Ya Rabb solusi PSBB total 2400 triliun ini duit darimane, cadangan devisa tertinggi kita sj cuma $135 Miliar USD, 2000 Triliun
Ada banyak masalah dari statement ini, simak ulasan saya mengapa Angka tersebut tidak realistis, abai terhadap ekonomi serta membahayakan keutuhan NKRI
1. Duit darimane? Refleks dari warga tentu "Negara lain bisa tapi kenapa RI engga?" Pertama coba lihat bunga dari surat utang negara terkait.
Denmark: -0.37% p.a 10Y (Minus, beli surat utang nombok 😂)
Malaysia: 2.69%
US: 0.7%
Singapura: 0.90%
UK : 0.184%
Sementara kita di angka 7%
Perbedaan angka yang jauh mantap ini membuat kita harus membayar beban bunga jauh lebih besar, jika menuruti opsi 2400 Triliun, dibanding negara yg diambil contoh slide tersebut.
Dan tidak ada jaminan setelah 2400T Stimulus diberikan, cukup untuk membiayai lockdown selama setahun. A Asumsikan yang terburuk terjadi, pandemi berlangsung 3 tahun,
maka butuh 7200 T + 5200T hutang per mar 2020, rasio utang/GDP akan menyentuh 75-80%
Ini belum termasuk utang sektor swasta, yang pasti akan meningkat. Korporasi bakal ngutang banyak untuk menghadapi ketidakpastian Lockdown.
Apabila saran pakar2 ini diterapkan, praktis utang kita akan menembus 100% GDP dalam jangka waktu 2-3 Tahun
Update akan lanjut nyicil, ini gada duitnya jadi dijalanken semaunya sj sambil meratapi nasib 😭🥲
Intinya kalo hal krusial ini tidak disadari oleh sobat kawakovid ini, argumen memiliki asumsi dasar yang salah. Dan resep kebijakan bisa jadi membahayakan.
Utang 2400T untuk Jangka waktu 10 tahun dengan bunga 7%, maka bunga per bulan kita harus bayar 14 Triliun, 168 T per tahun dengan total yang dibayarkan 4080T.
Bandingkan kalo pake suku bunga Utang Malaysia, cukup bayar 5.4 T per bulan, 64T per tahun
Cukup "ringan", saya ga heran malaysia bisa sih, yg saya heran kenapa disini "dipaksa" harus bisa😥
Semua kalkulasi diatas berdasarkan pada asumsi 1. Surat utang murni dalam Rupiah 2. Yg naik cuma utang pemerintah, utang swasta belum termasuk
3. Tidak menghitung eksternalitas, bisa jadi karena terlalu lama lockdown, banyak perusahaan2 besar bankrut dan layoff, Angka Stimulus selanjutnya harus lebih besar dari 2400T untuk mencegah krisis
4. Tidak menghitung dampak moneter, kurang fahm
Kalo asumsi ini berubah, akan lebih suram lagi hasilnya
Misal asumsi pertama, Untuk cari uang 2400T, kira2 ada 3 cara dapetinnya. 1. Naikin Pajak, 2. Ngutang, 3. ngepet alias cetak duit.
Pajak naik jelas ngga mungkin karena rakyat akan menjerit, sisa 2 opsi
Cetak duit bisa, tapi ada resiko besar Inflasi tinggi, harga ayam meroket sampe 60ribu 1kg, beras 25 ribu 1kg
seperti mohon maaf venezuela yang APBNnya hasil cetak duit sj, karena mata uangnya galaku di pasaran internasional🥲
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Nampaknya terlambat. Pada 13 feb lalu US Treasury sudah sebut spesifik ban penjualan Iphone 16 di 🇮🇩 sebagai salah satu hambatan dagang non tarif yang sedang dipelajari untuk “dibalas”
Indonesia mmg tidak begitu dikenal, tp dengan ban Iphone 16, kita masuk sasaran tembak😭