Teror di Kota Pelajar The Series
#mwv_TerorKotaPelajar
Based on True Story
a thread
Pembaca lama mungkin sudah ada yang pernah membaca ini sebelumnya di Instagram. Iya, ini adalah cerita dari narasumber yang sama dengan Teror Santet, Eva. Kisah ini dibagikan tahun 2017 lalu. Namun sudah gw takedown sementara dari IG agar tidak ada spoiler dsb
Sebelum memulai cerita ini, ada sedikit yg harus diluruskan dari kisah sebelumnya, Teror Santet. Terkhusus, untuk pembaca yg menduga mba Tuti adalah pelaku dibalik kasus yang keluarga kami dan Kak Bella terima.
Saya rasa, dugaan kalian salah besar. Saya meluruskan ini karena mba Tuti sudah seperti keluarga kami sendiri dan sampai akhir hayatnya dia masih ikut bekerja di keluarga kami. bahkan saat kami dalam keadaan terpuruk secara ekonomi pun, dia tetap setia bersama kami.
Mba Tuti menyayangi kami berempat kakak beradik selayaknya anak sendiri, karena mba Tuti tidak menikah sampai akhir hayatnya. Kamipun seperti merasakan Mba Tuti bagai ibu kedua kami karena kasih sayangnya.
Dan perlu di ingat juga, seperti yg alm pak Musa dan kyai Hasan sampaikan, pengirimnya itu membeli praktik santet itu untuk mengancam keluarga kami, jadi sudah pasti dia bermodal besar.
usut punya usut, saat itu tahun awal 2000an dengan guna2 sejenis itu bisa belasan juta.
Kalau toh Tuti pelakunya, saya rasa mustahil. Ketimbang dipakai mencelakai kami sekeluarga, Mba Tuti pasti lebih memilih mengobati ayahnya yang sakit keras di kampung.
Ditambah lagi, sang pengirim santet ini tidak tau detail rumah kami kecuali alamatnya saja. Kenapa?
Karena ia cuma bisa menaruh buhul buhul santet itu di bagian2 terluar dari rumah kami saja. Tidak ke bagian dalamnya. Kecuali yang ada di dalam mobil kak Bella, yg secara tidak sengaja ia bawa masuk bersama dengan mobilnya.
Saya rasa saya perlu membersihkan nama Mba Tuti karena dugaan dugaan yg sebelumnya terpikirkan oleh pembaca.
Dan mohon sekaligus do'anya kepada beliau, yg saat ini sudah berada disisi-Nya. Semoga amalnya diterima dan dosanya diampuni..
Kali ini saya akan membawakan pengalaman saya selama berkuliah di Kota yang digelari Kota Pelajar, Yogyakarta.
Jika kemarin di teror santet yang mengalaminya adalah keluarga saya, maka teror ini saya rasakan sendirian.
Setelah memotong kemaluan korban hidup hidup dan menampung d4rahnya untuk diminum, pelaku memut1l4si dan menjual daging korban dengan kedok daging sapi. Salah satu pembelinya bahkan sudah mengonsumsinya sebagai olahan rendang hati.
a thread
M. Delfi adalah seorang pemuda yang tinggal bersama ayahnya, Basri Tanjung, di Kabupaten Siak, Riau. Sehari hari, ia bekerja serabutan. Terkadang ia membantu ayahnya berjualan sate, kadang mengambil upah sebagai buruh bangunan.
Hingga akhirnya ia menjadi karyawan sebuah usaha isi ulang galon. Saat usianya masih sangat muda, 19 tahun, pada Februari 2013 ia menikah dengan Dita yang juga berumur sama dengannya. Namun pernikahan ini kandas hanya 8 bulan setelahnya tanpa sempat memiliki keturunan.
JURNALIS YANG DIANIAYA HINGGA CACAT PERMANEN PASCA BONGKAR KEGIATAN PERDAGANGAN KAYU ILEGAL DI KALIMANTAN.
a thread
Abi Kusno Nachran, merupakan seorang pria kelahiran Pangkalan Bun tahun 1941. Ia berprofesi sebagai jurnalis untuk Tabloid Lintas Khatulistiwa, sebuah surat kabar lokal di Kalimantan.
Tulisan tulisan Abi Kusno sering menyentil para oligarki dan mafia mafia dibalik pembabatan serta penjualan kayu ilegal dari hutan di Kalimantan. Tidak hanya menulis, ia kerap melaporkan hasil temuannya kepada aparat untuk diusut.
Apa jadinya kalau kalian pergi ke sebuah warung soto lamongan, membeli sebungkus soto ayam dan memakannya lalu tiba tiba kalian diberitau kalau warung soto tersebut baru saja digrebek polisi karena menghidangkan soto dengan daging manusia?..
Ya, ini bukan potongan adegan film, namun kejadian nyata kasus yang sangat menggemparkan pada masanya : kasus Benget Situmorang dan soto dari daging istrinya.
Tidak ada lagi yang bisa dilakukan, para relawan hanya bisa menemani Omayra menuju kematiannya setelah tersangkut dan terendam air selama 60 jam.
a thread
Pada 13 November 1985, Gunung berapi Nevado del Ruiz di Kolombia meletus. Meskipun tanda tandanya sudah terdeteksi, pemerintah setempat gagal melakukan evakuasi dan berakibat pada jatuhnya ribuan korban.
Kota Armero, salah satu daerah paling terdampak, bahkan kehilangan 20 ribu dari total 29 ribu penduduknya. Mereka umumnya tewas akibat banjir lahar yg menerjang kota. Salah satu korban di daerah itu adalah keluarga Omayra Sanchez Garzon, seorang gadis berusia 13 tahun.
Cerita kali ini gw dapetin dari saudara yg kerja di proyek salah satu pulau. Nama pulaunya mungkin kita simpen dulu ya, meskipun kisah ini mungkin beberapa dari kalian udah tau. Di lokasi tempat dia kerja, beberapa bulan terakhir ada kasus yg booming dan memakan banyak korban.
Gangguannya cukup parah, sampai harus ada ‘pembersihan’ dari hal hal mistis agar para pekerja bisa aman di pulau itu.
Info yang beredar, karena gangguan mistis, ada pekerja yang jari tangannya kepotong dan ada yang kejatuhan potongan pohon yang lagi diangkat crane.