Keberhasilan PSBB adalah Keberhasilan Kita
Aturan dibuat bukan untuk dilanggar. Pemerintah melarang mudik untuk kebaikan bersama dan keselamatan bersama supaya kita ga nganterin Covid19 ke keluarga. Berhenti jadi orang egois.
Aturan dibuat bukan untuk dilanggar. Pemerintah melarang mudik untuk kebaikan bersama dan keselamatan bersama supaya kita ga nganterin Covid19 ke keluarga. Berhenti jadi orang egois.
Siapa sih yg ga pengen mudik? Di saat pandemi seperti ini, paham atau tidak paham tenang bahaya Covid19, pasti keinginan untuk mudik sangat tinggi.
Semua orang dengan pekerjaan apapun pasti ingin mudik, pulang ketemu keluarga.
Kita harus sadar betul apa yg sedang kita alami saat ini. Saat ini bukan seperti beberapa waktu lalu dimana Covid19 belum muncul.
Saat ini adalah saat dimana kita semua merasakan hal yg sama.. sama2 ga bisa ngemall, sama2 ga bisa nongkrong, sama2 ga bisa ketemu temen2, sama2 ga bisa ketemu pacar, bahkan sama2 ga bisa ketemu keluarga (anak perantauan)
Kita harus tahu ini. Kita harus paham kalau adanya pandemi ini ngebuat kita ga bisa ngelakuin aktivitas yg biasanya kita lakuin sebelom pandemi ini muncul.
Pahami, sadari, dan terima situasi yg berubah drastis akibat pandemi Covid19 ini.
Kita semua ga ada yg mau kok terus2an ngejalanin hidup yg ga normal kyk gini. Ga ada jga yg mau Covid19 ini terus menghantui kita selama mungkin.
Kita semua sangat ingin pandemi ini segera berakhir supaya kehidupan kembali normal dan bisa ngejalanin aktivitas kyk biasanya.
Caranya gimana? Caranya cuman stay at home aja. Menjalankan social distancing, dan ngelakuin protokol kesehatan yaitu cuci tangan, pakai masker, berjemur, dan jaga kesehatan.
Intinya dalam keadaan kyk gini, dengan karakteristik Covid19 yg udh kita tahu (menular lewat droplet) dan kita semua berpotensi jd carrier (pembawa virus) tanemin deh d pikiran kita klo kita itu carrier..
Kalau kita udh tanemin pikiran klo kita itu carrier (pembawa virus), pasti kita bakalan lebih aware (sadar) jangan sampe kita kontak sama orang lain apalagi keluarga tercinta.
Kalau udh kyk gitu, ada atau engga adanya aturanpun kita pasti patuh dan mendisiplinkan diri buat stay at home.
Apalagi pikiran untuk mudik ya pasti ga ada lah. Krn kita tahu konsekuensinya/dampaknya kyk gmn buat keluarga kita d kampung
Mirisnya, masih ada aja yang beranggapan klo tradisi mudik ga boleh hilang begitu saja walau ada bala menghadang. Mudik tetap harus berjalan dalam situasi apapun dengan cara bagaimanapun.
Adakah sedikit rasa empati tersisa buat orang2 dgn pekerjaan tertentu dengan resiko tertentu harus mengabdikan dirinya dikala pandemi seperti ini?
Yg masih harus kerja dan siaga buat ngadepin pandemi Covid19. Contohnya paramedis dan polisi. Emangnya mereka bisa mudik? Pulang tepat waktu aja belom tentu.
Pengorbanan mereka ya buat kita2 juga. Kalau kita egois pulang ke kampung halaman terus nularin ke keluarga kita, siapa yg tanganin? Ya paramedis lg.. akhirnya pandemi ini ga kelar2 krn terus2an virusnya menular.
Terus mau sampai kapan kita harus bergulat sama pandemi ini? Kalau bukan kita yg punya kesadaran sendiri
Taati aturan yang ada. Ikuti semua imbauan pemerintah. Jalankan semua prokotol kesehatan. Jika itu dilakukan, kamu berkontribusi besar menanggulangi Covid-19
