Thread by @Jelantik5

PUASAnya GANDHI

Puasa; menahan diri dr makan minum & hub seks, mnjadi suatu ritual umum di dlm hampir smua kelompok spiritual & keagamaan. Kenyataan bhw puasa adlh praktik spiritual yg lazim jauh seblm Islam diakui sendiri o/ Islam, ktk mengeluarkan perintah kewajiban puasa kpd:

kepada pemeluknya:

“Wahai orang-orang beriman diperintahkan atas kamu puasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu.” (QS 2:183).

Ayat ini menunjukkan dengan jelas bahwa ada praktik puasa di kalangan umat sebelum atau di selain Islam.

Tentu saja . .

Tentu sj puasa antara Muslim & kelompok2 keagamaan & spiritual lain berbeda baik di dlm bentuk maupun tujuannya.
Kendati dmkn secara umum tujuan puasa adalah suatu upaya pengendalian & pembentukan jiwa.
Jiwa adlh sebuah kawasan terbuka.

Ia akan menjadi . . .

Ia akan menjadi hutan rimba segala kejahatan jk dibiarkan tumbuh berkembang bgt sj. Iri, dengki, dendam, marah segala bentuk penyakit hati lainnya, bisa membuat jiwa menjadi kawasan hitam.
Disiplin pengendalian diri akan menjadikan jiwa sebagai taman yg indah, tempat segala . . .

tempat segala kebaikan bermuara & berkembang. Salah satu di antara formula pengendalian jiwa tak lain adalah dgn berPUASA
Puasa adalah gerakan batin. Gerakan yg halus nan lembut. Ia berbasis pd ketulusan dan keikhlasan. Ia laku pribadi yg tenang, jernih & bersih.

Namun di . .

Namun di balik ketenangan & diamnya itu terdapat kekuatan u/ mendorong perubahan.
Tujuan utama puasa adalah transformasi jiwa pribadi. Dari jiwa pribadi itu kmdn pindah ke jiwa sosial masyarakat, ktk puasa memendarkan pengaruh positifnya pd lingkungan sekelilingnya.

Dalam. . .

Dalam hal ini, barangkali perlu mengenang puasa seorang jiwa besar abad 20: MK. Ghandi.
Sjk 6 Oktober 1924 MK. Ghandi melaksanakan puasa selama 21 hari.
Puasa ini ia dilakukan di rumah seorang Muslim nasionalis India, Mohamad Ali, adik Shaukat Ali.

Dua dokter Islam terus . . .

terus menerus menjaganya & seorang misionaris Kristen, Charles Freer Andrewa, menjadi perawatnya.
Ghandi memutuskan berpuasa sbg suatu seruan thp orang2 Muslim & Hindu yg kala itu terlibat konflik.

Konflik itu menghabiskan energi, merusak batin & pikiran yg akhirnya . . .

akhirnya menghancurkan sendi2 kehidupan sosial. Perlawanan nasional terhadap kolonialisme melalui gerakan tanpa kekerasan menjadi melemah & mengendor ketika tulang punggung gerakan itu sendiri: Hindu & Muslim terpecah. Mati tenggelam dlm perseteruan internal.

Sepanjang 21 . .

Sepanjang 21 hari itu, Ghandi tidak makan apapun, kecuali minum sedikit air putih plus sejimpit garam. Tiap hari ia duduk, diam dan merenung. Dari taman jiwanya yang tenang dan hampa dari nafsu dunia itu, lahir sejumlah kata-kata hikmah yg sangat inspiratif.

“Yang perlu pd. . .

“Yg perlu pd saat ini bukanlah suatu agama, melainkan saling menghormati & toleransi antar pemeluk berbagai agama" dmkn tulisnya pd hari kedua puasa. Kehendak merdeka yg diangankan warga India & dipimpin di antaranya o/ Ghandi sendiri melalui gerakan ahimsanya, ia renungkan . . .

ia renungkan ulang melalui puasanya itu. Ia katakan bhw perjuangan hrs ditujukan kpd hati org2 India terlbh dulu.
Jiwa mereka hrs bebas dr nafsu u/ menyingkirkan & meniadakan orang lain. Mereka hrs percaya diri, karena percaya diri berarti percaya kpd Tuhan.

Kemerdekaan batin...

Kemerdekaan batin mendahului & mengalasi kemerdekaan fisik.

Puasa Ghandi memang tidak sepenuhnya berhasil menghentikan konflik Hindu-Musim yg tlh menyala & membakar hati masing2 pemeluk itu sedmkn rupa. Tp dunia terus mengenang bgmn ‘meditasi timur’, puasa itu, digunakan . . .

digunakan o/ Ghandi sbg suatu seruan u/ perubahan.

Puasa, apakah itu sbg suatu kewajiban keagamaan atau kehendak pribadi, pertama2 adalah suatu upaya transformasi diri.
Perubahan didlm diri akan membw perubahan didlm masyrkt.
Puasa di sini bukan semata u/ memenuhi kewajiban....

memenuhi kewajiban Ilahi, tp tlh menjadi tuntutan kemasyarakatan, tuntutan kemanusiaan.

=
Penulis: Direktur Eksekutif YLKiS
lkis.or.id/blog2/?p=780

📷 (Alm) Gusdur & (Alm) Ibu Gedong B. Oka.
Disuatu moment di Ashram Gandhi, Candidasa, Bali.
(2 sahabat merasa bersaudara)

Salam.