Thread by @nh_nh_

Hari ini, 17 tahun silam, Pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri memberlakukan Darurat Militer di #Aceh untuk memberantas GAM.
Menko Polhukam @SBYudhoyono mengumumkan status tsb di malam sebelumnya.

#MelawanLupa
#AcehLonSayang
#17thnDMdiAceh

@Dandhy_Laksono
@iloveaceh

Padahal pada 29 Juli 1999, Megawati -- sambil menahan air matanya -- sempat berujar, "Untuk rakyat Aceh, percayalah, Cut Nyak tidak akan membiarkan setetes pun darah tumpah menyentuh Tanah Rencong yang begitu besar jasanya dalam menjanjikan Indonesia merdeka."

#17thnDMdiAceh

Pagi hari 17 Mei 2003, pasukan payung diterjunkan di Blang Bintang & Aceh Tengah sebagai tanda show of force dimulainya operasi besar2an memburu GAM. Menurut informasi, lebih 40.000 TNI-Polri dikerahkan ke Aceh sebagai operasi terbesar yang dilakukan Indonesia.

#MelawanLupa

Ketika jumpa pers pada malam hari, seorang jurnalis asing sempat bertanya, "Kenapa harus diterjunkan pakai payung. Kan jika pesawatnya mendarat seperti biasa, ngak bakal ada gangguan?"
Faktanya memang aman2 saja lokasi di seputaran bandara Sultan Iskandar Muda.

#17thnDMdiAceh

Saat jumpa pers tsb, penguasa darurat militer mengeluarkan maklumat yang isinya media2 lokal dilarang mengutip pernyataan GAM padahal sebelumnya hampir setiap malam, para jurubicara GAM di hampir seluruh Aceh menghubungi redaksi @serambinews untuk memuat pernyataan mereka.

Selain situasi makin berdarah2 dan korban berjatuhan akibat operasi terbesar yang dilancarkan pasukan TNI-Polri, penguasa darurat militer juga mengganti semua KTP warga Aceh dengan KTP Merah Putih.

Anehnya orang2 GAM pada duluan dapat KTP tsb. 😂😂

#MelawanLupa
#17thnDMdiAceh

Sebenarnya, Darurat Militer digelar lewat operasi terpadu yang terdiri dari empat komponen, yaitu operasi kemanusian, pemulihan keamanan, penegakan hukum, dan pemantapan pemerintahan di Aceh.
Tapi nyatanya yang kelihatan sangat mencolok adalah pemulihan keamanan.

#MenolakLupa

Darurat Militer diberlakukan setelah perundingan Tokyo yang difasilitasi Henry Dunant Center (HDC) gagal mencapai kata sepakat.
Apalagi para perunding GAM ditangkap saat mau bertolak ke Tokyo, padahal mereka ujung tombak sebab delegasi dari Swedia tak tahu situasi lapangan.

Aroma pemberlakuan Darurat Militer telah terlihat dalam beberapa waktu ke belakang, ditandai dgn ucapan petinggi2 TNI seperti Kasad Ryamizard Ryacudu untuk "segera menghancurkan GAM" padahal saat itu Aceh sedang Cessation of Hostilities Agreement" (COHA) yang dicapai di Jenewa.