Thread by @sayidmachmoed

Wahabi Yang Tidak Mau Disebut Wahabi

Perlu diketahui, bahwa kaum Wahabi adalah kaum yang mengikuti pemahaman ulama Muhammad bin Abdul Wahhab yang berasal dari Kabilah Bani Tamim, yang lahir pada 1115 H dan wafat tahun 1206 H.

Pemahaman Muhammad bin Abdul Wahhab mengikuti pemahaman Ibnu Taimiyyah melalui muthola'ah (menelaah kitab) berdasarkan akal pikiranya sendiri Pemahaman Muhammad bin Abdul Wahhab blum tentu sama dengan Ibnu Taimiyyah karena Muhammad bin Abdul Wahhab tdk bertemu dgn Ibnu Taimiyyah

Ibnu Hajar al-Asqalani berkata: “Ash-Shabi (sahabat) ialah org yg bertemu dgn Rasulullah beriman kepada beliau dan meninggal dalam keadaan Islam“

1, Sahabat mengambil pemahaman Rasulullah krn bertemu dgn Beliau

2, Tabi'in mengambil pemahaman Sahabat krn bertemu dgn para Sahabat

3, Tabi'ut Tabi'in mengambil pemahaman Tabi'in karena bertemu dengan para Tabi'in

Imam Mazhab yang empat mengambil pemahaman Salafush sholeh karena bertemu atau bertalaqqi (mengaji) dengan Salafush sholeh.

Dan ulama madzhab Hambali, al-Imam Muhammad bin Abdullah bin Humaid al-Najdi dalam kitabnya al-Suhub al-Wabilah ‘ala Dharaih al-Hanabilah ketika menulis biografi Syaikh Abdul Wahhab, ayah pendiri Wahhabi, menuliskan sebagai berikut:

”Abdul Wahhab bin Sulaiman al-Tamimi al-Najdi, adalah ayah pembawa dakwah Wahhabiyah, yg percikan apinya telah tersebar di berbagai penjuru. Akan tetapi antara keduanya terdapat perbedaan.

Padahal Muhammad (pendiri Wahhabi) tdk terang-terangan berdakwah kecuali setelah meninggalnya sang ayah.

Sebagian ulama yang aku jumpai menginformasikan kepadaku, dari orang yang semasa dengan Syaikh Abdul Wahhab ini, bahwa beliau sangat murka kepada anaknya,

karena ia tidak suka belajar ilmu fiqih seperti para pendahulu dan orang-orang di daerahnya. Sang ayah selalu berfirasat tidak baik tentang anaknya pada masa yang akan datang.

Beliau selalu berkata kepada masyarakat, “Hati-hati, kalian akan menemukan keburukan dari Muhammad.” Sampai akhirnya takdir Allah benar-benar terjadi.” (Ibn Humaid al-Najdi, al-Suhub al-Wabilah ‘ala Dharaih al-Hanabilah, hal. 275).

Pola pemahaman dan pendalaman ilmu agama ulama Muhammad bin Abdul Wahhab mengikuti atau meneladani ulama Ibnu Taimiyyah yang mengaku mengikuti pemahaman Salafush Sholeh namun tidak bertemu dengan Salafush Sholeh.

Sebagian pengikut aliran wahabi ini tidak mau disebut wahabi, mereka maunya disebut salafi. Hal ini dikarenakan nama wahabi sudah terlalu banyak orang yang mengetahui sejarah kelamnya.

Kendati sering merubah-rubah nama akan tetapi masyarakat khususnya kalangan ahlussunah wal jamaah tidak mudah tertipu oleh taktik seperti ini.

Semoga bermanfaat 🙏🏿🌹