joko Wibowo. #MataNajwaSetopStigmaCorona
“Saat rombongan jenazah belum sampai, saya ditelepon, ada suara seperti protes warga. Dari Semarang, sudah tiga kali dihentikan karena ada sekelompok warga yang tak ingin istri saya dimakamkan di situ," kata Joko Wibowo. #MataNajwaSetopStigmaCorona
“Dari awal, saya diberi tempat pemakaman untuk istri oleh pihak rumah sakit. Tapi saya ingin anak-anak dekat dengan ibunya jika ingin menengok sewaktu-waktu," kata Joko Wibowo. #MataNajwaSetopStigmaCorona
"Persis sehari (setelah kejadian penolakan pemakaman), langsung ada respon kades kalau tidak boleh dimakamkam di tempat itu, maka kami siap untuk memakamkan," kata @ganjarpranowo. #MataNajwaSetopStigmaCorona
"Saya telepon lurah dan kami coba komunikasi dan kepolisian mengambil langkah hukum agar publik tidak lakukan hal seperti ini lagi," kata @ganjarpranowo. #MataNajwaSetopStigmaCorona
"Saya minta protokol untuk pemakaman mulai dari rumah sakit sampai pilihan keluarga untuk dimakamkan di mana agar bisa komunikasi dengan masyarakat sekitar," kata @ganjarpranowo. #MataNajwaSetopStigmaCorona
"Saya melihat beberapa kasus tenaga kesehatan yg merawat pasien kemudian tertular COVID-19, ini kan cerita jihad. Mereka harus pisahkan diri dari keluarga untuk melindungi keluarga," kata @ganjarpranowo. #MataNajwaSetopStigmaCorona
"Saya tergerak, sehingga memberikan penghormatan adalah perhargaan, jangan sampai ada penolakan seperti ini," kata @ganjarpranowo soal pengusulan tenaga kesehatan meninggal akibat COVID-19. #MataNajwaSetopStigmaCorona
"Banyak yang dilakukan tenaga kesehatan (di tengah pandemi COVID-19), misalnya tidak bertemu keluarga dan mengorbankan banyak hal," kata dr. Daeng M. Faqih, Ketua Ikatan Dokter Indonesia. #MataNajwaSetopStigmaCorona
"Miris bagi kami ketika petugas kesehatan meninggal, malah ditolak," kata dr. Daeng M. Faqih, Ketua Ikatan Dokter Indonesia. #MataNajwaSetopStigmaCorona
"Awalnya anak saya stres dan trauma, melihat ibunya berjuang merawat pasien dan mengorbankan dirinya. Pada akhirnya anak-anak bisa menerima," kata Joko Wibowo, suami Alm. Nuria Kurniasih, perawat di RSUP Kariadi Semarang. #MataNajwaSetopStigmaCorona
''Mudah-mudahan ini hanya terjadi pada istri saya. Saya berharap anak-anak, ketika masuk sekolah nanti, jangan sampai dikucilkan oleh teman-temannya," Joko Wibowo, suami Alm. Nuria Kurniasih, perawat di RSUP Kariadi Semarang. #MataNajwaSetopStigmaCorona
#MataNajwa terhubung dengan Yosep Simangunsong, anak dari pasien meningal akibat COVID-19 yang kini menjadi korban stigma di lingkungan rumahnya. #MataNajwaSetopStigmaCorona
“Kami hanya dapat informasi soal ayah yang positif COVID-19 itu lewat telepon, tidak ada surat sama sekali," kata Yosep Simangunsong. #MataNajwaSetopStigmaCorona
“Protokol pemakaman ayah saya sendiri sudah sesuai protokol COVID-19. Semua dinas pemakaman DKI yang urus," kata Yosep Simangunsong. #MataNajwaSetopStigmaCorona
"Hari Senin jalanan yang menuju rumah saya ditutup memakai semacam spanduk untuk memgingatkan warga tentang COVID-19 . Spanduk itu dipasang di tiang listrik, jadi jalan ke gang ini tidak bisa lewat," kata Yosep Simangunsong. #MataNajwaSetopStigmaCorona
“Selama ini untuk makanan kami di-supply oleh keluarga. Sementara dari warga sekitar, baik RT atau RW, tidak ada," kata Yosep Simangunsong. #MataNajwaSetopStigmaCorona
“Perlu ada protokol khusus di tingkat RT/RW untuk warga yang terkena COVID-19. Mereka jangan dikucilkan, jangan membangun opini yang tidak-tidak. Ini kan wabah yang terjadi di mana saja. Bukan sesuatu yang hina," pesan Yosep Simangunsong. #MataNajwaSetopStigmaCorona
“Jelas ini mengarah pada stigma publik. Berita-berita yang sekarang muncul memang memunculkan sikap kehati-hatian. Tapi sekarang masuk menjadi berlebihan (khawatir/takut)," kata Imam Prasodjo. #MataNajwaSetopStigmaCorona
“Jika tidak diimbangi oleh empati dan simpati, lalu ada disinformasi. Ini menggambarkan menangnya ketakutan berlebihan, kekhawatiran berlebihan, dibanding simpati, empati, dan informasi yang lengkap," kata Imam Prasodjo. #MataNajwaSetopStigmaCorona
“Korban sudah kehilangan keluarga mereka dapat stigma, lalu didiskriminasi pula. Paling tidak, kita bisa berupaya menumbuhkan simpati dan empati untuk mengurangi ketakutan berlebih," kata Imam Prasodjo. #MataNajwaSetopStigmaCorona
#MataNajwa terhubung dengan Muhammad Nursyamsurya, sopir ambulans jenazah Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Pemprov DKI Jakarta. #MataNajwaSetopStigmaCorona
"Kami sebelumnya bekerja mengurus jenazah terlantar di DKI. Kami memakamkan jenazah yg kami terima di rumah sakit seluruh DKI Jakarta," Muhammad Nursyamsurya. #MataNajwaSetopStigmaCorona
"Memang semenjak ada wabah ini kami jadi lebih banyak kerjaan karena kami harus urus jenazah penyakit menular di seluruh DKI Jakarta," Muhammad Nursyamsurya. #MataNajwaSetopStigmaCorona
"Sehari bisa memakamkan puluhan jenazah. Itu memang tugas dan kami harus jalankan. Kami agak takut, tapi dari hari ke hari karena bertambahnya yg meninggal itu membuat kami sedih," kata Muhammad Nursyamsurya. #MataNajwaSetopStigmaCorona
"Seharusnya masyarakat tahu. Jalanan di Jakarta masih macet! Seharusnya mereka tahu apa yg kami jalankan sekarang, berapa yang kami makamkan setiap harinya? Tolong ikuti instruksi pemerintah," kata Muhammad Nursyamsurya. #MataNajwaSetopStigmaCorona
"Rasanya saya ingin naik tronton lalu teriak di jalanan. Kepada masyarakat tolong kalian diam di rumah, tolong ikuti anjuran pemerintah. Kalau kalian tahu berapa banyak jenazah yg kami makamkan sehari, pasti kalian sedih!" kata Muhammad Nursyamsurya. #MataNajwaSetopStigmaCorona
"Sebentar lagi puasa, salat tarawih, Idul Fitri. Tolong masyarakat diam di rumah sementara 14 hari. Kita juga punya keluarga, tetangga, kita punya kehidupan," kata Muhammad Nursyamsurya. #MataNajwaSetopStigmaCorona
"Sedih setiap hari terima telepon bahwa harus memakamkan jenazah sesuai protap (COVID-19)," kata Muhammad Nursyamsurya. #MataNajwaSetopStigmaCorona
“Setiap saya berangkat kerja, anak-anak bertanya, 'Ayah hari ini masuk? Ayah hari ini pulang enggak?' Kerjaan jadi tambah banyak semenjak ada wabah ini. Bahkan sampai lima hari menginap di kantor," kata Muhammad Nursyamsurya. #MataNajwaSetopStigmaCorona
“Setiap pulang, sebelum masuk rumah, saya tidak boleh menyentuh apapun. Sampai motor disemprot disinfektan dulu. Sepatu bot langsung dicuci. Setelah itu baru saya mandi, lalu ngobrol dengan keluarga," kata Muhammad Nursyamsurya. #MataNajwaSetopStigmaCorona
"Jenazah pasien terkait COVID-19, ada protap pembungkusan jenazah. Selama protap itu dilakukan, tidak akan menularkan," kata dr. Daeng M. Faqih, Ketua Ikatan Dokter Indonesia. #MataNajwaSetopStigmaCorona
"Penularan pasien COVID-19 bisa terjadi dengan jarak yang dekat sekali. Dengan percikan batuk atau bersin. Orang yang sudah meninggal tidak akan bisa seperti itu," dr. Daeng M. Faqih, Ketua Ikatan Dokter Indonesia. #MataNajwaSetopStigmaCorona
“Selama kita tidak menyentuh jenazah, langsung dikuburkan, itu sudah jaminan tidak akan menularkan," kata dr. Daeng M. Faqih, Ketua Ikatan Dokter Indonesia. #MataNajwaSetopStigmaCorona
"Saat itu, setelah mobil jenazah sampai di tempat pemakaman, diantar oleh sopir dan tidak ada petugas lain yang menurunkan jenazah," kata Bripka Jerry Tumundo. #MataNajwaSetopStigmaCorona
"Saat itu kapolsek melarang saya karena saat itu saya sempat rapid test karena sempat berkontak dengan pasien. Namun saat sudah dijelaskan oleh ketua gugus tugas COVID-19, akhirnya kapolsek mengizinkan saya pakai APD," kata Bripka Jerry Tumundo. #MataNajwaSetopStigmaCorona
"Saat pakai APD saya agak merasa takut dan ketika saya berjalan ke mobil jenazah saya makin takut. Saya berdoa kepada Tuhan dan akhirnya rasa takut saya hilang," kata Bripka Jerry Tumundo. #MataNajwaSetopStigmaCorona
"Awalnya begitu ada kabar yang positif, ada kepanikan luar biasa. Ada warga yang ingin pindah dari situ. Namun setelah kami sampaikan ke tokoh masyarakat maka mereka paham dan menyampaikan pemahaman ini ke masyarakat," kata Yuli Setio Indartono. #MataNajwaSetopStigmaCorona
"Saat ini ibu-ibu di sini gotong-royong menyiapkan makanan untuk keluarga pasien untuk makan selama 3 kali sehari," kata Yuli Setio Indartono. #MataNajwaSetopStigmaCorona
"Dukungan mental sangat luar biasa karena keluarga pasien merasa didukung, mereka gembira. Kami berharap ini mempercepat kesembuhan pasien," kata Yuli Setio Indartono. #MataNajwaSetopStigmaCorona
"Warga memberikan masker dan disertai pesan yang digantung di pagar rumah keluarga pasien," kata Yuli Setio Indartono. #MataNajwaSetopStigmaCorona
“Kita harus tonjolkan kemanusiaan ini. Kita harus ingat apa yang terjadi pada orang lain, bisa terjadi pada kita. Jika kita ingin sesuatu yang baik pada kita dan keluarga, maka demikian juga kita berlaku ke orang lain," kata Quraish Shihab. #MataNajwaSetopStigmaCorona
“Dalam agama, orang yang meninggal, sebut-sebutlah kebaikannya, segerakanlah dimakamkan. Tuntunan agama itu harusnya membuat kita memperlakukan dengan baik saudara-saudara kita karena pandemi ini," kata Quraish Shihab. #MataNajwaSetopStigmaCorona
“Kuncinya pada pemahaman. Sebagian kita, bahkan yang dinamai penganjur agama, salah paham dengan agama. Penafsiran yang mulai bertentangan dengan agama. Ini yang harus diluruskan," kata Quraish Shihab. #MataNajwaSetopStigmaCorona
“Informasi yang baik tidak cukup, kita harus mampu mengasah empati, mengasah hati, bagaimana jika berada di sisi korban," kata Imam Prasodjo. #MataNajwaSetopStigmaCorona
“Pak Syam (supir ambulans jenazah pasien COVID-19), Bripka Jerry, dan Pak Yuli itu contoh sempurna. Mereka juga garda terdepan dengan kegiatan yang strategis untuk menangani pandemi ini," kata dr. Daeng M. Faqih, Ketua Ikatan Dokter Indonesia. #MataNajwaSetopStigmaCorona
"Ini diharapkan bukan menjadi kreativitas semata. Tetapi, ini juga harus digerakkan pimpinan tertinggi masing-masing daerah untuk melakukan hal-hal serupa," kata dr. Daeng M. Faqih. #MataNajwaSetopStigmaCorona
"Kita harus kalahkan COVID-19 ini dengan melakukan yang seperti mereka lakukan bertiga," kata dr. Daeng M. Faqih. #MataNajwaSetopStigmaCorona
MATA NAJWA "MENEMUKAN" DADANG
Banyak yang bertanya siapa Dadang Indarto? Berikut ceritanya:
sebuah utas | MATA NAJWA
1. Aremania bukan organisasi. Tak ada pengurus. Tak ada ketua atau jubir. Cukup tricky untuk mencari perwakilan resmi, apalagi situasi tribun itu dinamis dan kadang beragam.
2. Pilihannya Sam Yuli Sumpil. Bukan semata ukuran popularitas, tapi juga karena ia dirijen. Di stadion, dirijen bisa berpengaruh menentukan ritme tribun. Tapi Sam Yuli tak bisa ke Jakarta. Ia mengaku masih terpukul, dan masih perlu banyak takziah.
Kawan-kawan mari bergabung di Live Streaming Mata Najwa. Sila klik link berikut. | Mata Najwa
Saat ini Najwa Shihab tengah berbincang dengan Menkopolhukam, Mahfud MD, terkait aturan gas air mata dalam gelaran sepak bola. #UsutsampaiTuntas
Yohanes Prasetyo, saksi tragedi Kanjuruhan memaparkan bagaimana situasi pada 1 Oktober 2022, “Kami Aremania satu jiwa, teman-teman sakit saya juga merasakan sakit.”
Cerita tentang kasus-kasus yang telantar di kepolisian tak pernah ada habisnya.
Dari penanganan kasus pemerkosaan anak yang menyisakan banyak masalah, kekerasan aparat dalam pemeriksaan maupun di jalanan, hingga tebang pilih yang condong kepada pejabat dan mereka yang punya kuasa ketimbang jelata.