Jadi gini, bayangkan UI adalah pemerintah. RKAT adalah APBN. Maka BOPB atau UKT itu adalah pajaknya.
Masalah terjadi ketika besaran target (asumsi) total BOPB dlm RKAT sudah ditentukan di awal tahun. Sedangkan di pertengahan tahun, kita tdk tahu maba ini sanggupnya bayar berapa
Karena sistem BOPB ini menegaskan agar besaran tiap orang itu disesuaikan dengan kemampuan ekonomi orang tua/penanggung kuliah itu...
Jadi ada target yg ingin dicapai dlm rencana anggaran, tapi besaran pemasukan utamanya msh blm pasti
Makanya tiap tahun pasti ada masalah siapa membayar berapa di tiap semesternya.
Kalau dibaca laporan keuangan UI selama 3 tahun terakhir aja keliatan kok. Pendapatan UI paling banyak didapat dari biaya operasional (mahasiswa) dibandingkan dari APBN (pemerintah pusat)
Bayangin aja dlm 3 tahun terakhir pendapatan UI dari mahasiswa itu berkisar di antara 1,4-1,5 triliun. Sedangkan negara hanya sanggup memberikan dana 500-600 miliar. Hampir 3x lipatnya
Yang menarik lainnya adalah soal AC dan Kursi. Bagi kampus lain, mungkin kalian harus memahami bahwa dalam setiap UKT yang dibayarkan itu harus dialokasikan ke komponen-komponen per semester. Alokasi itu disebut dengan Student Unit Cost
Di UI, beberapa komponen student unit cost pada tahun 2012 adalah sebagai berikut. Gue kurang paham yang tahun sekarang. Tapi kalau masih mempermasalahkan AC dan Kursi, kok kayak tidak jauh berbeda ya 😅
Ah ya @univ_indonesia mungkin mau kembali ngebalap UGM dalam ranking Universitas se-Dunia. Ga mungkin dong visinya world class university tapi ga jadi nomor satu di negeri sendiri :)
Iklan judi online ini sebelumnya marak di YouTube khususnya pemain game yang bermain secara live dan membuka donasi/saweran.
Sempat juga hadir sebagai iklan video di beberapa platform. Sekarang masuk ke TikTok, whatsapp, dsb.
Harusnya bisa pakai metode “follow the money” untuk mengetahui dari manakah uang itu semua bermuara dan siapa orang di baliknya.
Saya khawatir Judi Online ini dianggap sebagai masalah individu aja. Masalah personal yg tdk menjadi political will secara struktural.
Padahal dampak dari Judi Online ini kan bisa jadi ke perekonomian nasional. Uang yg harusnya berputar di tengah masyarakat, justru lari ke luar
Dan kita tahu sendiri bahwa penopang paling besar pertumbuhan ekonomi kita adalah konsumsi rumah tangga. Yes, uang yang biasa kita pakai buat jajan sehari-hari.
Sebagian gaji kita itu bisa jadi sumber penghidupan bagi keluarga sebangsa.
Kalian tahu tidak sih...
Sejarah kata "santai" yg akhirnya jamak kita ucapkan hari ini?
Semua itu tdk terlepas dari peran jurnalis @tempodotco untuk mencari padanan kata "relax". Ternyata, santai diserap dari bahasa Komering di Sumatera Selatan
Jadi gini, pada tahun 1971, para penulis maupun wartawan kesulitan untuk mencari padanan kata "relax" dalam bahasa Indonesia.
Cara paling mudah memang cukup menuliskan "rileks". Sayangnya, tidak semua orang saat itu memahami maknanya sekaligus dirasa sulit dalam pengucapannya.
Nah...
Bur Rasuanto, novelis dan wartawan Tempo, memperkenalkan kata santai melalui artikelnya sebagai padanan kata Inggris 'relax' pada 1971.
Ah ya.. Bur Rasuanto juga merupakan penanggung jawab rubrik ekonomi majalah Tempo ketika itu
Kasih sayang dan kehangatan yang ia sulit dapatkan di rumah, justru ditemukan dengan teman-temannya.
Mereka kerap nongkrong hingga berganti hari, tanpa pengawasan orang tua.
Bagaimana ceritanya?
Saat saya mewawancarainya di Kepolisian... Anak ini mengaku kurang dekat dengan ayahnya. Orang tuanya kerap bertengkar hingga bercerai hingga Anak tidak fokus belajar dan akhirnya tidak menamatkan SD.
Sejak itu, Anak itu tinggal bersama ibu dan saudara-saudara kandungnya.
Remisi adalah pengurangan masa menjalani pidana yg diberikan kepada Narapidana yg memenuhi syarat-syarat yg ditentukan dlm peraturan perundang-undangan
UPDATE KASUS DUGAAN BAHAN PENGAWET BERBAHAYA DI ROTI
Selasa kemarin (23/7), BPOM akhirnya merilis hasil uji lab terkait kandungan Natrium Dehidroasetat pada produk roti dua merek berbeda, yaitu Okko dan Aoka.
Jadi benarkah ada kandungan berbahaya tersebut?
UTAS
HASIL UJI LAB ROTI AOKA
28 Juni 2024, BPOM mengambil sampel produk roti Aoka dari peredaran dan melakukan pengujian.
Hasil pengujian menunjukkan produk tidak mengandung natrium dehidroasetat.
Nah, hasil uji tersebut sejalan dengan hasil inspeksi BPOM ke sarana produksi roti Aoka pada 1 Juli 2024.
Inspeksi menunjukkan tidak ditemukannya natrium dehidroasetat di sarana produksi.