Tahun pertama diperintahkan puasa Ramadhan, kota Madinah sedang dalam kondisi panas-panasnya
Meski sebagian sahabat sudah mafhum lantaran perintah serupa pernah ada
dalam agama tauhid sebelumnya,
Salah satu sahabat Nabi yang taat adalah Qais ibn Shirmah ra
Dengan penuh semangat, Ia menjalankan ibadah puasa tanpa sedikit pun mengurangi kebiasaan bekerja.
Qais menanyakan menu apa yang bisa disantap untuk berbuka.
"Maafkan aku, suamiku. Tak ada satu makanan pun yang dapat dihidangkan hari ini.
Tunggulah, aku akan mencarikannya untukmu," jawab istri Qais.
Sebab, dalam kebiasaan puasa sebelumnya tdk dikenal kesunahan makan sahur dan berbuka
Karena menunggu cukup lama, Qais terlelap.
"Kasihan sekali wahai engkau, Qais” ucap lirih sang istri sekembali pulang, tanpa berani membangunkan
menunaikan salat Subuh dan langsung kembali bekerja di ladang.
Hingga di tengah hari kemudian, terdengar kabar ia pun jatuh pingsan.
Apa yang menimpa Qais akhirnya sampai ke telinga Rasulullah
Nabi saw bermenung
"Dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar.
Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam."
Beliau saw juga bersabda:
"Pembeda antara puasa kita (muslim) dengan puasa ahli kitab (agama terdahulu)
adalah MAKAN SAHUR."
Di masing-masing benaknya yakin, anjuran santap sahur itu makin menjelaskan bahwa Islam adalah sebenar-benarnya agama keselamatan.
🌹🌹
Semoga bermanfaat🙏🏿
Sumber :
Hadis yang diriwayatkan al-Barra ibn Azib dalam al-Jami al-Musnad as-Sahih
al-Mukhtasar min Umur Rasulilah wa Sunanihi wa Ayyamihi.
Al-Bukhari hadits no. 1915.
Fathul Baari