Peta hubungan antartokoh u/ mernahami peran2 yg dipisah o/ ruang semesta paralel (parallel universe) & waktu (time travel) dlm serial #DarkNetflix. Inilah konsekuensi kalau Relativitas Khusus menyatu dgn Kuantum Tafsir Banyak Dunia & terjadi di hidup sehari2
Tafsir Kuantum Banyak Dunia ini bukan main2. Ia konsekuensi dr Eksperimen Pikiran Kucing Schrödinger & diseriusi di tesis doktoral Hugh Everett di @Princeton. Pendukungnya pun bukan fisikawan kaleng2. Kini penyokongnya banyak di @UniofOxford, @MIT & @Caltech
Tesis Hugh Everett: "Theory of the Universal Wave Function". Buku2 mutakhir yg mendukung tafsir ini spt: The "Emergent Multiverse" (David Wallace), "Something Deeply Hidden" (Sean Caroll) & "The Fabric of Reality" (@DavidDeutschOxf) ucispace.lib.uci.edu/handle/10575/1…
Dlm karya sastra, tuips juga bisa membaca novel "Dark Matter" (Blake Crouch). Kisah ttg fisikawan yg tertukar antarsemesta. Tentang fisikawan yg menyesal jd ilmuwan berprestasi shg pindah ke semesta lain spy bisa menikahi perempuan yg dicintainya
Sebelum membaca "Dark Matter" & nonton serial "Dark", bagus juga jika tuips membaca buku2 atau tulisan2 di jurnal ilmiah ttg "Many Worlds Interpretation" ini. Jika sdh membacanya, tuips akan bisa menikmati novel & filmnya
Saya baca di thn 2016, Roland Ememrich katanya akan menyimutradarai film "Dark Matter" tp sampai sekarang belum ada kabar lanjutannya. Kebayang susahnya sih memfilmkan novel itu. Tp jika "Dark" bisa jd film seri kenapa novel "Dark Mattet" tak bisa?
Jika tuips bisa menikmati Relativitas Khusus & Umum di #Interstellar, #Neurosains di "Incepton" & "Replicas", Tafsir Dunia Banyak di "Lake House", Tesis Simulasi di "Matrix" & Linguistik di "Arrival", harusnya bisa menukmati #DarkNetflix & novel "Dark Matter"
Film2 di atas begitu seriusnya sehingga saintis2 terkemuka jd penasihat utama film2 tadi. Yg saya tahu #Intersetallar itu penasihat sains-nya adalah Kip Thorne, Nobelis Fisika dr @Caltech & "Arrival" punya penasihat linguistik komputer, @stephen_wolfram
Saatnya sastra, film dan sains bertemu di Indonesia. Sastra dan sains beetemu? Ya itu sdh dirintis oleh penyair Romawi Kuno, Lucretius, yg berpuisi tentang Atom
Tuips, cintailah ilmu/sains. Apapun jalan yg kamu tempuh, baik lewat seni yg kualitatif ataupun aktivitas riset yg kuantitatif..
Bergaullah secara moderat, berilmu pengetahuanlah secara radikal
Menginap di rumah warga desa & ke sawah mereka di Pacitan, saya jd ingat kata2 @BillGates ini, "Sudah terbukti bahwa dr seluruh upaya mengurangi kemiskinan, meningkatkan produksi pertanian adalah cara terbaik" #BerdataBerdanaBerdaya
Swasembada Pangan & Pengentasan Kemiskinan adalah 2 sisi dr mata uang yg sama. Karena itu saat menghadiri KTT G20 di Brazil pun, Presiden @Prabowo ikut membentuk Aliansi Global Melawan Kelaparan & Kemiskinan #BerdataBerdanaBerdaya
Dan utk membangun industri pangan (utk swasembada & makan bergizi gratis), maka membangun infrastruktur pertanian pun juga dalam rangka mengentaskan kemiskinan & membangun SDM Indonesia agar #BerdataBerdanaBerdaya
Kesamaan isi pikiran cuma menciptakan perkawanan sesaat (bisa berubah2 tergantung asupan info yg berubah2 jenisnya); kesamaan cara berpikir akan menciptakan perlawanan (jika berbeda kubu) & perkawanan (jika sekubu) yg sama2 strategis, sama2 berdampak besar
Jadi jika kamu jumpa kawan2mu tp merasa tak cocok, itu karena kalian cuma disatukan dgn kesamaan isi pikiran (yg bersumber dr sumber info yang sama, misalnya). Juga jika kamu jumpa lawanmu & kamu nyaman berdebat krn beda kubu, itu karena cara berpikirmu sama
Kesetaraan ada pd yg sama cara berpikirnya, kawan atau lawan. Pada mereka yg 1 kubu tp cara berpikirnya beda denganmu, alternatifnya cuma 2: kamu jd anak buahnya atau dia jd anak buahmu agar tujuan strategis tercapai. Jika setara, tujuan strategis meleset
Dia masih suka tersenyum bahkan setelah raganya lumpuh selama lebih 50 tahun setelahnya (tak lama usai foto ini) & mulutnya tak bisa berkata2. Tp pikirannya melampaui #Ruangwaktu. Alam raya masuk kepalanya dlm rupa notasi & angka.
Perkenalkan: Prof. Hawking!
Sayang usianya kurang panjang 3 tahun padahal seharusnya dia layak dpt Nobel bersama sahabatnya, Sir Roger Penrose, atas teori mereka berdua ttg #Singularitas yg menegaskan keberadaan #LubangHitam
Teori terakhirnya dgn Jim Hartle ttg Alam Raya Tanpa Tepi dibukukan o/ PhD bimbingannya, Thomas Hertog, dlm "On the Origin of Time". Awalnya Ruang, lantas muncul Waktu. Hukum2nya melahirkan makhluk sadar yg menangkapnya sbg Alam Raya yg jelas #Ruangwaktu-nya
Apa yg bisa kita contoh dr Amerika, khususnya latar belakang pendiri2nya? Apa kesamaannya dgn pendiri2 Indonesia?
Mereka orang2 yg mencintai ilmu: mengonsumsi & memproduksinya.
Penerus2nya jangan bloon...(Indonesia jangan dibuat bego)
https://t.co/iQHl3QjmNK
Sampai awal Abad 20, universitas2 du AS kalah dr Eropa. Biasa2 aja. Tp setelah bermigrasinya ratusan saintis Jerman (khususnya turunan Yahudi) akibat Hitler berkuasa, AS pun PANEN BESAR (termasuk Nobel) & jd AS yg kita kenal sekarang
https://t.co/6O2B6z01Pevanderbilt.edu/AnS/physics/br…
Universitaa2 & lembaga2 riset AS pun mulai mendunia. Migrasi saintis2 ini ada 2 gelombang besar: 1. Mengungsi dr Nazi Hitler sebelum Perang dunia II 2. Merekrut paksa saintis2 pro Nazi Hitler setelah Hitler kalah di Perang Dunia II:
OPERATION PAPERCLIP
Solzhenitsyn: "Jika manusia bebas, tak setara; jika setara, tak bebas" dgn foto flat di Soviet yg terjangkau tiap keluarga. Dilema Kebebasan VS Kesetaraan. Status sosialmu membuatmu berempati pd Solzhenitsyn atau pd kesetaraan agar tiap keluarga punya rumah
Dilema tsb lahir dr perkembangan tenaga produktif (kebudayaan, sains & teknologi) abad lampau (Abad ke 20) sehingga salah 1 harus mengorbankan yg lain jd konflik ideologi. Akankah sains teknologi mengatasi dilema tsb? Itu misi sosial teknologi abad 21 ini.
Teknologi #3DPrinting u/ mencetak rumah2 di kampung2 kumuh dalam waktu singkat & massif rupanya bisa mengatasi dilema tsb.
Ini 1 contoh. Ada banyak contoh teknologi (dan metodologi) lain u/ mengatasi dilema Kebebasan vs Kesetaraan
https://t.co/up01IoEfurgoogle.com/amp/s/amp.scmp…
Putriku lanjut belajar "Introduction to Electronics". Katanya matematikanya jauh lebih mudah dr matematika di buku "Dancing with Qubits" (komputer kuantum) yg dia baca 2 tahun lalu. & "Fundamentals of Physics" (Halliday & Resnick) yg dia baca 3 tahun lalu
Karena akan kuliah Teknik Elektro/Teknik Komputer (di salah 1 kampus ini), dia akan belajar ALAT KLASIK terapan. Usai lulus, dalami ALAT KUANTUM terapan u/ mensimulasi ALAM KUANTUM teori.
Membuat ALAT u/ memodelkan ALAM dgn superakurat research.com/university-ran…
Karena kudorong putriku suatu saat mendalami photonic quantum computing, kuminta saat membaca tentang optoelectric devices (perangkat2 elektronik berbasis cahaya..bukan benda solid), dia lebih serius mempelajarinya