Pada zaman Nabi Muhammad SAW, ada seorang pemuda bermata biru, rambutnya merah, pundaknya lapang panjang, berpenampilan cukup tampan, kulitnya kemerah-merahan, dagunya menempel di dada selalu melihat pada tempat sujudnya
tidak menceritakan tanggal dan tahun berapa beliau dilahirkan.
Dikalangan para sufi beliau dikenal sebagai seorang yang ta’at dan berbakti kepada kedua orang tua, dan kehiduapannya yang amat sederhana dan zuhud yang sejati,
mempunyai ilmu kesucian diri yang amat luar biasa yang dilimpahkan Allah Swt kepadanya
Pada hari kiamat nanti ketika semua ahli ibadah dipanggil disuruh masuk surga, dia justru dipanggil agar berhenti dahulu dan disuruh memberi syafa'at,
Dalam kehidupannya sehari-hari, Uwais Al-Qarni bekerja mencari nafkah dengan menggembalakan domba-domba orang pada waktu siang hari.
Uwais seringkali melakukan puasa, bila malam tiba, dia selalu berdoa, memohon petunjuk kepada Allah
Alangkah sedihnya hati Uwais setiap melihat tetangganya yg baru datang dari Madinah
Temuilah Nabi mu di rumahnya. Dan bila telah berjumpa dengan Nabi, segeralah engkau kembali pulang.”
Betapa gembiranya hati Uwais Alqorni mendengar ucapan ibunya itu
Segera ia berkemas untuk berangkat. Namun, ia tak lupa menyiapkan keperluan ibunya yang akan ditinggalkannya, serta berpesan kepada tetangganya agar dapat menemani ibunya selama ia pergi.
Setelah menempuh perjalanan jauh, akhirnya Uwais Alqorni sampai juga dikota madinah. Segera ia mencari rumah nabi Muhammad SAW
Namun ternyata Nabi tdk berada dirumahnya, beliau sedang berada di medan pertempuran
Tapi kapankah Nabi pulang? Sedangkan masih terngiang di telinganya pesan ibunya yang sudah tua dan sakit-sakitan itu, agar ia cepat pulang ke Yaman, “engkau harus lekas pulang”
Sesampainya di rumah, Nabi saw menanyakan kepada Siti Aisyah ra tentang orang yang mencarinya
(Seketika Siti Aisyah kaget dari mana Nabi tahu)
Para kafilah saling bertanya
Itulah sebabnya, ia baru dapat turut bersama rombongan kafilah dagang saat itu. Akhirnya, Khalifah Umar dan Ali ra memohon agar Uwais membacakan do'a dan istighfar untuk mereka.
Mendengar perkataan Uwais, khalifah berkata, “Kami datang kesini untuk mohon doa dan istighfar dari anda.” Seperti yang dikatakan Rasulullah sebelum wafatnya.
Untuk hari-hari selanjutnya, biarlah hamba yang fakir ini tidak diketahui orang lagi.”
Tapi ada seorang lelaki pernah bertemu dan di tolong oleh Uwais, “waktu itu kami sedang berada di atas kapal menuju tanah Arab bersama para pedagang, tanpa disangka-sangka angin topan berhembus dgn kencang
“Jika Allah mengembalikan harta kalian. Apakah kalian akan membagi-bagikannya kepada orang-orang fakir di Madinah?" tanyanya."
Anehnya, pada saat dia akan dimandikan, tiba-tiba sudah banyak org berebutan untuk memandikannya
Dan ketika dibawa ke tempat pembaringan utk dikafani, di sana pun sudah ada orang-orang yg menunggu utk mengkafaninya
Penduduk kota Yaman tercengang. Mereka saling bertanya-tanya, “siapakah sebenarnya engkau wahai Uwais Al-Qarni?
Demikianlah secuil kisah Uwais Alqarni Sahabat Nabi yg selama hidupnya tdk pernah bertemu dengannya
Semoga bermanfaat
🙏🏿🌹