Bagi pecinta Rasulullah, ucapannya “aku mencintai Rasulullah” tidak berlaku, jika ia belum bisa mencontoh apa yang diajarkan oleh Rasulullah, dan belum banyak menyebutnya dalam shalawat.
Jika sudah cinta, hidupnya hanya dipenuhi dengan membayangkan sang kekasih. Kebahagiaan dunia dan akhirat sudah ditangannya. Selanjutnya, jiwanya akan merasa haus, mencari jalan dan cara, bagaimana ia dapat bertemu dengan sang kekasih?
Bertemu dengan Rasulullah dilegalkan oleh hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Imam Bukhari dan Imam Tirmidzi:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: من رآني فقد رآني فإن الشيطان لا يتمثل بي
Rasulullah bersabda, “Barang siapa yang melihatku, maka sesungguhnya ia benar-benar melihatku, karena setan tidak akan mampu menyerupai ku.“
Begitu juga dengan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim:
عن أبي قتادة رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: من رآني فقد رأى الحق، فإن الشيطان لا يتكونني.
Dari Abi Qatadah berkata, Rasulullah bersabda, “Barang siapa yang melihatku, maka dia sungguh melihat kebenaran. Karena setan tak mampu menyerupaiku.“
Apakah melihat Rasulullah hanya untuk orang salih?
Dalam kitab fatawa Imam Nawawi yang disusun oleh muridnya syekh al-‘Athhar tertulis:
أن رؤية النبي صلى الله عليه وسلم هل يختص بها الصالحون أم تكون لغيرهم؟ الجواب تكون لهم و لغيرهم.
Imam Nawawi pernah ditanya: apakah melihat Rasulullah khusus bagi orang salih atau yang selainnya juga bisa melihat? Imam Nawawi menjawab: bisa terjadi bagi orang salih, bisa juga selainnya.
Satu pertanyaan di dalam pembukaan, bagaimana cara perindu untuk bertemu dengan yang Rasulullah?
Syekh Hasan bin Muhammad Syaddad mengarang sebuah kitab yang berjudul Kaifiyyah al-Wushul li Ru`yah Sayyidina ar-Rasul Muhammad. Kitab ini mengandung banyak cara untuk bertemu dengan Rasulullah yang beliau kumpulkan dari berbagai kitab dan ulama-ulama yang hidup di zamannya.
10 Cara Bertemu Rasulullah dalam Mimpi
1. Membaca surat al-Qadr 21 kali ketika terbitnya matahari, dan 21 kali ketika terbenamnya matahari. Insya Allah akan diperlihatkan Rasulullah dalam mimpi. Dari kitab al-Wasail asy-Syafi’ah halaman 421.
2. Membaca surat al-Kautsar 1000 kali ketika malam hari. Dari kitab yang sama hal 424. Syekh Hasan bin Muhammad berkata: cara ini sudah teruji nyatanya.
3. Membaca surat al-Muzammil 41 kali. Dari sumber yang sama halaman 418.
4. Dalam kitab Khazinah al-Asrar: sebagian ulama berkata: barang siapa yang membaca surat al-Qadr 1000 kali pada malam Jum’at, ia tidak akan meninggal sebelum melihat Rasulullah.
5. Ibnu Abbas berkata: barang siapa yang membaca surat al-Ikhlas 1000 kali dalam satu malam, maka ia akan melihat Rasulullah dalam mimpinya.
Seorang ahli Nahwu pernah ditanya oleh anaknya saat ia sedang menghadapi sakaratul maut. Anaknya bertanya:
يَا أَبَتِ بِمَا تُوْصِيْنِيْ؟
"Ayah, beri aku wasiat!"
[utas]
Sang ayah menjawab dengan tenang:
أُوْصِيْكَ بِتَقْوَى اللهِ وَحَذْفِ الْأَلِفِ
Kata sang ayah, "Aku wasiatkan kepadamu dua hal: bertakwalah kepada Allah, dan jangan lupa hapus alif (dari pertanyaanmu)!"
Di tengah kondisi sakaratul maut, sang ayah serius memperbaiki kesalahan bahasa anaknya.
Wasiat keduanya (jangan lupa hapus alif) mengacu kaidah dalam ilmu Nahwu bahwa alif di akhir kata "مَا" istifham (kata tanya) harus dihapus saat didahului huruf jar.
SAAT IMAM BESAR NAHWU CURHAT NGURUSIN ZAID DAN AMR HINGGA AKHIRNYA DAPAT SALAM DARI RASULULLAH SAW
A THREAD
1. Ulama besar qiraat dan ahli hadis, Abu Bakar bin Mujahid suatu kali bertemu dengan pembesar ulama Nahwu, Abu al-Abbas Tsa’lab (w. 291 H). Dalam pertemuan itu, Tsa’lab curhat kepada Abu Bakar.
2. Kata Tsa’lab, “Wahai Abu Bakar, berkat sibuk dengan al-Quran, ahli al-Quran beruntung dan berbahagia (kelak di akhirat). Begitu juga, ahli hadis. Berkat sibuk dengan hadis, mereka pun beruntung dan berbahagia pula.”
Dalam bidang akidah, mengapa Ahlus Sunnah diwakili oleh dua kelompok besar: Asy’ariyah dan Maturidiyyah?
A THREAD
1. Kedua mazhab akidah ini tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Hanya perbedaan ringan yang mudah
ditakwil untuk dipertemukan.
2. Imam Abul Hasan al-Asy’ari giat membela akidah. Pengikutnya sangat banyak. Penerusnya secara bersambung meneruskan dan mengembangkan mazhab asy’ari, seperti Ibnu Mujahid.
“Pakaian perempuan apapun bentuknya,” tulis koran media cetak Al-Azhar itu, “tidak bisa menjadi justifikasi atau pembenaran dari pelecehan seksual.”
(((Utas)))
1. Mendukung kaum perempuan dalam menuntut hak-hak mereka terhadap pelaku yang mencederai kehormatan mereka, bukan justru menghakimi mereka atau menganggap ringan luka perasaan mereka.
2. Setiap individu hrs bersikap proaktif dg apa yg terjadi di lingkungannya. Bersikap diam & tutup mulut pd pelaku pelecehan seksual adl tindakan yg dimurkai. Yang wajib dilakukan adl mencegah pelaku berbuat & bahkan menyerahkannya ke pihak yg berwenang agar diproses sesuai hukum
Alasan Kenapa Berdiri Ketika Mahallul Qiyam Dianjurkan
Sayyid Muhammad bin Alwi Al-Maliki menyebutkan bahwa ada beberapa aspek mengapa berdiri ketika pembacaan maulid sangatlah disukai dan dianjurkan oleh para ulama:
(((Utas)))
- Berdiri ketika maulid telah banyak dilakukan oleh khalayak dan disukai oleh para ulama timur dan barat. Apa yang disukai oleh muslimin maka di sisi Allah adalah baik dan apa yang dianggap buruk oleh muslimin maka di sisi Allah adalah buruk.
- Berdiri untuk orang yang memiliki keutamaan sangatlah disyariatkan dan telah ditetapkan oleh dalil-dalil yang banyak. Seperti contohnya ialah kitab yang disusun oleh Imam Nawawi yang diberi nama Raf'ul Malam ‘anil Qoil bi Istihsanil Qiyam.
Nabi Nuh melewati seorang nenek yang sedang meratapi anaknya yang mati.
"Apa yang terjadi?," Nabi Nuh bertanya
"Anakku mati, dan umurnya belum 300 tahun," jawabnya sambil terisak
Nabi Nuh menghibur, "Tak usah menangis.
(((Utas))))
Aku sesungguhnya diberitahu, akan ada sekelompok kaum yang umurnya hanya sampai 60 atau 70 tahun. Bayangkan jika kamu dan anakmu di antara mereka. 300 tahun menjadi umur yang cukup panjang."
Si nenek kaget.
"Jika aku bagian dari mereka, maka aku akan habiskan hidupku untuk bersujud pada Allah."