Thread by @Mentimoen

Ada banyak sekali kampung2 tua di China bergegas berbenah diri, karena saat ini ternyata ketuaan yg tadinya dianggap tidak cool, sekarang malah menjadi cool.

Ini desa tua XIANANSHAN, kabupaten Lishui, propinsi Zhejiang.

Lampu2 jalanan dipasang sehingga desa tetap hidup pada malam hari. Dulunya sih katanya gelap gulita, paling cuma lampu remang2 dari dalam rumah penduduk.

Rumah ada yg dijadikan tempat penginapan, dgn fasilitas makan pagi untuk tamu, kamar2 juga dibikin sehingga enak ditinggali. Desa tua jadi hidup lagi.

Ini ada video drone dari Talk & Travel untuk kampung Xiananshan. Xiananshan sendiri secara harafiah berarti "Lower South Mountain", atau Gunung Selatan Bawah.

Tinggal bbrp hari didesa itu menarik, sambil kenalan dgn warga lokal.

Desa ini dibangun pada era Kaisar Wanli, Dinasti Ming. Jadi sudah berusia 400 thn. Selama berpuluh2 mungkin ratus tahun tidak terurus, dan baru bbrp tahun lalu dilakukan renovasi2 bangunan. Dan sekarang warga desa dgn pemerintah lokal berusaha memperkenalkan desanya.

Kayaknya ini foto waktu mereka belum renovasi, terlihat ga terurus. Tinggal direnovasi, diberi lampu, langsung cemerlang. Karena pada dasarnya sdh bagus bentuk arsitektur dan jalanan2 kuno.

Karena tempatnya di pinggir bukit, kondisi jalanan tidak rata. Renovasi membuat lampu di jalanan, sehingga orang tidak jatuh terantuk batu atau tangga.

Ini jalanan waktu malam. Desa2 di Indonesia bisa mencontoh apa yg dilakukan oleh desa2 di China, menghidupkan ekonomi desa bukan hanya dgn pertanian, tetapi dgn menarik org untuk datang berkunjung dan tinggal.

Jadi bukannya bikin resort2 baru yg terisolasi spt di Bali. Tetapi seluruh desa dibenahin, dan bangunan2 asal dipertahankan, dibersihkan dan direnovasi dgn mempertahankan karakter asli. Biarkan org keluar masuk, ga usah maksa org pake mobil sewaan lokal.

Banyak turis ingin menjelajah spt org lokal, ga usah diikuti org yg mau jualan pernak pernik. Aduh, mending org2 itu pergi kerja bertani atau apa kek. Biarkan saja turis2 jalan2 sendiri, atau tinggal lama2 di satu rumah sendiri.

Dgn memperbaiki desa dan rumah2nya, bukan hanya bagus untuk turisme, tetapi juga kualitas hidup warga desa juga meningkat.

Gerbang2 tua spt ini jangan dirobohkan, tapi pelihara supaya tahan lama. Sentuhan2 asli seperti inilah saat ini memiliki nilai tinggi, romantisme masa lalu yg tak tergantikan.

Untuk yg berminat pergi menginap di kampung Xiananshan, dimanakah letaknya? Ini saya capture dari Google Map. Dgn referensi kota2 besar spt Shanghai & Fuzhou.

Xiananshan terletak di Lishui, Zhejiang. ada di sebelah barat ke arah pedalaman dari Wenzhou.

Ini bukan Xiananshan, tapi salah satu desa ga disebut namanya di China selatan. Lihat petani sedang menjemur hasil pertaniannya.

Pemandangan ini biasa ditemukan di desa2 wilayah selatan, rumah2nya juga mirip2.

Saya lebih suka memperkenalkan desa2 di China, krn saya suka desa, walau untuk hidup saya suka di kota besar. Tapi kalau sempat ya suka ke desa, yg irama kehidupannya sangat berbeda.😍😍

Tetapi harus toleran juga ama sifat mereka. Desa di China gitu, pagi2 di pusat desa rame ada pasar dadakan. Siang sepi ga jelas pada ke ladang atau tidur. Sore2 muncul yg main mahyong dsb. Malam2 eh, banyak yg pd keluar ke lapangan dgn musik menggelegar, nyanyi atau nari bareng2.

Jadi kalo mau tidur jam 8-9 malam nich, suatu waktu saya sukar, karena itu lho, musiknya. Jam 10 malam sepi pada tidur. Pagi2 sekali ribut lagi, tentunya dimulai dgn ayam2 berkokok. Jadi sesuaikan aja waktu tidur dgn waktu tidur mereka supaya aman.