OBJEK HANYALAH OBJEK.
Objek tak akan bisa jadi biang KESYIRIKAN, yg menjadikan syirik adalah perbuatanmu sendiri.
~A Thread~
#SalamRambutIjo
Banyak banget para sahabat Rambut Ijo #CeritaGuruAdeirra pada mention & mengirim DM, agar saya menanggapi cuitan mbak @AmbarwatiRexy
Satu diantaranya adalah kak @Dimsmoo
Dahulu saya termasuk orang yang gampang panasan, angkuh dan munafik.
Baru khatam kitab Jurumiyah, sombongnya udah macam Sultan Arab.
Belum lagi berbagai kemunafikan yang tersembunyi dalam diri saya yg berpotensi menjadi SYIRIK KHAFI.
🤓
Keangkuhan, Kemunafikan, dan Kesamaran SYIRIK KHAFI perlahan digantikan dengan tenggelamnya diri saya yg ditimbun oleh banyaknya ilmu yang ditanamkan oleh Mbah Yai kepada saya.
🙏🏼🙇🏻♀️🌹❤
Termasuk bijaksana untuk memahami makna berbagai simbol dalam keagamaan.
Banyak dari kita yg MASIH terjebak dalam simbol2 keagamaan dalam mencintai Tuhan.
Sedangkan dalam mencintai Tuhan tak boleh terhalang oleh simbol2 keagamaan.
"Saya sebagai manusia yang beragama Islam tidak merasa disenggol oleh mbak Rexy. Malah setuju dengan Beliau".
Saya belajar banyak metode ilmu kepada Mbah yai @kyai_ambleg
Satu diantara keahlian beliau yg saya coba curi adalah kemahirannya dalam ilmu forensik-analisis kebahasaan, baik secara teks tersurat dan tersirat maupun secara lisan kalam.
Dari sinilah saya senang mempelajari ilmu tafsir melalui guru saya, sebab metode kajian yang dipakai oleh Beliau pun sangat dan selalu menyenangkan.
Beberapa sahabat #CeritaGuruAdeirra sudah merasakan sendiri bagaimana nikmatnya ada di dalam lautan ilmunya Mbah Yai.
🙋🏻♀️
Apa yg dituliskan mbak @AmbarwatiRexy sama sekali TIDAK menyinggung diri saya, aqidah saya, maupun keyakinan saya atas Ka'bah sebagai Kiblat umat Islam.
Mengapa?
Karena yg dibicarakan Mbak Rexy adalah orang2 yg menganggap budaya lain itu musyrik/syirik.
Dan menurut saya, cuitannya itu sbg respon jenuhnya atas oknum yg mengatasnamakan agama seperti yang terlihat dalam tweet berikut:
Sudah kalian dengar lafadz Takbir yg diucapkan?
Coba lihat lagi videonya dan dengarkan suara Takbirnya.
Jauh sebelum itu, banyak juga yang merusak situs dan patung yang dianggap berhala & biang kemusyrikan.
bit.ly/Berita_suarado…
bit.ly/Berita_OKEZONE
Sampai sini sudah paham opo masi lohak lohok?
Apa itu MUSYRIK?
Musyrik, Musyrikun, Musyirikin adalah stempel yang disematkan pada PELAKU PERBUATAN menyekutukan Tuhan dan atau menganggap ada kekuatan maha kuasa lain selain daripada kemahakuasaan Tuhan.
(dalam konteks tauhid luas)
Saat kita sakit, kita pergi menuju pohon mangga lalu berdoa dan memohon pada pohon itu agar diberi kesembuhan.
Maka pelakunya disebut Musyrik, sedangkan perbuatannya disebut Syirik.
Saat kita sakit, pergi ke dokter lalu disuntik, diminumin obat & vitamin. Lalu kita menganggap bahwa yg menyembuhkan kita adalah Dokter dan obat2an dengan menafi'kan bahwa Tuhanlah yg maha penyembuh.
Ini pun masuk dalam wilayah kesyirikan!
HAYOOO.
Percayalah kalian semua, Ferguso, TIDAK akan semudah itu terbebas dari SYIRIK KHAFI.
Pun tulisan mbak @AmbarwatiRexy juga sama sekali tidak menyinggung diri saya sebagai manusia yang beragama Islam.
Keris, Patung, Kayu Salib, Rosario, Tasbih, dst hanyalah sebuah OBJEK.
Bagi saya, hal itu bukanlah biang kemusyrikan dan kesyirikan.
Yang menjadikan kesyirikan adalah PERBUATANMU SENDIRI!
Hukum bersandar pada PERBUATAN (tidak bersandar pada objek barang), dan setiap perbuatan selalu bergantung pada iLLAT-nya (sebab).
Ada illat - Ada hukum.
Tak ada illat - Tak ada hukum.
ini kaidah ilmu Ushul!
Biasakan MEMAHAMI KONTEKS dari akar permasalahan.
Ingat kata2 Gus Dur kita yg tercinta?
“Orang yang masih terganggu dengan hinaan dan pujian manusia, dia masih hamba yang AMATIRAN.”
(Abdurrahman Wahid)
kowe masi amatir?
Yaitu berlomba-lomba dalam kebaikan demi meraih ridha Allah.
Pertanyaan saya,
Dari semua perusakan keris dan patung itu, apakah itu termasuk Fastabiqul Khairat?
???
Berdakwah itu baik, namun juga harus memperhatikan etika keragaman yang katanya Pluralisme adalah sebuah keniscayaan.
Janganlah menerapkan hukum Tuhan untuk orang lain TANPA MAU menerapkan untuk diri sendiri.
#SalamRambutIjo