A horror thread
“Lelembut bumi perkemahan – terror malam hari”
Part 1
“Lelembut bumi perkemahan – terror malam hari”
Part 1
Cerita ini merupakan pengalaman pribadi berdasarkan apa yang penulis lihat, dengar dan alami. Nama lokasi kejadian dan beberapa nama orang sengaja di ganti dalam thread ini untuk menjaga privasi.
Tahun 2018, ospek dilaksanakan selama 7 hari penuh yg dibagi 4 hari dikampus dan 3 hari di bumi perkemahan. Kegiatan ospek dikampus terlaksana dengan baik dan lancar tanpa satupun insiden mistis namun siapa sangka, insiden mistis justru terjadi di bumi perkemahan.
Fyi,Sebelum dimulai kegiatan bumi perkemahan, temanku yang paham akan hal mistis sudah melakukan “pasang pager” dan ijin pada penghuni makhluk lelembut bumi perkemahan.
Tibalah pada hari ospek di bumi perkemahan. Kami berangkat menuju bumi perkemahan pada hari jumat tepat setelah sholat jumat. Para maba mulai di drop dan tiba di lokasi pada sore harinya. Mulailah kegiatan beres-beres menempati tenda masing-masing.
Malam pun tiba.Tepat setelah maghrib, disinilah mulai datang serangan, satu persatu mahasiswa baru merasa sakit, dingin dan pada akhirnya berujung pada kesurupan. Ada yang merasa sakit dan tidak nyaman karena melihat sosok wanita hingga diganggu oleh makhluk astral lainnya.
Mahasiswa baru, sebut saja namanya mirna. Dia seorang nasrani kesurupan lemas dan tak berdaya. Mirna merasa tubuhnya berat dan susah digerakkan. Teman-teman mencoba untuk mendoakan karena menurut panitia yang indigo mengatakan bahwa mirna ini diganggu mahluk penghuni tanah ini.
Selama di doakan dengan cara nasrani, mirna merasa tubuhnya panas sembari senyum senyum sendiri . Akhirnya mirna sadar, namun badannya lemas dan terpaksa ia harus tinggal di tenda kesehatan.
Malam semakin larut, kejadian kesurupan mulai bisa terkendali namun beberapa maba ada terkena hipotermia hingga harus dibawa ke rumah sakit yang ada di kota. Pada malam itu 4x kali aku harus turun ke kota mengantar maba. Hari pertamapun berlalu.
Kegiatan di siang hari pada hari kedua berjalan lancar. Masuklah pada jam malam saat itu. Kegiatan malam ini adalah api unggun dan pentas seni. Malam ini, pihak birokrasi datang ke acara kami, beliau adalah petinggi fakultasku yang dimana beliau memiliki kemampuan supranatural.
Aku bercerita kepada beliau mengenai kejadian kamarin malam. Beliau mendengarkan ceritaku dan sambil menarik nafas serta memenjamkan mata. Kemudian beliau berkata kepadaku
"Ya disini memang banyak, untuk saat ini yang paling menonjol memang makhluk yang ada di pojok sana, besar berwarna hitam, berjubah hitam dan bermata merah. Dia seakan sedang mengawasi kita, tapi insyallah aman kalau kita gak ganggu “ Kemudian beliau pulang sekitar pukul 20:00
Setelah beliau meninggalkan lokasi, serangan datang kembali.Kali ini menyebabkan korban kesurupan yang lebih banyak dibanding malam kemarin. Mirna yang masih ditenda kesehatan mulai aneh, ia kemasukan makhluk astral kembali, sosok yang sama seperti sosok kemarin malam
Mirna dengan tubuh lemasnya tak berdaya seakan sesak dadanya, senyum senyum sendiri hingga bengong dengan pandangan melotot dengan tatapan kosongnya. Kami mulai mendoakannya lagi, sebagian mendoakan mirna, dan sebagian membantu maba lain yang kesurupan.
Kami mulai kewalahan, hingga akhirnya panitia juga terkena serangan. Si fitri dan ila, fitri berteriak di tenda panitia merasa banyak mahluk yg mengawasi dan mengelilinginya. Si ila teriak sambil mengeram dan mencakar cakar orang yg disekitarnya.
Tenaga mahkluk yg di tubuh Ila ini sangat kuat hingga membuat kami yang memeganginya kewalahan. Temanku yang bernama umam seorang indigo membantu menyembuhkan ila dan fitri. Akhirnya ila dapat ditenangkan dan fitri mulai tenang pula,namun, fitri merasa masih ada yang mengawasinya
Pecah malam ini, panitia lain juga mulai merasa tidak nyaman, si lifa merasa badannya berat dan mengatakan kalau dia melihat nenek yg ternyata nenek itu adalah sosok penjaga salah satu panitia yang bernama yuyun. Beruntung si lifa tidak sampai kemasukan tetapi hanya merasa pegal.
Kembali pada mirna, jin yang memasuki mirna ini tak kunjung keluar. Teman-temanku yang muslim juga mencoba mendoakan mirna namun tidak mempan dan mirna seakan tidak merasakan apa-apa.
Namun, ketika di doakan dengan cara nasrani, tubuh mirna bereaksi. Temanku ferdy yang juga nasrani mencoba mendoakan mirna, alhasil ditertawakan oleh mirna dan senyum menyeramkan kepada ferdy . Hum :))
Usut punya usut ternyata ferdy ini habis minum amer di warung depan perkemahan. (Warungnya menyediakan amer). Katanya, ferdy tidak suci dan meminum minuman haram, makanya jin yang didalam tubuh mirna menertawakannya (mungkin jin merasa ferdy ini temannya hehe).
Cerita lain tentang ferdy, kata maba yang sensitive, selama ferdy berjalan kakinya digandoli sama makhluk astral yang berupa anak kecil. Mahluk ini suka pada ferdy. Lanjut lagi ke perkembangan mirna.
Akhirnya umam si indigo meminta temanku yang bernama lando untuk mendoakan mirna dengan cara nasrani dan melakukan gerakan seakan menekan dari dada hingga mulut (nekannya tidak disentuh langsung)Sembari dibantu umam dari belakang. Berhasil, jin yg ada didalam tubuh mirna keluar.
Keluarnya jin dalam tubuhnya tidak semerta membuat mirna langsung pulih, keadaan mirna semakin tidak berdaya seakan energynya terkuras habis.
Setelah lando membantu mirna, lando merasa tubuhnya tidak nyaman dan merasa mual. Lando pergi ke toilet, saat perjalanan dia merasa dari belakang seakan ada angin besar yang langsung menghantam punggungnya. “Bhuuukkk” (bunyi hantamannya)
Melihat kejadian itu, umam langsung menghampiri lando dan berkata “kamu barusan ngerasa ada angin yang menghantam keras punggungmu? “ Lando menjawab iya.
Lalu, umam menjelaskan kepada lando bahwa itu adalah gangguan dari salah satu makhluk besar yang ada disini dan menyuruh lando untuk santai tidak apa apa katanya.
Banyaknya kejadian mistis ini, lantas membuat kami tidak melanjutkan kegiatan. Akhirnya maba disuruh istirahat semua untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Akupun tidur di tenda panitia, kami tidur rame-rame di tenda panitia sengaja karena fitri ini masih merasa tidak nyaman. Sebagian berjaga diluar bergantian.
Aku tidur di samping kiriku ada si viya dan kananku ada si indra. Sesekali fitri terbangun dan menoleh ke arahku cukup lama. Lalu dia tidur kembali.
Keesokan harinya fitri cerita padaku, kalau de malam dia tidak melihat indra disampingku. Dia melihat lama ke arahku karena di sampingku ada sosok wanita berbaju putih dan berambut lebat. Hihi :”(
Ketegangan di malam ini akhirnya berakhir. Setelah diusut ternyata penghuni bumi perkemahan ini merasa tidak nyaman dengan tingkah laku kami yang mengganggu.
Perilaku kami yang mengganggu itu seperti mengarahkan lampu senter keatas pohon, puntung rokok dibuang sembarangan dan kata kata kotor yang diucapkan mengganggu kehidupan lelembut penghuni tanah ini.
Sebagian orang yang sensitive menceritakan apa yang dilihat pada malam hari nya. Ada yang melihat pocong berterbangan, mahluk hitam, pohon cemara kecil yang memiliki energy kuat yang disampingnya ada jalan setapak kecil yang katanya disitu berdiri berjejer pocong.
Dari kisah ini kita banyak belajar bahwa dimanapun bumi berpijak disitulah langit dijunjung. Kita harus sopan dan taat aturan dimanapun itu. Sekalipun kita merasa kita bisa melakukan apapun di suatu tempat, tetap kita harus menjaga tatakrama.
Karena tidak bisa dipungkiri bahwa kita hidup berdampingan dengan makhluk tak kasat mata. Sebagai mahluk yang hidup berdampingan haruslah saling menghargai satu sama lain.
Hari terakhir di bumi perkemahan masih ada kegiatan yang harus dilakukan yang tentunya memicu terror-terror lain dari lelembut bumi perkemahan ini. Masih ada kejadian lain lebih parah daripada terror semalam.
Aku akan lanjut di part 2 yang berjudul “Lelembut bumi perkemahan – penari dari coban” kalau thread ini rame pengunjung hehe. Jadi yuk ramein komen dan likenya hehe :”)
