Singkat ceritanya, Sayyidina Muadz bin Jabal ra membuntuti pemuda yg dikatakan Nabi saw ahli Surga pdhal penampilannya sederhana sekali, tak ada keistimewaan pun tampak padanya. Bahkan Nabi menyebutnya sebanyak 3x di masjid Nabawi
Muadz berdalih sdg bertengkar dgn ayahnya dan meminta izin untuk menginap bbrp malam di rumah si pemuda tsb. Si pemuda pun mengizinkan.
Malam pertama, ketika Mu’adz bangun tahajud, pemuda tsb masih terlelap hingga Subuh. Lalu mrk berjamaah dan baca Quran.
Bacaan Quran pemuda tsb jg tdk lancar, dan tdk begitu fasih. Ketika masuk waktu dhuha, Mu’adz bergegas menunaikan solat dhuha, sementara pemuda itu tidak.
Keesokkannya, Mu’adz kembali mengamati amalan pemuda tsb. Hal yg sama seperti malam sebelumnya terulang kembali.
Hingga hari yang ke-3. Bahkan ketika Muadz puasa, pemuda td tdk berpuasa.
Mu’adz pun semakin heran dengan ucapan Rasulullah saw. Apa yang istimewa pemuda tsb? Hingga Mu’adz pun tak tahan utk mengungkapkan keheranannya pada pemuda itu.
“Wahai Saudaraku, sesungguhnya Rasulullah SAW menyebut-nyebut engkau sbg pemuda ahli Surga. Amal apa yg kau miliki?"
“Saudaraku, aku memang belum mampu tahajud dan dhuha. Dan aku pun belum mampu utk puasa sunah"
"Lalu bgm Nabi saw menyebutmu pemuda ahli Surga?"
"Aku pun terkejut dan tak tahu krn aku pemuda biasa tak ada yg istimewa"
"Coba kau ingat2 lagi" desak Muadz.
Pemuda tertegun itu tertegun lalu berkata, "Sebenarnya, sudah bbrp minggu ini aku berusaha menjaga 3 amalan yg baru mampu aku amalkan”
“Amalan apakah itu???”
“Pertama, aku berusaha untuk tidak menyakiti orang lain baik oleh ucapan maupun perbuatanku. Sekecil apapun. Baik itu ke ibu bapakku, keluargaku, kerabatku, tetanggaku, dan semua yang hidup di sekelilingku.
“Subhanallah, kemudian apa lagi?”
“Kedua, aku berusaha utk tdk marah dan memaafkan. Krn aku tahu bahwa Rasullullah tdk suka marah dan mudah memaafkan”
“Lalu yg ketiga?"
"Yang terakhir, aku berusaha untuk menjaga persaudaraan. Menjalin hubungan baik dgn siapapun. Dan menyambung tali silaturahim yg sdh terputus”
“Demi Allah !! engkau benar-benar ahli Surga,.." tercekat Muadz,
...sungguh ketiga amalan yang kau sebut itulah amalan yang paling sulit aku amalkan”
Semoga kita dimudahkan mengamalkan 3 amalan hati ini. Amin.
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
"Jika watak atau akhlak sudah buruk maka tidak ada gunanya ilmu atau guru"
Diwayatkan dari Al-Asma'i bahwa seorang Badui menemukan seekor serigala yang mati dibunuh oleh pemburu.
Serigala itu meninggalkan anak yang baru lahir. Mata bayi serigala itu belum bisa melek.
Badui itu merasa kasihan padanya, lalu dia membawanya ke kemahnya, dan merawatnya. Badui ini punya seekor domba dan dia memberinya makan serigala tsb dengan susu dombanya sampai serigala kecil itu tumbuh besar, dan anak serigala itu menjadi besar dan kuat.
Suatu hari, Badui itu keluar, lalu kembali ke rumahnya dan menemukan bahwa serigala telah menerkam dombanya. Serigala itu memakan dombanya lalu kabur. Badui itu mencari serigala peliharaannya dan didapatkannya berdiri
diatas bukit. Serigala itu melihat ke arah Badui (majikannya).
Seorang murid SD begitu mengagumi lukisan yang baru saja dibuatnya. Dia menilai itu adalah karya terbaiknya. Dengan besar hati dia memasang lukisannya di etalase sekolahnya. Dia berharap teman-teman satu sekolahlnya memberi penilaian lukisannya.
Di bawah lukisan dia menulis:
"Barangsiapa yang menemukan kesalahan pada lukisan ini, mohon diberi tanda dengan menggunakan tinta merah"
Sore harinya ia temukan lukisan terbaik miliknya sudah penuh dengan coretan-coretan merah. Begitu banyaknya coretan itu sehingga lukisan aslinya tidak dikenali lagi.
Merasa gagal menampilkan karya terbaiknya dia pun mengadukan hal ini pada gurunya. Guru yang bijak itu menasihati: "Besok kamu pajang lukisan terbaikmu di etalase sekolah. Tulislah dibawah lukisanmu itu kalimat ini:
"Besok kamu taruh lagi lukisan terbaikmu di etalase sekolah.
Dahulu Nabi Muhammad saat Fathul Mekah, ketika memasuki Mekah, sahabat berlomba menawari tempat utk beliau tinggal bbrp hari.
Namun Nabi menolak dan meminta sahabat mendirikan kemah di Hajun. Letaknya persis di sebelah makam Sayyidah Khadijah ra, istri pertama beliau.
rasa cinta Nabi kpdnya tak pernah pudar bahkan setelah wafatnya, Nabi dari Madinah ke Mekah memilih berada di samping makamnya. Ketulusan, pengorbanan dan cinta yg besar Khadijah menembus hati sanubari Muhammad. Ketika memasuki Mekah, beliaulah sosok yg dikenang dan dirindui Nabi
Sayyidatuna Khadijah juga dijuluki Ummu Hajun. Selama di Mekah, Nabi tinggal di kemah Hajun. Karena di kemah tdk ada toilet & kamar mandi, maka utk keperluan mandi, wudhu, dan bersih2 Nabi ke rumah Ummu Hani yg juga sepupunya, adik dari Imam Ali bin Abi Thalib, kisah yg indah.
Mengenal Lebih Dalam Makam Nabi Muhammad saw (Hujrah As-Syarif)
Kubah Hijau yang menaungi Hujrah As-Syarif.
Ada 1 lobang makam yang kosong untuk Nabi Isa as, saat nanti menjelang Kiamat, beliau diturunkan bersama Imam Mahdi memerangi Dajjal, beliau turun tdk mengemban tugas Kenabian tapi sbg umat Rasulullah saw, satu2nya Rasul yg beruntung mendpt 2 kedudukan (Nabi & Umat Rasulullah)
Kita sering baca doa :
اللهم اني أسألك العفو و العافية و المعافاة الدائمة في الدين و الدنيا و الآخرة
Sorang tokoh Al-Azhar Mesir , Dr 'Athiyah Lasyin menjawab pertanyaan apa beda antara 'Afw , 'Afiyah dan Mu'aafaat sebagai berikut :
- Afwa: penghapusan dosa dan efek-efeknya. Ini sepenuhnya hak prorogatif Allah.
- 'Afiyah: kesehatan jasmani dan rohani, kesembuhan dari penyakit dan penderitaan akibat penyakit. Ini jelas perbuatan Allah, tetapi manusia diberi peranan untuk berusaha ke dokter
dan mencari obat bagi penyakitnya. Penyembuhannya adalah dalam wilayah kekuasaan Allah.
- Mu'aafaat: keadaan dimana seseorang aman dari perbuatan tangan orang lain, dan orang lain juga aman dari perbuatan tangan kita. Juga bahwa kita tidak butuh kepada