Thread by @logos_id

Banyak yang berkata bahwa Plato dan Aristoteles merupakan filsuf mula-mula yang membukakan mata manusia dalam melihat dunia. Tetapi sebenarnya, ada guru dari kedua filsuf tersebut dan ratusan filsuf lain. Ialah, the mastermind of philosophy

Socrates!

- a thread!

Lahir di Athena, Yunani pada tahun 469 SM, Socrates dikenal sebagai salah satu founder dari filsafat Barat. Ia tidak membuat sekolah atau karya dalam bentuk tulisan seperti yang dilakukan muridnya yaitu Plato.

Tetapi, ia memberikan pertanyaan2 yang membuat orang berpikir.

Pertanyaan-pertanyaan ini disebut sebagai metode dialektika. Socrates muda sering mencari penjelasan-penjelasan tentang asal muasal alam semesta, memikirkan tentang politik dengan konsep negara-kotanya, sampai mencari isu-isu etika seperti natur dari keadilan.

Satu hal yang perlu kita ketahui dari Socrates ialah ia tak pernah tertarik dengan memenangkan sebuah debat/argumentasi, apalagi kalau sudah dipersoalkan dengan uang. Ia hanya memikirkan segala hal konsep dasar dunia, seperti apa itu baik dan apa itu buruk.

"Tugas pertama dari filsafat ialah mengerti siapakah diri kita sendiri"

Bagi Socrates, memahami diri ialah hal yang penting, kemudian baru kita mencoba mengerti tentang kehidupan. Nah, disini terdapat masalah besar yang sampai membuat Socrates dijatuhi hukuman mati!

Cara dialektika Socrates dalam mengerti hidup tidak disukai oleh banyak orang. Ia selalu mempertanyakan kembali setiap jawaban orang ketika ditanya mengenai diri mereka sendiri. Hal ini membuat Socrates mempunyai banyak musuh yang kemudian menjebloskan beliau ke pengadilan.

Cara berfilsatnya ini memunculkan rasa sakit hati terhadap Socrates dan akhirnya berujung pada kematian Socrates melalui peradilan dengan tuduhan merusak generasi muda. Sebuah tuduhan yang sebenarnya bisa dengan gampang dipatahkan melalui pembelaannya.

Socrates pada akhirnya meminum racun sebagaimana keputusan yang diterimanya dari pengadilan. Tetapi, ada sebuah cerita unik yang menjadi gambaran betapa bijaksananya Socrates. Ditulis dalam Krito, Socrates sebenarnya sangat bisa kabur dari penjara itu dan tidak meminum racun!

Ia tidak bersalah, tapi kenapa ia akhirnya tetap meminum racun itu sendiri? Ia berkata bahwa ia menghormati hukum yang ada di Athena walaupun sangat tidak adil. Sampai pada akhirnya, ia mengucapkan

"Kehidupan yang tidak diuji tidak layak untuk dijalani"

Kembali ke pemikiran Socrates tentang hidup yang membuatnya dimusuhi. Bagaimana sebenarnya manusia dapat menguji kehidupan manusia itu sendiri?

Bagi Socrates, ini merupakan tahap untuk mempertanyakan konsep2 yang kita pakai setiap hari, tapi tak pernah kita benar2 pikirkan.

Pertanyaan-pertanyaan seperti

"Siapa aku?"
"Kenapa aku bisa melihat, membaca, dan berpikir tentang siapakah diriku yang sebenarnya?"
"Mengapa aku dilahirkan dalam dunia saat ini?"
"Apa kehidupanku sebelum aku ada di dunia?"

Pernahkah kita memikirkannya?

Ketika kita benar-benar mempertanyakan diri kita sendiri, kita akan mengetahui bahwa sebenarnya kita itu siapa. Bukan sebagai manusia yang menjalankan aktivitas sekolah/kerja, tetapi kita sebagai manusia yang dapat berpikir, manusia yang dapat bergumul.

Socrates menjadi salah satu filsuf pertama yang akhirnya membentuk definisi dari kebaikan, baginya, itu berarti mencapai ketenangan pikiran sebagai hasil dari melakukan hal yang benar.

Socrates juga percaya bahwa virtue (kebajikan) merupakan harta yang paling berharga. Ia berkata bahwa tak ada orang yang benar-benar ingin melakukan kejahatan. Kenapa? Karena siapapun yang melakukan kejahatan, itu akan melawan nurani mereka yang paling dalam.

Perlawanan ini membuat kita merasa tidak nyaman. Seperti ketika kita menyontek/mencuri, juga berbohong. Kejahatan bagi Socrates ada karena manusia kurang memiliki kebijaksanaan & pengetahuan.

"Hanya ada satu yang baik, yakni pengetahuan. Juga satu kejahatan, yakni ketidaktahuan"

Pengetahuan ini terkait erat dengan moralitas manusia, dan inilah yang seharusnya menjadi alasan kita untuk terus merefleksikan dan memperbaiki kehidupan kita.

Thread kali ini akan ditutup dengan contoh metode dialektika yang digunakan Socrates saat itu (dan membuatnya terkena hukuman mati). P berarti pertanyaan dan J berarti jawaban.

P: Apakah kamu berpikir dewa-dewa (dalam mitologi Yunani) mengetahui segalanya?

J: Ya, pasti! Karena mereka adalah dewa!

P: Apakah dewa-dewa bisa tidak setuju satu sama lain?

J: Ya, pastinya! Mereka selalu berkelahi! (dalam konteks saat itu, banyak peperangan dewa seperti Titanomachy)

P: Jadi, dewa2 ini banyak ketidaksetujuan antara yang benar dan salah?2

J: Saya berpikir mereka pasti ada ketidaksetujuan masing-masing.

P: Jadi, terkadang dewa-dewa ini melakukan kesalahan?

J: Saya berpikir itu benar.

Penutup dari Socrates: Jadi, dewa-dewa itu sebenarnya tidak mengetahui segala sesuatu!

Ini merupakan contoh metode dialektika Socrates yang mempertanyakan segala sesuatu. Hal ini yang membuat banyak mata orang terbuka, khususnya saat itu mereka yang mempercayai mitologi-mitologi Yunani tanpa memikirkan esensi dari semuanya itu.

Kita dapat menerapkan metode ini dan sangat baik. Kita bisa menanyakan hal-hal yang sempat saya singgung sebelumnya.

"Siapa aku?"
"Mengapa aku dilahirkan dalam dunia saat ini?"
"Apa kehidupanku sebelum aku ada di dunia?"

Ini akan membuat kita serius dalam memikirkan hidup.

Inilah satu dari banyak pemikiran Socrates yang sangat besar dan mengubah seluruh ilmu pengetahuan seluruh dunia. Darinya akan terlahir banyak cabang-cabang ilmu politik, biologi, geografi, sosiologi, dan lainnya.

Kita berhutang banyak kepada beliau!

Sumber & referensi bacaan lanjutan:

1. The Philosophy Book (DK)
2. plato.stanford.edu/entries/socrat…
3. Sejarah Filsafat Yunani (K. Bertens)
4. en.wikipedia.org/wiki/Titanomac…

Konten oleh @NathPribady