Namanya Pak Bongku (58 Tahun) adalah seorang #masyarakatadat yang bertani guna memenuhi kehidupan sehari-hari, ia membuka lahan untuk ditanami Ubi kayu dan Ubi Menggalo makanan tradisional masyarakat adat #Sakai Letaknya di Bengkalis, Prov Riau. 
Bongku menggarap lahan seluas 0,5 ha yang merupakan tanah ulayat yang saat ini diperjuangkan dan berada di areal Konsesi Hutan Tanam Industri (HTI) PT. #AraraAbadi distrik Duri II, Kabupaten Bengkalis.
Pada 3 November 2019, saat ia menebang pohon di tanah ulayatnya ia ditangkap oleh Security PT Arara Abadi dan selanjutnya ditahan oleh Kepolisian Sektor Pinggir. Total pohon yang ditebang Bongku hanya 20 pohon saja.
Bongku di Tuntut 1 Tahun Penjara dan Denda Rp.500 Juta Subsider 1 Bulan Penjara sesuai dg Pasal 82 Huruf (c) UU No 18 Th 2013 Tentang P3H. Meski fakta menunjukan bahwa dia hanya masyarakat adat yg ingin menanam ubi ☹️
Dalam Tuntutan JPU, Bongku di anggap telah mengurangi Volume Panen PT. Arara Abadi. Apakah Penegakan Hukum saat ini mementingkan Korporasi atau mementingkan Masyarakat Adat yang Miskin, Buta Hukum yang mencari kehidupan keluarga dari Hutan, Alam dan Lingkungan??? 🤔
Padahal UU P3H tidaklah ditujukan kepada masyarakat Lokal atau Masyarakat yg hidup dalam Kawasan Hutan. UU P3H menyasar Kepada Pelaku Perusakan yg dilakukan oleh Korporasi atau orang yg terorganisasi, terstruktur yg dilakukan oleh 2 orang atau lebih. #BebaskanBongku
Selain itu, pada Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 95/PUU-XII/2014 telah secara tegas menyebutkan “ketentuan Pidana Kehutanan dikecualikan terhadap masyarakat yang secara turun-temurun hidup di dalam kawasan hutan dan tidak ditujukan untuk kepentingan komersial”. #BebaskanBongku
Kasus #Bongku adalah bukti nyata pengusiran paksa masyarakat adat dari tempat tinggalnya
Teman teman dapat membantu dengan menandatangani petisi change.org/Bebaskanbongku
Dan ikut menyebarkannya.
"Ketika kita lemah hanya dengan bersolidaritaslah kita dapat menuntut ketidakadilan. Cc @RumahAMAN @sandalista1789 @rahung @Dandhy_Laksono @AngrySipelebegu @ecosocrights
Dan ikut menyebarkannya.
"Ketika kita lemah hanya dengan bersolidaritaslah kita dapat menuntut ketidakadilan. Cc @RumahAMAN @sandalista1789 @rahung @Dandhy_Laksono @AngrySipelebegu @ecosocrights
@bacautas ping
