Thread by @reireinhart

[Tanggapan Prof. Peter Carey atas Surat Permintaan Maaf Tim Jejak Khilafah (yang dikirimkan kepada beliau]

*) Tanggapan ini telah saya mintakan izin publikasi kepada Prof. Carey

Kepada yth.,
Bang Nur Fajarudin dan
Tim Jejak Khilafah
di tempat

Pertama-tama, Bang Nur, saya...

... ingin mengucapkan terima kasih atas Surat Klarifikasi. Maafkan saya karena tidak bisa menemui Anda. Maka, alih-alih sebuah pertemuan, saya akan memberikan buah pikiran dan kata-kata saya. Ada beberapa hal yang ingin saya sampaikan terlebih dahulu:

1. Berurusan dengan narasumber - permasalahan mengenai norma sopan santun dan profesionalisme:

Secara normatif, prinsip-prinsip tertentu harus diikuti dalam proses menghubungi orang-orang yang ingin diwawancarai untuk tujuan pembuatan...

... film dokumenter. Langkah-langkah ini adalah sebagai berikut:

a. Pertama-tama, narasumber dipersembahkan sebuah formulir yang menyatakan dengan jelas tujuan, judul, dan cakupan film tersebut.

b. Formulir ini menyatakan apakah film ini adalah sebuah dokumenter...

... dokumenter atau berdasarkan karya fiksi; ditujukan kepada kelompok pemirsa yang mana; dan garis besar alur dan struktur film.

c. Diperlukan izin tertentu dari narasumber untuk penggunaan materi yang dia berikan.

d. Film ini tentunya bisa disunting namun tidak sedemikian rupa hingga makna dan alur argumentasi yang diberikan oleh narasumber menjadi berubah.

e. Biasanya, versi awal film atau sebuah trailer yang agak panjang, ditunjukkan kepada narasumber...

... sebelum film tersebut ditunjukkan di depan khalayak umum. Ini ditujukan agar perubahan dan penyuntingan bisa dilakukan sebelum film tersebut diluncurkan.

Tidak satu pun langkah tersebut di atas yang dilakukan dalam pembuatan film 'Jejak Khilafah' Anda. Selain itu,...

... sangat tidak jujur dan tidak sopan untuk mencantumkan nama seorang narasumber dalam poster film tanpa izin dari narasumber tersebut. Menurut pengalaman saya, saya hampir selalu dimintai foto dan CV oleh penyelenggara acara untuk keperluan reklame.

Menggunakan nama seseorang dengan tujuan publisitas tanpa seizin mereka adalah pelanggaran undang-undang (pencurian hak kekayaan intelektual, penipuan, pencemaran nama baik). Inilah yang terjadi pada acara diskusi peluncuran film 'Jejak Khilafah' tanggal 2 Agustus kemarin.

2. Sejarah versus politik:

Pendekatan saya terhadap subjek penelitian saya, yaitu Diponegoro, keyakinan agamanya, Perang Jawa, dan permasalahan hubungan (atau tidak adanya) hubungan dengan Turki Utsmaniyah bersifat blak-blakan. Saya adalah seorang sejarawan profesional. Saya...

... membaca dan menelusuri ke mana pun sumber-sumber sejarah mengarah dan menarik kesimpulan yang sesuai. Maka, hasil pembacaan saya mengenai babad autobiografi karya Diponegoro sendiri menunjukkan dengan jelas bahwa sementara dia sangat tertarik dan mengagumi...

... Kesultanan Utsmaniyah - dan memang mengambil nama sang Sultan Utsmani, Sultan Abdulhamid I (bertakhta 1774-89), yang membangkitkan kembali gagasan mengenai Sultan Utsmaniyah sebagai pelindung umat muslim di keseluruhan umma' internasional, secara pribadi dia sendiri tidak...

... mengetahui ataupun tertarik akan kebangkitan kembali khalifah, dan tidak tahu secara mendetail tentang pemerintahan Utsmaniyah ataupun kebijakan politik sambil mengandalkan penasihat rohaninya, Haji Badaruddin (yang setelah selesai perang menjadi kepala landraad/pengadilan...

... setempat di Purworejo), untuk memberitahukan bagaimana peraturan dijalankan di daerah Haramain setelah pasukan Mesir pimpinan Mehmet Ali mengusir para penjajah Wahhabi dari Mekkah dan Madinah pada tahun 1812. Tidak ada indikasi sama sekali bahwa Diponegoro adalah seorang...

... reformis Wahabbi ataupun dia bukan seorang pengagum Wahabisme seperti halnya Tuanku Imam Bonjol (1772-1864) dan para Padri di Sumatra Barat. Kalau Diponegoro adalah seorang pengikut garis keras, ia tidak akan mungkin bisa mendapat dukungan secara meluas dari semua lapisan...

... masyarakat Jawa ataupun memiliki daya tarik sebagai Ratu Adil yang berasal dari tradisi Mesias Jawa.

3. Dalam peran saya sebagai seorang sejarawan:

Tentunya saya tidak akan menyia-nyiakan 40 tahun hidup saya untuk mempelajari seorang tokoh garis keras marjinal yang...

... tidak memiliki daya tarik bagi masyarakat Jawa dan Indonesia yang lebih luas. Jadi, di sini terdapat perincian yang berakar dari catatan sejarah yang harus ikut dipertimbangkan dan tidak ada sedikit pun perincian-perincian ini yang menandakan kalau Diponegoro mengetahui...

... ataupun tertarik dengan khalifah sebagai sebuah pergerakan reformasi - malah kekaguman sang pangeran terhadap orang Turki Utsmani adalah karena peranan mereka sebagai benteng pertahanan terakhir umat Islam terhadap gelombang pasang kolonialisme Eropa yang tidak dapat...

... dibendung di Timur Tengah pada awal abad ke sembilan belas. Dari sudut pandang orang Turki Utsmani, seperti yang sudah saya utarakan berkali-kali, tidak terdapat indikator sama sekali dalam arsip Utsmaniyah yang menunjukkan kalau para sultan Utsmaniyah tahu atau bahkan...

... peduli tentang Jawa, Diponegoro, ataupun Perang Jawa. Mereka bahkan kemungkinan tidak tahu sama sekali kalau sedang terjadi peperangan. Kita tahu semua ini dari penelitian arsip yang dilakukan di Istanbul.

4. Ini berarti keinginan Anda untuk membuat sebuah film yang berupaya untuk menampilkan Diponegoro sebagai seorang pemimpin Khalifah Jawa dengan dukungan kuat dari Kesultanan Utsmaniyah pada masa Perang Jawa adalah cacat secara fundamental karena...

... tidak ada sumber sejarah, baik di Indonesia maupun di Turki, yang mendukung cara pandang ini. Maka dari itu, sebagai seorang sejarawan, tidaklah mungkin bagi saya untuk mendukung argumentasi ataupun pendekatan sejarah seperti ini karena ini semua adalah khayalan isapan...

... jempol semata dan tidak berdasarkan penelitian arsip.

Saya tidak senang karena saya telah ditempatkan dalam posisi di mana nama baik dan penelitian yg telah saya lakukan dilibatkan dengan sebuah proyek yang menurut saya sangat menjijikkan - yakni agenda HTI yang berupaya...

... untuk mengarang sebuah narasi sejarah yang sama sekali tidak didukung oleh kenyataan.

Saya akan mengambil jalur hukum agar wawancara saya dihapuskan dari film Anda kalau Anda tidak dengan sadar diri menghapus sendiri karena saya tidak bisa mendukung agenda politis Anda...

... dalam bentuk apa pun. Saya juga tidak bersedia untuk melakukan diskusi atau pertemuan lebih lanjut mengenai topik ini dan merasa bahwa itikad baik dan integritas professional saya telah dikhianati oleh penyalahgunaan rekomendasi (abuse of recommendation),...

... Ustad Salim A. Fillah, untuk bertemu dengan anda dan meluangkan waktu untuk diwawancara.

Terima kasih atas pengertian dan kerja sama anda terkait permasalahan ini.

Peter Carey

Cc. kepada kawan-kawan dan komunitas sejarah:
@mazzini_gsp
@Papaoppah
@TirtoID
@historia_id
@tempodotco
@kumparan
Dll. (silakan bantu untuk menyebarkan pernyataan sikap ini)

Sebelumnya, pihak Jejak Khilafah mengirimkan surat ini kepada Prof. Carey:

Dan setelah Prof. Carey menyampaikan pernyataan yang saya post ini, tim menjawab akan menghapus bagian wawancara dengan Prof. Carey. Namun, ini semua terjadi tanpa adanya rilis pers sehingga kami perlu menyampaikan kelanjutan ini kpd publik.

Demikian bunyi surat jawaban yang menyatakan penghapusan:

Kepada YTH.,
Prof. Peter Carey
di tempat

Pertama-pertama kami ucapkan terimakasih telah menanggapi permintaan maaf kami.

Bersama surat yang singkat ini kami ingin kabarkan bahwa permintaan untuk menghapus wawancara...

... dengan Pak Peter dalam film tersebut telah kami laksanakan dengan penuh kesadaran.

Perlu kami sampaikan, bahwasannya tidak ada sedikit pun niatan buruk ada pada kami sejak awal hingga hari ini, baik saat wawancara maupun ketika acara launching pada tanggal 2 Agustus 2020..

... lalu terhadap siapa pun termasuk Pak Peter.

Kami menyesalkan tertutupnya saluran komunikasi dalam menyelesaikan masalah ini dengan baik, namun tetap tidak mengurangi rasa hormat kami kepada Pak Peter. Dan semoga hubungan kita tetap terjalin baik.

Terima kasih atas waktunya.

Salam Hormat.
Bang Nur Fajarudin dan
Tim Jejak Khilafah