My Authors
Read all threads
Masyumi adalah satu fakta bahwa ukhuwah Islamiyah dalam percaturan negara adalah hal yang bisa diikhtiarkan.

Bukan mitos. Bukan isu. Bukan utopia.
Pahlawan itu bukan ditentukan oleh tempat dimana dia dimakamkan, tetapi ditentukan oleh jasa-jasanya.
—Mohammad Roem, Tokoh Masyumi.

Ada sebuah legenda, kerinduan dan rasa kagum pada satu masa di negeri kita, dimana para ulama berkumpul di satu wadah; Masyumi.
Partai Masyumi digerakkan oleh 2 kekuatan besar; para kyai religius dan para alim yang sederhana.

Sebuah kombinasi yang mengagumkan. Bayangkan sebuah wadah politik berisi KH. Hasyim Asyari, Mohammad Natsir, Hamka, Bey Arifin, Hasbi As Shiddiqie.
Partai Masyumi adalah sebuah kesepakatan Umat Islam untuk berjuang secara damai demi tegaknya syariat Islam di wajah Indonesia.
Masyumi adalah tanda bukti bahwa Umat Islam dahulu rukun damai, walau banyak ormas dan bendera, untuk Islam mereka lebur jadi satu bendera "Islam itu kalau besar tidak melanda, kalau tinggi malah melindungi" disampaikan Natsir di sidang Konstituante saat membahas dasar negara.
Ada dewan syura yang diisi Alim Ulama senior semisal KH Hasjim Asyari dan Ki Bagus Hadikusumo, harmoni NU dan Muhammadiyah.

Masyumi membuat kagum lawan dan kawan, sebab di dalamnya banyak sekali aktifis dan pejuang besar. Basis massanya sangat kuat dan mapan.
Masyumi menjadi partai profesional di zamannya, sebab pimpinan hariannya diisi oleh alumni perhimpunan Indonesia, & alumni pendidikan barat yang berpikir islami.

Masyumi berdiri gagah dengan 10 juta kadernya, tanpa sogokan raih kemenangan.
Indonesia adalah pusaka indah titipan Allah yang harus dijaga Syarat keberkahan Indonesia adalah umat Islamnya menjalankan agama dengan benar, sebagaimana ditawarkan Masyumi di Tafsir Asas.

Dalam pemilu di tahun 1955, Masyumi menjadi peringkat 2, memperoleh 112 kursi parlemen.
Hebatnya Masyumi, ia adalah partai non sektarian, tidak milik satu kelompok saja, less primordial & less comunal. Ia perpaduan yang anggun.

Apapun ormasnya, ukhuwah tetap kokoh dengan gagahnya. SubhanAllah. Bisakah kita sebagai generasi baru mewujudkan ukhuwah itu?
Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh.

Keep Current with Generasi Shalahuddin

Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!