Alkisah, Guru sedang menerangkan kepada murid-muridnya, bahwa pada hakekatnya dalam diri setiap makhluk ciptaanNya terdapat benih yang berasal dari Tuhan. Tak peduli bagaimana wujudnya, apakah berwujud manusia, hewan, hantu, atau yang lain.
Para murid mendengarkan dengan seksama, sampai suatu saat, salah seorang bertanya:"Guru, apakah dengan demikian, Guru mengatakan bahwa setiap makhluk yang kita jumpai adalah percikan Tuhan?"
Guru pun menjawab: "Demikianlah adaNya."
Murid melanjutkan: "
"Kalau begitu berarti aku harus memperlakukan setiap makhlukNya sama seperti Tuhan mengasihi kita & makhlukNya."
"Benar sekali anakku," jawab Guru.
Murid itu sangat senang dengan pengetahuan 'spiritual' yang didapatnya, iapun berharap dapat menunjukkannya kepada orang lain.
Suatu ketika, di pasar seekor kerbau mengamuk. Semua orang berlarian menghindar. Kebetulan murid itu sedang berjalan di sana, orang-orang pun memperingatkan akan bahaya tersebut.
Tapi murid itu berpikir: "Ah, kini aku dapat menunjukkan kemampuan 'spiritual'ku.
Akan kutunjukkan kebijaksanaan tinggi yang kupelajari dari Guru."
Ia pun berkata: "Hai kalian orang-orang bodoh yang malang, apakah kalian sama sekali tak paham, bahwa setiap makhluk adalah percikan Tuhan? Aku tak takut pada hewan itu!" ia pun tetap berjalan ke arah hewan..
yang sedang marah tersebut.
Orang-orang melihat dengan kagum bercampur cemas. Dan benar saja, dengan serta merta kerbau itu menyeruduk, menanduk dan membanting murid na'as itu. Untunglah pada saat yang kritis, para petugas kerajaan berhasil menangkap kerbau itu.
Dengan penuh luka dan tertatih-tatih murid itu mengadu kepada Gurunya, "Aku sudah mengikuti apa yang Guru ajarkan, tapi lihat apa yang terjadi padaku."
Guru menghardiknya: "Sungguh bodoh, mengapa engkau tak mendengarkan para makhluk Tuhan yang memperingatkanmu akan bahaya..
kerbau mengamuk itu!"
Secara sederhana, kebodohan batin adalah ketidak mampuan untuk membedakan antara kebaikan dan keburukan. Kebodohan batin lebih sulit untuk disadari. Seringkali kita pun terkecoh, kebodohan batin dilihat sebagai ketenangan batin dan sebaliknya.
Sebenarnya, jika kebodohan batin bersifat gelap/keruh, maka ketenangan bersifat terang/jernih. Ini dapat kita lihat dari akibat yang ditimbulkan.
Apabila setelah mengenal Ajaran kebaikan, seseorang menjadi lebih buruk sikapnya, dengan mengatakan bahwa apa yang ia yakini sbgi
paling benar dan keyakinan lain adalah salah, sebenarnya ia sedang meninggikan dirinya sendiri. Ia belum memahami Ajaran, melainkan hanya memahami Ajaran sebatas kata.
"Setiap makhluk membawa benih KETUHANAN dalam dirinya. Namun selama seseorang masih senang melihat...
kesalahan orang lain, ia akan menghalangi dirinya menemukan kecemerlangan, yang dalam berbagai tingkatan memancar dari sesama mahlukNya."
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Ada sebuah kisah, ketika seorang suami menangis kepada sahabatnya.
Sahabatnya itu pun bertanya, "Kenapa kau menangis tersedu-sedu seperti ini?"
Sang suami menjawab, "Istriku sedang sakit demam"
Sahabatnya bertanya lagi, "Sebegitu cintanyakah kau?Sehingga istri sakit demam saja sampai menangis sangat dlm seperti ini?
Sang suami menjawab, "Kau tahu siapa istriku?".
Lalu sang suami menceritakan pada sahabatnya, Aku ini miskin, tdk punya pekerjaan tetap &
setiap hari keluargaku hanya makan dngn kacang,itu pun jika aku pulang.
Jika aku tak pulang karena blm mendapat apa "untuk dimakan paling istriku hanya minum air atau berpuasa.
Seorang anak bertanya kepada ibunya :
Ibu, mengapa kita miskin?
Dengan tenang sang ibu berkata :
Nak, hidup ini seperti jalan2 di Supermarket. Semua orang boleh memilih dan membawa barang apa saja yang ia inginkan.
Siapa yang membawa sepotong roti, maka ia harus membayar seharga sepotong roti.
Sementara kita tak mungkin membawa apa2. Karena tak punya uang untuk membelinya.
Dipintu kasirpun kita tak akan diperiksa, dibiarkan jalan begitu saja.
Begitu pula kelak di Hari Kiamat Nak.
Saat orang-orang kaya antri menjalani pemeriksaan untuk dimintai pertanggung jawaban.
Saat orang-orang kaya ditanya tentang
Darimana hartanya mereka peroleh?
Dan kemana hartanya mereka gunakan?
Mereka ini semua ulama Salafus Sholeh atau dikenali dgn nama ulama SALAF
Apa itu salaf?
Salaf ialah nama zaman yaitu merujuk kpd golongan ulama yg hidup antara kurun zaman kerosulan Nabi Muhammad hingga 300 HIJRAH.
3 kurun pertama itu bisa diartikan 3 Abad pertama (0-300 H)
1). Golongan generasi pertama dari 300 tahun hijrah tu disebut “Sahabat Nabi” karena mereka pernah bertemu Nabi SAW
2). Golongan generasi kedua pula disebut “Tabi’in” yaitu golongan yg pernah bertemu Sahabat nabi meski tdk pernah bertemu Nabi
SUAMI isteri yang kaya raya:
saat masuk rumah dan mereka melihat ruang makan yang kotor dan tercium bau aroma tidak sedap pesing
Sementara di sudut meja makan terlihat nampak seorang ibu tua sedang berusaha keras untuk bisa menyapu.
Istri :
DIA bersuara keras membentak ibu tua itu !!!
Ini pasti ulah ibu, kan...?
Ibu ngompol di lantai kan...?
Lihat tuh, meja kotor..makanan tercecer dimana-mana..... lantai juga Waduuuuuh (marah dan geram)..... ibu...ibu !!
Ini rumah bukan gudang.......ibu !
Suami :
Sudahlah mama.... jangan bentak ibu seperti itu, kasian.....ibu kan sudah tua
Istri:
Tidak bisa begini terus- menerus....Kalau tiba² ada tamu yg datang.... apa jadinya ???? Sebaiknya besok kita bawa ibu ke panti jompo.....Saya akan bawa !