Thread by @faqihaddien

Saya baru perhatikan benar-benar twit-twit ghibah dan fitnah kepada om Efendi siang ini. Disgusting.

Kita perhatikan twit akun-akun tersebut dan bisa menerka kedangkalan pasak pikiran manusia dibaliknya. Senang sekali dengan yang namanya konflik. Tidak ada dialektika.

https://twitter.com/Effendi____/status/1298441661505126401

Hubungan saya dengan beliau hanya acquitances di Twitter. Namun demikian, melalui beliaulah saya merasa Allah memberikan beberapa peringatan tentang sholat, wudhu, toharoh, dan apa makna menjaga kesucian. Semuanya mengubah hidup saya.

Manusia bisa menyembunyikan kejahatan dirinya di balik tuts keyboard dan anonimitas akun media sosial. Tapi Allah tidak bisa ditipu, tidak bisa dikelabuhi. Semua akan diminta pertanggungjawaban.

Dan jangan lupa, selain Allah tidak pernah tidur, Allah juga yang berjanji : "Nahnu auliyaukum fid dunya wa fil akhirah.. " - "Kamilah yang akan menjadi penjagamu di dunia dan di akhirat, kepada hambaNya yang beriman dan istiqomah.

Walaupun istiqomah itu berat. Tapi itulah kuncinya, baik dengan amal-amal wajib maupun yang sunnah.

Dan saya melihat itu dalam twit-twit beliau juga. Keistiqomahan. Dalam nasehat tentang sholat di awal waktu, menjaga kesucian, dan merawat akal pikiran dengan membaca Quran.

Semoga tetap istiqomah, om Efendi. Barangkali bukan hanya saya yang besyukur terus merasa diingatkan setiap hari tentang sholat di awal waktu, menjaga kesucian, dan membaca Quran.

Urusan 'orang-orang yang suka mencela' adalah tanggungan Allah yang berjanji menjaha hambaNya.

Semoga saya pun dapat berjumpa secara fisik langsung, agar bisa terjalin tali silaturrahim yang baik dan kecipratan berkah keistiqomahan.