My Authors
Read all threads
Album #Kutidhieng "Aceh World Music"  pertama dirilis kepada publik pada tahun 2008

—utas singkat— #bahasaaceh
Album #Kuthidieng bagai bunga mekar di halaman istana sang Raja, dia hadir antara sejuta kembang, menyebar harum membumi di taman pusaka, lewat vocal emasnya Liza Aulia, mampu memberikan warna baru musik Aceh dan visual yang jujur bersahaja.
Hak cipta dan pemegang lisensi album #kuthidieng atas nama CV. Kasga atau lebel rekaman Kasga Record, dimana dalam album ini terdiri dari 10 (sepuluh) lagu dinyanyikan oleh Liza Aulia.
Syair #kuthidieng terdengar begitu etnik dan misterius ketika dinyanyikan dalam bentuk lagu, kini pengucapan sudah tidak dikenali lagi oleh orang Aceh zaman sekarang.
Ada yang mengatakan syair #kuthidieng adalah salah satu mantra penjinak harimau. Jadi sebenarnya apakah makna syair #Kutindhieng itu?
Lirik atau syair #kuthidieng sendiri dipercaya berasal dari bahasa Aceh kuno, beberapa kata telah punah dan tidak diketahui lagi maknanya. Konon kabarnya berisikan mantra untuk memanggil rimueng (harimau)
Secara etimologi, #kutdhieng berarti menimang. Menimang sendiri layaknya ibu yang menggendong bayinya dan membuai dengan pelan seraya menyanyikan lagu pengantar tidur (nina bobo).
Menurut para orang tua, syair #kuthidieng yang asli tidak seperti sebagaimana kita dengarkan saat ini, mantra ini sama sekali berbeda.
Syair #kuthidieng sendiri dipercaya sudah ada di Aceh pada masa pra-Islam, sehingga dianggap sebagai mantra hitam. Sebuah mantra dari kepercayaan lama sebelum agama Islam masuk ke Aceh.
Berdasarkan bentuk dan cirinya bahkan mantra #kuthidieng ini berasal dari masa pra-animisme ketika manusia msh mempercayai bahwa adanya sebuah kekuatan sakti di dalam sebuah gejala peristiwa, seperti guntur.
Kepercayaan terhadap kekuatan ini secara umum ada diberbagai bangsa Melanesia disebut mana, yg artinya tuah dalam bahasa Melayu, sarana untuk menyampaikannya adalah syair dalam bentuk mantra. #kuthidieng
Mantra adalah sebuah puisi kuno, keberadaannya pada masyarakat Melayu kuno secara fungsi bukanlah sebagai karya sastra, melainkan berkaitan dengan adat dan kepercayaan yang dianggap memiliki kekuatan gaib. #kutdhieng
Orang Aceh (atau cikal-bakal) pada masa pra-Islam, pra-animisme menciptakan mantra sihir (hitam), tentu sangat menyenangkan jika sihir mampu menyelesaikan masalah dan itu benar-benar terjadi dengan lancar.

Sayangnya, tidak demikian kejadiannya dan sejarah berjalan. #kuthidieng
Sekian tentang #kuthidieng, disadur dari tulisan @tengkuputeh_com aka rakan @milvanmurtadha tengkuputeh.com/2018/05/15/mak… ^_^
Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh.

Keep Current with Komunitas @iloveaceh

Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!