Selain berhadapan dg aparat keamanan yang represif, ribuan nelayan penolak tambang di Kodingareng, jg berhadapan dg kepentingan para pemilik/pemegang saham perusahaan tambang.
Para pengusaha itu, pernah menjadi Timses pasangan Nurdin Abdullah - Andi S. Sulaiman pd Pilgub 2018.
Dari total 12 pemegang konsesi tambang yang beroperasi di perairan Takalar, dua di antaranya adalah PT Banteng Laut Indonesia dan PT Nugraha Indonesia Timur.
Pemilik/pemegang saham di dua perusahaan ini tercatat punya relasi yang dekat dengan gubernur Sulsel.
PT Banteng Laut Indonesia -- pemilik konsesi, tempat Boskalis Internasional Indonesia menambang pasir -- pemilik/pemegang sahamnya: Akbar Nugraha (Direktur Utama), Sunny Tanuwijaya (Komisaris), Abil Iksan (Direktur), & Yoga Gumelar Wietdhianto.
Selain Akbar Nugraha...
...Selain Akbar Nugraha dan Abil Iksan, nama Fahmi Islami juga tercatat sebagai pemegang saham di PT Banteng Laut Indonesia.
Lalu, di PT Nugraha Indonesia Timur, Abil Iksan juga tercatat sebagai Direktur, Akbar Nugraha sebagai Wakil Direktur, dan Kendrik Wisan sebagai Komisaris.
Nama-nama seperti Akbar Nugraha, Abil Iksan, dan Fahmi Islami, diketahui pernah menjadi bagian dari Tim Lebah Pemenangan Nurdin Abdullah - Andi Sudirman Sulaiman.
Pasangan Nurdin - Andi Sudirman ini diusung PDI Perjuangan, PKS, dan PAN pada Pilgub Sulsel 2018 lalu.
Selain sbg pemilik/pemegang saham di PT Banteng Laut Indonesia, Akbar Nugraha juga ditunjuk sebagai Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) oleh Gubernur Nurdin Abdullah sejak 2018 sampai sekarang.
Foto: Akbar Nugraha bersama Gubernur Sulsel, HM Nurdin Abdullah. (Ist)
Sementara Fahmi Islami (Salah satu Pemegang Saham PT Banteng Laut Indonesia), tercatat sebagai Staf Khusus Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah.
Selain itu, Fahmi Islami juga diketahui menjadi bagian dari Tim Percepatan Pembangunan Daerah (TP2D) Provinsi Sulawesi Selatan.
Selain nama-nama di atas, ada juga nama Sunny Tanuwidjaja yang tercatat sebagai Komisaris Utama di PT Banteng Laut Indonesia.
Sunny, adalah mantan staf khusus Pemprov DKI Jakarta masa kepemimpinan Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok, juga sbg Sekretaris Dewan Pembina @psi_id.
Sunny Tanuwidjaja juga pernah dikaitkan dg kasus suap anggota DPRD Pemprov DKI Jakarta Muh Sanusi, dlm kaitan dg reklamasi Pulau G di Pantai Utara Jakarta.
Pasir hasil penambangan di konsesi tambang PT Banteng Laut Indonesia, utk material timbunan proyek reklamasi MNP.
Dengan demikian, aktivitas penambangan pasir di perairan Takalar yang mendapat perlawanan dari ribuan nelayan itu, sangat kental dengan kepentingan politik-ekonomi gubernur Nurdin Abdullah dan para pemilik/pemegang saham PT Banteng Laut Indonesia dan PT Nugraha Indonesia Timur.
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Parpol sebagai instrument utama demokrasi, justru seringkali menjadi corong kepentingan oligarki. Bekerja untuk kepentingan sendiri dan kelompok, abai dengan suara mayoritas rakyat.
Bagaimana sikap Parpol atas sejumlah regulasi yang menguntungkan para oligark?
#PemiluMemilukan
Revisi UU KPK, misalnya, seluruh Fraksi DPR RI kompak. Meski dari jumlah total 560 anggota DPR RI, hanya setengahnya, yakni 289 orang yang menandatangani absensi kehadiran di rapat paripurna pada Selasa (17/9/2019). Sedangkan yang hadir menyaksikan pengesahan revisi UU KPK menjadi UU hanya seperlima dari jumlah total anggota DPR, yakni 102 orang.
#PemiluMemilukan
UU Cipta Kerja juga dibahas secepat kilat, mengabaikan gelombang protes warga. Melalui regulasi ini, salah satu yang mendapat untung tentu saja pengusaha yang mendapat insentif, serta mendapat kemudahan dalam berbisnis.
Pun, jika ada Parpol menolak, kami menilai sebatas lip service semata. Toh, semua kembali bersekongkol dalam merebut dan mempertahankan kekuasaan pada Pemilu 2024.
PT Rakabu Sejahtra, perusaaan yang didirikan Jokowi tak punya afiliasi langsung dengan bisnis tambang. Namun, perusahaan ini punya relasi bisnis dengan sejumlah perusahaan lain yang lini bisnisnya terkait dengan sektor tambang.
Toba Sejahtra, perusahaan milik Luhut, adalah salah satunya. Toba menjadi pemegang saham di PT Rakabu Sejahtra. Semula, Gibran menjabat sebagai Komisaris, lalu posisinya digantikan adiknya, Kaesang Pangarep.
Kaesang diketahui merupakan pendiri GK Hebat, perusahaan induk yang membawahi Sang Pisang, Yang Ayam, Ternakopi, Siap Mas, Let’s Toast, dan Enigma Camp, serta menjalin kemitraan bisnis dengan para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah.
GK Hebat berdiri sejak 2019 dari kongsi tiga perusahaan, masing-masing PT Siap Selalu Mas milik Gibran dan Kaesang; PT Wadah Masa Depan yang terafiliasi dengan keluarga Gandi Sulistiyanto (bekas Direktur Utama Sinar Mas, kini menjadi anggota Wantimres); dan PT Gema Wahana Jaya milik keluarga Theodore Permadi Rachmat. Di GK Hebat, Anthony Pradiptya, anak dari Gandi Sulistiyanto, menjabat sebagai direktur.
GK Hebat, merujuk laman websitenya, bermitra dengan Sinarmas dan Astra. Sinarmas merupakan perusahaan konglomerasi dengan ratusan unit usaha, termasuk pertambangan batubara.
Pemegang saham lainnya di GK Hebat, adalah TP Rachmat melalui PT Gema Wahana Jaya. TP Rahmat adalah pendiri Triputra Group. TP Rahhmat juga tercatat sebagai pemegang saham langsung sebanyak 2,3% dan Presiden Komisaris di Adaro, perusahaan yang didirikan Garibaldi Thohir. Saham Adaro juga tercatat dimiliki oleh Adaro Group sebanyak 13,3%.
Sebaran bisnis tambang Sinarmas, perusahaan yang bermitra dengan GK Hebat.
#PemiluMemilukan
Bambang Soesatyo
Bamsoet saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Golkar & Ketua MPR RI. Dalam sektor bisnis, Ia tercatat sebagai Komisaris Utama di PT Ramadan Prima Nikel Indonesia.
Bamsoet juga ditunjuk menjadi Ketua Dewan Pengawas Periklindo, sebuah asosiasi yang baru didirikan oleh Moeldoko.
Salah satu anggota asosiasi Periklindo, adalah PT Mobil Anak Bangsa 9MAB), perusahaan yang juga didirikan Moeldoko. PT MAB bergerak dalam produksi kendaraan listrik komersial, seperti bus listrik, truk listrik, dan minivan listrik.
Moeldoko dan Luhut pernah "berkonflik" dengan Roni Dwi Susanto, Mantan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Roni memilih mundur dari jabatannya pada awal September 2021. Pemicunya karena begitu banyak desakan kepentingan untuk segera menayangkan kendaraan listrik di situs web E-Katalog, situs jual-beli daring yang dikhususkan untuk pemerintah. Desakan itu datangnya dari Moeldoko dan Luhut. Roni dianggap enggan diajak bekerja sama.
Jejaring Oligarki Tambang di Lingkaran Prabowo-Gibran
Bagian III
Luhut Binsar Pandjaitan
Hari ini, Luhut deklarasi dukungan untuk Prabowo-Gibran di Pilpres 2024. Sebetulnya, tanpa deklarasi pun, publik tahu ke mana arah dukungan Luhut. Apalagi, ia salah satu Dewan Penasihat Golkar.
Luhut menekankan "kemajuan dan keberlanjutan" sebagai alasannya mendukung Prabowo-Gibran.
Kemajuan dan Keberlanjutan seperti apa, ketika banyak regulasi dan kebijakan yang dikeluarkan justru memberi karpet merah bagi indsutri tambang?
Kemajuan dan Keberlanjutan untuk siapa ketika kekayaan alam justru dikuasai dan dikendalikan pebisnis, dimana sebagian besar pelakunya juga ada di kubu Prabowo-Gibran?
Erwin sama-sama di Golkar, bersama Luhut, Aburizal, Airlangga, dll.
Dalam Pemilu 2024, Erwin menjadi Wakil Ketua TKN, juga menjadi Caleg DPR-RI dari Dapil Jakarta III.
Erwin adalah anak pertama dari Aksa Mahmud, pemilik Bosowa Group, perusahaan yang bergerak di bidang otomotif, semen, logistik & transportasi, pertambangan, energi, properti, jasa keuangan, infrastruktur, media, pendidikan, hingga perbankan.
Erwin juga punya relasi dengan Jusuf Kalla, pemilik Kalla Group. Ayah Erwin, menikahi Ramlah Kalla, adik kandung JK.
JK sendiri, mendukung pasangan Anies-Muhaimin dalam Pemilu 2024.
Prabowo Subianto mengunggah foto pertemuannya dengan Aburizal Bakrie di akun instragramnya, pada Minggu, (23/4/2023).
Bakrie merupakan Ketua Dewan Pembina Golkar, dan pada Pemilu 2024, ia masuk dalam struktur TKN sebagai Dewan Pembina.
Gurita bisnis keluarga Bakrie mencakup banyak sektor, mulai dari batubara, migas, emas, timah hitam, panas bumi, hingga berencana ekspansi ke nikel dan ekosistem kendaraan listrik.
Wilayah operasi perusahaan di bawah Bumi Resources tersebut, tersebar di Kalimantan, Sulawesi, Sumatera, Jawa, hingga Nusa Tenggara.
Menariknya, nama Agoes Projosasmito, orang terkaya ke-8 versi Forbes 2023, yang memegang posisi strategis di sejumlah perushaan milik Prabowo, juga ada di perusahaan milik keluarga Bakrie.
Ketua Umum Golkar sekaligus Ketua Dewan Pengarah TKN Prabowo-Gibran ini, juga pengusaha tambang.
Airlangga adalah pemilik PT Asia Sahabat Indonesia, perusahaan tambang yang beroperasi di lahan seluas 10.000 hektar di Kapuas, Kalimantan Tengah. Di perusahaan ini, dua anak Airlangga Hartarto, yaitu Dinesvara Airlangga menjabat sebagai Komisaris, dan Ravindra Airlangga sebagai Direktur.
Pada Pileg 2024, Ravindra Airlangga kembali bertarung menjadi Caleg DPR RI dari Golkar, Dapil Jawa Barat V.
Afiliasi Erick dengan bisnis tambang terlacak melalui PT Trinugraha Thohir, perusahaan keluarga Thohir.
Perusahaan ini menjadi salah satu pemegang saham Adaro, perusahaan yang juga didirikan oleh Boy Thohir.
Gurita bisnis keluarga Thohir ini juga terhubung dengan Wishnu Wardhana dan Lodewijk Freidrich Paulus, yang semuanya berkumpul di gerbong Prabowo-Gibran.
Jika ditarik lebih jauh, relasi bisnis keluarga Thohir ini juga terhubung ke Sandiaga Uno (Ganjar-Mahfud). Sandi, selain pendiri dan pemegang saham di Saratoga, juga punya saham di Adaro.
Prabowo Subianto selalu bilang, jangan biarkan kekayaan alam Indonesia diambil asing. Ia juga menyatakan jika terlalu sedikit rakyat yang menikmati kekayaan Indonesia.
Iya, sebagian besar yang menguasai dan menikmati kekayaan alam Indonesia ada di lingkaran capres-cawapres, termasuk Prabowo. Penjarahan kekayaan alam itu tak hanya berdampak pada kemiskinan, tetapi juga kerusakan lingkungan.
Dan, potret krisis itu semakin dalam, terus menumpuk dari satu rezim ke rezim politik berikutnya.
Adik Prabowo ini adalah pemilik Grup Arsari. Lini bisnis perushaaan ini mencakup banyak sektor, salah satu yang terbesar adalah pertambangan dan hilirisasi (smelter) timah.
PT Mitra Stania Prima pernah berkonflik dengan warga Koba, Bangka Tengah yang berujung pada pembakaran pos perusahaan.
Aksi itu dipicu oleh kurangnya kontribusi pihak perusahaan terhadap masyarakat. Warga tuntut agar perusahaan angkat kaki.
Afiliasi Dito terlihat melalui PT Syailendra Pangan Indonesia. Ia menjabat Komisaris Utama sekaligus pemegang saham. Saham mayoritas perusahaan ini dimiliki oleh PT Maktour Bangun Persada, perusahaan biro perjalanan haji dan umroh, milik Fuad Hasan Masyhur, mertua Dito.
Fuad tercatat sebagai pemegang saham mayoritas sekaligus pengendali PT Menthobi Karyatama Raya, perusahaan perkebunan sawit yang beroperasi di Kalimantan Tengah.
Dito pernah tersangkut dalam kasus dugaan korupsi BTS 4G Kominfo. Ia diduga menerima aliran dana puluhan miliar. Dugaan itu kemudian ia bantah.
Jejak bisnis Puan bisa terbaca melalui suaminya, Hapsoro Sukmonohadi (Happy Hapsoro). Happy adalah pemilik PT Rukun Raharja Tbk, perusahaan penyedia energi terintegrasi dari hulu ke hilir yang fokus menjalankan empat pilar bisnis utama, yaitu Infrastruktur Gas, Perdagangan Gas, Pembangkit, dan Bisnis Hulu Energi.
Di Rukun Raharja, selain ada Arsjad, Orias, dan Rudiantara, juga ada Rachmat Gobel (pendukung AMIN) sebagai Komisaris Independen.
Salah satu perushaan milik Happy, yaitu PT Basis Utama Prima (BUP) atau Basis Investment, terseret pusaran kasus korupsi BTS Kominfo yang melibatkan Johnny G. Plate.
Berdasarkan data Ditjen AHU Kemenkum HAM, Happy Hapsoro merupakan pemegang saham mayoritas, yakni sebanyak 75.924 lembar. Sisanya dimiliki oleh PT Mohammad Mangkuningrat (76 lembar), perusahaan milik Arsjad Rasjid.
Ketua TPN Ganjar-Mahfud ini telah malang melintang dalam bisnis pertambangan. Saat ini, Arsjad memegang posisi sebagai Direktur Utama PT Indika Energy. Wilayah operasi perusahaan ini bisa cek di
Perusahaan Arsjad, PT Mohammad Mangkuningrat tercatat sebagai salah satu pemegang saham PT Basis Utama Prima (BUP) atau Basis Investment, yang tersangkut kasus korupsi BTS Kominfo yang melibatkan Johnny G. Plate.
Ketua Partai Hanura ini, merupakan pemilik OSO Group, dengan lini bisnis mencakup properti, jasa keuangan, transportasi, manufaktur, pelayanan medis, agrobisnis, hingga pertambangan.
Dalam sektor pertambangan, ada PT Karimun Granite yang memiliki tiga konsesi, berlokasi di Karimun, Kepulauan Riau. Lalu, ada juga PT Energy Persada Nusantara (EPN), perusahaan tambang batubara yang beroperasi di Berau, Kalimantan Timur.