Thread by @TheArieAir

PAPUA dan PAPUA BARAT
TANTANGAN PEMBANGUNAN
by @TheArieAir

Saya menyimpulkan bahwa tantangan pembangunan di Papua dan Papua Barat baik Pendidikan, Kesehatan dan Ekonomi, saya sebut dengan istilah saya sendiri yakni "Economic of Scale"

#programfolback

Apa yg saya maksud dengan Economic of Scale?

Kamu jualan Satu juta pcs baju dibanding dengan kamu jualan seratus baju, maka cost/pcs baik ongkos distribusi, ongkos waktu (sewa tempat, listrik tenaga kerja) akan lebih mahal jika dijual hanya sedikit.

Supermarket menjual banyak items dg turn over yg sangat cepat, mereka hanya ambil margin yg kecil, yg penting perputaran bisa cepat.

Oleh sebab itu persaingan antar supermarket itu ketat hingga

Itu Economic of Scale yg saya maksudkan

Penduduk Papua hanya berkisar 3 sd 4 jutaan yg tersebar di luas wilayah 3,5x pulau jawa. Kabupaten disana luas luas bisa seluas DKI sementara jumlah penduduk hanya 80 ribu yg bisa ditampung dalam satu GELORA.

bayangkan persebarannya, bagaimana menyentuhnya dengan pembangunan?

penduduk Papua tinggal di ratusan mungkin 750an pulau" kecil, di padang savana, di pantai & di gunung yg masing masing memiliki tradisi yang berbeda bahkan suku dan bahasanya juga berbeda

Itu sebab tingginya biaya untuk mendidik, untuk menyehatkan dan pertumbuhan ekonomi rakyat

Ketimpangan sosial antara penduduk di perkotaan di pantai dengan penduduk yg masih tinggal di pedalaman ibarat bumi dan langit

Orang papua kota bisa lulusan s2 dari australia, punya pekerjaan dan penghasilan bagus, sementara orang pedalaman masih ada yg tinggal di pepohonan

Sering kusinggung dalam ulasan saya, Kota/wilayah di manapun di dunia itu maju jika "TERBUKA" banyak pendatang, banyak investor masuk, banyak alih tehnologi

Apa yg membuat suatu wilayah mjd tertutup?
Papua di era ORBA adalah propinsi yg TERTUTUP karena DOM

Wilayah menjadi tertutup bisa karena:

1. Keamanan
2. politik
3. infrastruktur, medan yg sulit, terpencar
4. Aturan perda dan aturan adat

Untuk memajukan suatu wilayah sudah pasti butuh modal (investor dan SDM serta sarana penunjang, infra struktur dan keamanan)

investor mau masuk jika ada jaminan itu semua, utk pemodal besar tidak masalah bisa mengadakan sendiri (industri oil and gas dan mining)

Untuk investasi yg menengah dan butuh pada karya (perkebunan) akan kesulitan mencari tenaga kerja di Papua selain juga terkendala soal tanah hak ulayat.

Membangun Papua adalah membangun PERADABAN, membangun kultur budaya, SDM baik pendidikan dan kesehatan serta ekonomi masyarakat.

Wilayah" disekitar daerah transmigran, perekonomian maju pesat, wilayah ini sebagai model akulturasi serta transfer teknologi termasuk pertanian

Mungkin biaya kesehatan, imunisasi atau program gizi misal target 500 orang di pedalaman papua biayanya akan sama dengan program yg sama utk 10.000 orang di jawa yg infra struktur sudah bagus dan penduduk terkonsentrasi (mudah dicari)

itulah yg saya simpulkan dalam satu istilah yg saya sebut sebagai Economic of Scale

sek wetengku ngeleh

Di kecamatan (disana disebut distrik) pedalaman hampir tak ada perekonomian yg digerakkan oleh sektor swasta sehingga perputaran uang hanya mengandalkan anggaran pemerintah.

Papua adalah masa depan Indonesia ketika di wilayah barat SDA sudah habis tereksploitasi termasuk tanah, maka di Papua masih berlimpah SDA dan tanah, termasuk keindahan alam yg tak kalah dengan wilayah lain di Indonesia,
Sektor pariwisata adalah potensi selain SDA

melihat luas wilayah, maka pemekaran Papua menjadi 2 propinsi adalah langkah yang tepat, bahkan bisa menjadi 3 atau 4 propinsi lagi jika hanya melihat luas wilayah.
namun pemekaran yg berimplikasi pada anggaran juga harus memperhatikan jumlah penduduk dan ketersediaan SDM

Pemekaran wilayah di Papua akan menyerap banyak SDM di Pemda pemekaran yg mengambil dari tenaga guru setempat maupun kesehatan hingga aparat keamanan, oleh sebab itu perencanaan harus benar benar siap utk pemekaran wilayah