*Karena bos ojol jadi pembantu presiden, Ojol jadi anak emas dalam bantuan terdampak Corona* Dari sisi aturan, Kemenhub keluarkan aturan bolehkan ojol angkut penumpang, aturan yg bertentangan dg aturan Kemenkes bahwa ojol hny diperbolehkan angkut barang.
Permenkes) Nomor 9 Tahun 2020 terkait aturan operasional sepeda motor berbasis aplikasi (ojek online) mengacu pada UU NO.6/2018 tentang kedaruratan kesehatan. Sbg aturan pelaksanaan UU, secara asas hukum Permenkes ini bersifat khusus (lex specialis) dlm konteks saat wabah Covid19
Tetapi dlm Permenhub 18/2020 ttg Pengendalian Transportasi Dlm Rangka Pencegahan Penyebaran COVID-19, meskipun di psl 11 ayat 1c melarang ojek online angkut penumpang, di ayat 1d memberikan pngecualian & perbolehkan angkut penumpang dgn ketentuan hrs mmenuhi protokol kesehatan.
Permenhub 18/2020 ini bersifat umum dalam konteks saat ini sdg trjadi wabah Corona. Karena itu sesuai dg asas Lex specialis derogat legi generali yaitu penafsiran hukum yg mnyatakan hukum yg bsifat khusus (lex specialis) mengesampingkan hukum yg bersifat umum (lex generalis).
Itulah mengapa beberapa aktivis spt @AdhieMassardi & @JPbnu sdg ajukan uji materiil atas Permenhub tsb. Tetapi itu perlu waktu. Saat ini Permenhub yg ditandatangani LBP ini terlanjur diadopsi dan telah memberikan dampak pada pelaksanaan PSBB di daerah juga dampak pd masyarakat.
PSBB di DKI dan sekitarnya, juga terapkan aturan yg konsisten pada Permenkes bhw Ojol dilarang angkut penumpang. Ini sbg upaya mencegah penularan Corona dari kontak dekat orang. Ini selaras dg istilah baru OTG (Org Tanpa Gejala) dan aturan baru masker jg hrs dipakai yg sehat.
Permenhub 18/2020 ini spt permen (candy) beracun yg dapat membuat PSBB berjalan tidak efektif. Dalam manajemen penanganan wabah penyakit menular, sedikit celah yg memungkinkan penularan dapat menyebar luas tanpa diketahui. Bisa berdampak fatal.
Meskipun dlm Permenhub 18/2020 dsebutkan ketentuan mmenuhi protokol kesehatan. Tp sejauh mana kontrol atas pelaksanaannya? Jumlah petugas terbatas dlm mngawasi plaksanaan PSBB. Bgm mrk adlh OTG & saat berkendara ada yg buka masker & batuk? Ini prsoalan kesehatan bukan ekonomi.
Persoalan ekonominya adalah bgm semua org yg berpendapatan harian diberikan bantuan pangan dan uang selama PSBB, bukan dg pengecualian boleh angkut penumpang asal begini begitu. Aturan inilah yg bikin masy bingung. Tidak konsisten dg aturan lain. Pemerintah serius atau gak nih.
Jk LBP anggap ini soal ekonm Ojol, masy lain mrsakan ada ktidakadilan. Kno hny Ojol yg msh boleh cr nafkah? Di pinggirn JKT bnyk pmancingan yg tutup meski sbnr nya mrk bs jg ikuti aturan stiap pmancing duduk brjarak 5m, lbh jauh dr antrian Bank. Bandingkan dg Ojol yg duduk dempet
Juga pedangang K5 beralasan para pembelinya bs juga berjarak 1m, antri memilih barang2 & bermasker. Tidak duduk dempet spt Ojol. Permenhub ini spt menunjukkan pada masy bahwa di tengah wabah pun orang kan cari selamat masing2. Yg punya akses kekuasaan akan lbh diperhatikan.
@pertamina bantu Ojol dg cashback 50%maksimal Rp.15rb utk 10.000 ojol. Dirut Nicke Widyawati bilang ini utk bantu Ojol. Ahok komut nya pun bantu announce. Bagus sih program ini. Tapi knp mesti hny Ojol? RS pun perlu BBM. Warga yg hrs ke apotik, bank, pasar jg perlu BBM. 
Bahkan Telkomsel Ikut bantu Ojol dg kampanye donasi. Pertamina & Telkomsel adlh BUMN. Milik rakyat. Wajar jk masy berpikir apakah ini krn bos Ojol jadi pembantu presiden? Jgn salahkn masy atau tuduh masy hoax, perilaku keleanlah yg lukai hati masy. Bnyk omong kelean yg gk bener.
Kelean tdk bs lg brbohong kpd rakyat bhw kelean mmg anggap remeh Corona sjk awal. Makin ke sini kelean makin tdk punya apa2 selamatkan rakyat. Hny omong2 nyeleneh sj. Ada yg siapkan TMP untuk dokter yg mninggal. Mudik jg boleh. Kini rakyat hny bs mnonton, kelean jilat ludah sndr.
Unroll please @threadreaderapp
