𝕂𝕖𝕟 ℕ𝕕𝕒𝕣𝕦 Profile picture
Sep 7, 2020 10 tweets 2 min read Read on X
Satu lagi, pak, yg harus ditangani krn keterlambatan ketegasan ini: resiko buat perempuan.

Ada tiga resiko COVID spesifik perempuan, pak:
1. Bertambahnya beban perempuan;
2. Meningkatnya kekerasan atas perempuan;
3. Makin terpapar ideologi kekerasan.
idntimes.com/news/indonesia…
Disclaimer: utas ini adlh hasil observasi sbg laki2. Masukan dr kawan2 perempuan akan sangat dihargai.
1/ Perempuan skrg bny tanggung beban ganda: sbg homemaker plus sbg pencari nafkah.

Situasi COVID menambah dua beban lagi bagi perempuan: sbg guru buat anak, dan sbg pengasuh bayi tua (suami yg terpaksa tinggal di rumah).
Sampai sekarang blm ada yang dalami apa dampak peningkatan beban tanggung jawab perrempuan akibat COVID ini.

Kalau beban dobel sj sdh bnyk bikin stres, bgmna skrg ketika bebannya lipat empat?
2/ Kasus kekerasan thdp perempuan meningkat tajam slama pandemi. Ga main2, 75%. Hampir 2x lipat. Gimana ceritanya hal separah ini luput dari percakapan publik?

nasional.sindonews.com/read/96824/15/…
Kecurigaanku sih keadaan terisolasi, plus kemungkinan si suami mengalami PHK/pemotongan upah, plus patriarki = meningkatnya kecenderungan laki2 melakukan kekerasan thdp perempuan.

Perlu didalami lagi. Tp dari observasi, inilah yg terjadi.
3/ Meningkatnya penggunaan internet oleh perempuan smasa COVID ini, tanpa disertai literasi internet yg memadai, rentan menyeret perempuan utk sesat ke situs2 yg berideologi kekerasan, intoleran atau pro khilafah.
Sampai saat ini, blm ada data seberapa jauh penetrasi ideologi anti Pancasila ke kalangan perempuan akibat penjarakan sosial ini.

Sumber2ku menyebutkan peningkatan aktivitas JAD selama COVID, dan banyak di antara kombatan baru ini adlah perempuan.
JAD ini pula yg berada di belakang narasi anti-minoritas, terutama Tionghoa, selama COVID berlangsung. Tokoh2 publik mengamplifikasi narasi ini, sementara di bawah siap2 serang target2 minoritas. Bln April lalu Densus 88 berhasil tangkap satu sel yg sudah siap utk serangan ini.
So, tiga hal ini serius banget. Dan, sejauh ini, belum ada yg angkat isunya secara teorganisir.

Mudah2an setelah utas ini, dampak spesifik COVID pd perempuan mulai dibahas, ya....

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with 𝕂𝕖𝕟 ℕ𝕕𝕒𝕣𝕦

𝕂𝕖𝕟 ℕ𝕕𝕒𝕣𝕦 Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @kenndaru

Apr 14, 2022
Namanya demonstrasi, tidak perlu sopan. Karena ketidaksopanan bukan tindakan kriminal. Mengejek polisi, mengejek pemerintah, wajar saja dalam demonstrasi. Beda halnya kalo ybs ikut merayakan kekerasan sipil vs sipil.

Jari tengah ini ditujukan buat lembaga. Terimalah sbg kritik.
Kenapa pemerintah dan aparatnya boleh diejek/dicaci-maki? Krn itu imbangan dari kuasa yg diberikan padanya. Di satu pihak, org diberi kuasa oleh publik; di seberangnya, publik boleh mengritik, mengejek, bahkan mencaci-makinya. Imbang.
Ini sama prinsipnya dgn "apakah TNI/Polri punya HAM"? Engga. Krn mrka sdh diberi hak yg ga dimiliki semua warga negara lain: mrka pegang senjata dan punya hak membunuh utk melindungi nyawa. Makanya, ketika menjalankan tugas negara, anggota TNI/Polri ga dilindungi HAM. Imbang.
Read 4 tweets
Apr 12, 2022
Cara2 kelompok anti demokrasi merayakan pemukulan thdp Ade Armando:
1. Terang2an
Ini yg paling brutal. Kelompok 212 atau yg teridentifikasi ke sana jelas merayakan kekerasan.

Mrka menari2 ketika lihat darah, ketika menyiksa musuh2nya. Haus darah. Sakit jiwa.
2. Blame the victim
Ini org2 yg ingin merayakan kekejaman tp ga menemukan cara utk membenarkan perilaku ini. Agar tdk merasa bersalah sdh bergembira melihat darah, mrka mempersalahkan korban.

"Sdh tau kami ini binatang buas, kamu masih mendekat. Ya bukan salah kami kmu bonyok."
3. Giring opini/blur the issue

Ini org2 yg biasa tampil "suci" pdhal hatinya busuk. Mrka berusaha cari pembenaran. "Polisi jg suka main pukul", "Ini akibat rakyat ga percaya aparat". Intinya, salahkan semua org, asal bukan para pelaku.
Read 5 tweets
May 21, 2021
Tgl 21 Mei 1998, Suharto turun tahta. Seantero Indonesia bersorak: Reformasi!

Dalam euphoria-nya, kita lupa bhw Demokrasi bukan privilese, ia adlh Resultan, perimbangan kekuatan pro-demokrasi dan anti-demokrasi. Di kala pro-demokrasi kuat, Negaranya demokratis.
Kondisi demokrasi satu negara mencerminkan perimbangan kekuatan ini. Saat pro-demokrasi lebih kuat drpd anti-demokrasi, negaranya demokratis. Saat gerakan pro-demokrasi lemah, tentu saja Negara akan bergeser ke arah anti-demokrasi.
Reformasi dpt diandaikan sebuah pernikahan. Bulan madu cuma sekejap saja. Sisanya perjuangan utk komitmen, perimbangan relasi kuasa antara pihak2 dlm pernikahan itu. Relasi kuasa dlm pernikahan adlh cermin kekuatan riil yg dipegang masing2 pihak, scra ekonomi atau sosial.
Read 5 tweets
May 20, 2021
Dulu org bilang: WA ga aman, pake Telegram aja. Skrg ada yg komplen akun Telegram-nya dibajak.

Yawdah. WA bs dibajak, Telegram bs dibajak. Pake telepati aja biar ga bs dibajak.
FYI, cara terampuh utk hacking sbnarnya bukan pake teknologi tapi pake social hacking atau phising.

Obrolan grup WA atau Telegram bocor, dikira canggih banget teknik hacking-nya. Pdhl mah ada sleeper di dlm WAG/TG....
Kalo emang niat bikin grup WA yg isinya obrolan sensitif, beli hape murah2 sbg hape kedua. Isi dgn kartu yg didaftarkan atas nama org lain. Perkuat sistem keamanan di hape itu dgn firewall, anti-crack dll yg serba ribet itu. Cuma org tertentu yg tau nomornya.
Read 4 tweets
May 18, 2021
==Utas Raya ttg ZIONISME dan PALESTINA==

Ini utas yg kujanjikan ttg zionisme. Krn soal ini sensitip dan mbulet, utasnya terpaksa panjang banget.

Spy pemirsa ga capek, aku bagi utas ini jadi 3:
1. Zionisme dulu & skrg
2. Imperialisme di Timteng
3. Palestina, Quo Vadis?
Sbg preemptive strike vs kemungkinan bully, ini rujukan yg aku pakai utk utas ini. Bbrpa dr sumber ini hrs dibaca dgn kritis krn interpretasinya berat sebelah. ImageImageImageImage
Msh bnyk lagi sumber rujukan yg kupakai: jurnal, ensiklopedi, artikel dan berita. Tp sbgian besar data aku ambil dari sumber yg aku sebutkan di jurnal2 di twit seblumnya. ImageImageImageImage
Read 80 tweets
Apr 14, 2021
Aku mau garis bawahi "kecerdasan ditentukan oleh kesediaan utk belajar, memecahkan masalah dan mencoba hal baru."

Benar, smua anak muda hrs mulai dr sikap pemberontakan thdp tatanan. Tp memberontaklah dgn cerdas, bukan asal berontak aka awur2an. Image
Bangsa ini punya banyak masalah. Anak muda harus bantu memecahkan masalah, dgn mata dan jiwa yg masih segar, energi masih full, ga ada beban cicilan.

Aku dukung penuh pemberontakan kalian. Tp berontaklah dgn cerdas. Temukan alternatif, temukan solusi bg mslh2 bangsa ini.
Kalo org dr generasi gw masih jg nyinyir dan ga mau kasih solusi, ya mau gimana lagi, dah mentok kecerdasannya di situ. Tinggal bny2 amal sholeh dan ngapalin kunci jawaban alam kubur.

Tp anak muda msh pny waktu panjang buat belajar. Buat temukan solusi atas masalah.
Read 5 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Don't want to be a Premium member but still want to support us?

Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal

Or Donate anonymously using crypto!

Ethereum

0xfe58350B80634f60Fa6Dc149a72b4DFbc17D341E copy

Bitcoin

3ATGMxNzCUFzxpMCHL5sWSt4DVtS8UqXpi copy

Thank you for your support!

Follow Us!

:(