Yesus meminta para murid dan pengikutNya MENGAMPUNI TANPA BATAS (Matius 18:21-35). Harus mengampuni 70x7 kali, dalam arti seperti "tuan" yang mengampuni hambanya yg berhutang 10 ribu talenta. 1 talenta = 6 ribu dinar. 1 dinar = 1 hari upah kerja. 10 ribu talenta = 60 juta dinar.
1. Nilai 10 ribu talenta itu sangat besar. 10 ribu talenta = 60 juta hari upah kerja. Tidak mungkin ada orang yang mencapai 60 juta hari di dunia ini. Dengan kata lain, PENGAMPUNAN yang diharapkan Yesus adalah tanpa batas.
2. Jadi, memahami pengampunan 70 X 7 kali bukan berarti hanya sampai 490 kali, tetapi justru TANPA BATAS, yang diumpakan dengan pengampunan hutang sebesar 10 ribu talenta atau 60 juta hari upah kerja.
3. Menariknya, dalam Matius 18: 21-35 itu pula, tuan yang MAHAPENGAMPUN dibandingkan dengan karakter HAMBA TAK BERBELAS-KASIH, TAK MAMPU MENGAMPUNI sesamanya yang HANYA BERHUTANG 100 dinar. Nilai 100 dinar = 100 hari upah kerja, tak sebanding dgn 60 juta hari upah kerja.
4. Sabda Yesus tentang pengampunan ini merupakan ajakan untuk kita para pengikutNya. Tentu SEHARUSNYA seumur hidup kita BERJUANG mengampuni, tidak hanya orang lain, sesama, musuh, tetapi juga mengampuni diri sendiri. Kita tidak selalu mampu mengampuni! Kita rapuh.....
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Ada yang tanya: Romo, bagaimana peran umat Katolik dan Gereja Katolik dalam dunia politik? Ada yang mengatakan: jangan pakai identitas Katolik jika berkomentar tentang politik. Apakah benar demikian?
Jawabannya temukan dalam UTAS berikut.
1.Pertanyaan terakhir tidak benar. Perlu diluruskan. Jawabannya ada dalam Katekismus Gereja Katolik, Hukum Gereja dan juga dalam dokumen-dokumen Gereja.
2. Jika kita terlibat dalam politik, jangan sampai kita MENGHILANGKAN identitas kekatolikan kita. Justru karena kita “orang Katolik” maka kita memberikan kesaksian hidup sebagai umat Katolik yg terlibat dlm politik utk membela kebenaran, mempromosikan kebaikan bersama dan HAM.
1. Pada 18 Desember 2023, Dikasteri untuk Doktrin Iman (DDI) mengeluarkan Deklarasi “Fiducia Supplicans”. Deklarasi yang berisi 45 nomor ini telah disetujui oleh Paus Fransiskus. Dokumen ini membahas mengenai MAKNA PASTORAL dari pemberkatan.
2. Sebagai umat Katolik, kita perlu membaca isi utuh dari dokumen itu. Dengan demikian, kita bisa menyaring berbagai berita: mana yang benar, mana yang hoax dan mana tafsiran serta framing berita. Berikut poin-poin penting dari dokumen tersebut:
1.Setelah serangan bom saat berlangsung Misa Katolik di Filipina selatan yang menewaskan empat orang dan melukai lebih dari empat puluh orang, Paus Fransiskus mengatakan dia “dekat dengan keluarga, dengan umat” di wilayah tersebut.
2.Setelah mendaraskan doa Angelus mingguannya (3/12/2023), Paus Fransiskus berdoa bagi para korban serangan bom pada Misa Katolik di Filipina.
1. Childfree adalah keputusan SADAR untuk tidak mau memiliki anak. Jadi, childfree bukan TIDAK PUNYA ANAK, yang disebabkan oleh STERILITAS atau mandul. Bagaimana kita menanggapi CHILDFREE ini?
2. Sebelum membahasnya lebih jauh, saya menegaskan bahwa ajaran Gereja Katolik tidak semata-mata sebagai PENGETAHUAN, tetapi terutama sebagai KEYAKINAN yang perlu DIIMANI, DITERIMA, DIINTERNALISASI, dan DIWUJUDKAN dengan kerendahan hati.
Ada yg tanya: Romo, bagaimana pandangan Gereja terkait keputusan beberapa umat Katolik yg hanya menikah secara sipil utk menghindari bahwa ikatan perkawinan hanya terputus oleh kematian pasangan?
Bpk. NK dari Kota M
Berikut jawaban saya👇
Foto: pasutri Jemy Daeli & Ros Gulö
1. Bapak NK yang baik, terima kasih pertanyaan Anda. Sangat baik jika berhadapan dengan kasus-kasus khusus dan unik dari umat Katolik, kita tanggapi lebih sabar dan berusaha merangkul mereka.
2. Kita tidak justru menghakimi dan memandang semata-mata negatif hidup mereka (bdk. Amoris Laetitia/AL 294). Dalam menanggapi kasus-kasus perkawinan, Gereja perlu melihat dan menimbang berbagai penyebab atau pemicunya.
1. Tradisi mencium cincin Paus merupakan ungkapan penghormatan dan kesetiaan kepada Paus sebagai pengganti Petrus (kepala para Rasul), Wakil Kristus dan Gembala Gereja universal (bdk. Kan. 331). Mencium cincin Paus bisa juga bermakna sebagai kesetiaan dan cinta kepada Gereja.
2. Dalam tradisi Gereja Katolik, Paus otomatis menjadi Uskup Roma, dan Kepala Kolegium para Uskup. Ia memiliki kuasa penuh dan tertinggi dalam Gereja (Kan. 332).