Pesta Salib Suci, 14 September merupakan kesempatan berahmat untuk "in Exaltatione Sanctae Crucis" (Peninggian Salib Suci) di mana Yesus Kristus TERSALIB di sana.
1. Tradisi penghormatan Salib bermula sekitar abad ke-4 saat Santa Helena (Ibu dari Kaisar Konstantinus) menemukan Salib Asli Yesus Kristus.
2. Santa Helena tidak hanya berhenti MENEMUKAN SALIB, tetapi ia juga MEWARTAKAN KRISTUS yang TERSALIB dan BANGKIT. Maka, St. Helena membangun Basilika di atas Makam Yesus. Tradisi penghormatan Salib Suci pun menyebar ke Eropa.
3. Ordo Salib Suci, kemudian menjadikan 14 September sebagai Pesta Nama OSC. Khusus untuk kami anggota OSC, hari ini merupakan hari khusus: pagi Hari Pesta Salib dan Sore hari diadakan Ibadat Salib yang disertai Oratio Salib (Refleksi seputar Salib).
4. Dalam Misa Pesta Salib hari ini, ada 3 bacaan. Dalam bacaan I (Bil. 21: 4-9) kita diajak untuk memiliki DAYA JUANG, tidak mudah menyerah dan tidak gampang bersungut-sungut. Inilah SEMANGAT SALIB.
5. Bacaan II (Flp.2: 6-11) menyadarkan kita akan komitmen Yesus untuk MENGOSONGKAN DIRI, Yesus yang merendahkan DIRI. Kendati TERLUKA dan bahkan WAFAT di Salib, Yesus tetap merendahkan diri: mengunjungi para muridNya sesaat setelah kebangkitanNya. Semangat Salib: kerendahan hati.
5. Dalam bacaan Injil (Yoh. 3: 13-17) kita diajak merenungkan bahwa Yesus yg ditinggikan pada Kayu Salib adalah PEMBAWA KESELAMATAN, HIDUP KEKAL kepada kita, umatNya. Kita diajak BERJUANG SETIA kepada Kristus itu. Semangat Salib: tidak MELUPAKAN TUHAN ALLAH saat mengalami derita.
6. Semangat SALIB itu telah menjadi bagian dari hidup para Krosier. Dalam foto berikut ini, kendati sudah berusia 83 tahun, Pastor Mathias Kuppens, OSC tetap SEMANGAT dan BERJUANG mengunjungi umat Paroki Salib Nias Barat yg tersebar di 68 Stasi.
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Ada yang tanya: Romo, bagaimana peran umat Katolik dan Gereja Katolik dalam dunia politik? Ada yang mengatakan: jangan pakai identitas Katolik jika berkomentar tentang politik. Apakah benar demikian?
Jawabannya temukan dalam UTAS berikut.
1.Pertanyaan terakhir tidak benar. Perlu diluruskan. Jawabannya ada dalam Katekismus Gereja Katolik, Hukum Gereja dan juga dalam dokumen-dokumen Gereja.
2. Jika kita terlibat dalam politik, jangan sampai kita MENGHILANGKAN identitas kekatolikan kita. Justru karena kita “orang Katolik” maka kita memberikan kesaksian hidup sebagai umat Katolik yg terlibat dlm politik utk membela kebenaran, mempromosikan kebaikan bersama dan HAM.
1. Pada 18 Desember 2023, Dikasteri untuk Doktrin Iman (DDI) mengeluarkan Deklarasi “Fiducia Supplicans”. Deklarasi yang berisi 45 nomor ini telah disetujui oleh Paus Fransiskus. Dokumen ini membahas mengenai MAKNA PASTORAL dari pemberkatan.
2. Sebagai umat Katolik, kita perlu membaca isi utuh dari dokumen itu. Dengan demikian, kita bisa menyaring berbagai berita: mana yang benar, mana yang hoax dan mana tafsiran serta framing berita. Berikut poin-poin penting dari dokumen tersebut:
1.Setelah serangan bom saat berlangsung Misa Katolik di Filipina selatan yang menewaskan empat orang dan melukai lebih dari empat puluh orang, Paus Fransiskus mengatakan dia “dekat dengan keluarga, dengan umat” di wilayah tersebut.
2.Setelah mendaraskan doa Angelus mingguannya (3/12/2023), Paus Fransiskus berdoa bagi para korban serangan bom pada Misa Katolik di Filipina.
1. Childfree adalah keputusan SADAR untuk tidak mau memiliki anak. Jadi, childfree bukan TIDAK PUNYA ANAK, yang disebabkan oleh STERILITAS atau mandul. Bagaimana kita menanggapi CHILDFREE ini?
2. Sebelum membahasnya lebih jauh, saya menegaskan bahwa ajaran Gereja Katolik tidak semata-mata sebagai PENGETAHUAN, tetapi terutama sebagai KEYAKINAN yang perlu DIIMANI, DITERIMA, DIINTERNALISASI, dan DIWUJUDKAN dengan kerendahan hati.
Ada yg tanya: Romo, bagaimana pandangan Gereja terkait keputusan beberapa umat Katolik yg hanya menikah secara sipil utk menghindari bahwa ikatan perkawinan hanya terputus oleh kematian pasangan?
Bpk. NK dari Kota M
Berikut jawaban saya👇
Foto: pasutri Jemy Daeli & Ros Gulö
1. Bapak NK yang baik, terima kasih pertanyaan Anda. Sangat baik jika berhadapan dengan kasus-kasus khusus dan unik dari umat Katolik, kita tanggapi lebih sabar dan berusaha merangkul mereka.
2. Kita tidak justru menghakimi dan memandang semata-mata negatif hidup mereka (bdk. Amoris Laetitia/AL 294). Dalam menanggapi kasus-kasus perkawinan, Gereja perlu melihat dan menimbang berbagai penyebab atau pemicunya.
1. Tradisi mencium cincin Paus merupakan ungkapan penghormatan dan kesetiaan kepada Paus sebagai pengganti Petrus (kepala para Rasul), Wakil Kristus dan Gembala Gereja universal (bdk. Kan. 331). Mencium cincin Paus bisa juga bermakna sebagai kesetiaan dan cinta kepada Gereja.
2. Dalam tradisi Gereja Katolik, Paus otomatis menjadi Uskup Roma, dan Kepala Kolegium para Uskup. Ia memiliki kuasa penuh dan tertinggi dalam Gereja (Kan. 332).