Alkisah ada seorang tukang kebun yang sangat mencintai setiap pohon, tanaman, dan bahkan semak-semak kecil yang tumbuh di tamannya. Begitu sayangnya, sehingga ia tidak pernah sekali pun membuang dedaunan yang menguning dan dahan-dahan yang layu.
Semua itu dibiarkannya tetap berada di dalam taman itu.
Lama-kelamaan, setiap tempat kosong di taman kecilnya itu penuh dengan tumpukan daun-daun dan dahan-dahan kering, membuat taman yang indah itu tampak seperti gundukan sampah.
Jika kita mau merenungkannya lebih jauh, bukankah kita kadangkala berperilaku seperti tukang kebun dalam kisah di atas? Kita membiarkan kecemasan dan kekhawatiran, kegagalan dan keputusasaan, ketakutan dan kekecewaan tersimpan di dalam benak kita.
Padahal alangkah lebih baiknya jika semua itu kita buang jauh-jauh dan kita lupakan. Karena jika tidak, maka taman kehidupan kita yang sesungguhnya tampak indah bisa berubah menjadi tempat pembuangan sampah yang tak ada gunanya! Mari,
Mari, kita mulai berlatih untuk memilah-milah hal-hal yang sekiranya bisa menjadi “sampah” dalam hidup kita dan membuangnya.
1. mythomania adalah kecenderungan berbohong yang dimaksudkan bukan untuk menipu/mengelabuhi orang lain, tetapi justru untuk membantu dirinya sendiri mempercayai/meyakini kebohongannya sendiri.
2* berbeda dengan seorang pembohong biasa yang sadar bahwa ia tengah berbohong dan mampu membedakan antara kenyataan dan bukan kenyataan, seorang mythomaniac tidak sepenuhnya menyadari bahwa ia sedang berbohong.
Kain gringsing adalah satu-satunya kain tenun tradisional Indonesia yang dibuat menggunakan teknik teknik dobel ikat dan memerlukan waktu 2-5 tahun. Kain ini berasal dari Desa Tenganan, Bali
Sejarah;
~Berdasarkan mitos, adanya kain tenun gringsing berawal dari Dewa Indra, pelindung dan guru kehidupan bagi masyarakat Tenganan. Dewa Indra kagum dengan keindahan langit di malam hari dan dia memaparkan keindahan tersebut melalui motif tenunan kepada rakyat pilihannya,
~yaitu rakyat Tenganan. Dewa itu mengajarkan para wanita untuk menguasai teknik menenun kain gringsing yang melukiskan dan mengabadikan keindahan bintang, bulan, matahari, dan hamparan langit lainnya.
Ku ambil pelajaran dan pungut dari kependetaan model Nasrani, dari kebrahmanaan model agama Hindu, peribadatan model Yahudi dan kezuhudan model agama Budha.
1.* sehingga orang-orang awam yang cenderung kepada akhirat tertarik kepada mereka karena mereka menampakkan sifat zuhud, dan orang-orang yang cinta dunia pun tertarik kepada mereka karena melihat gaya hidup yang suka bersenang-senang dan bermain pada diri mereka.
slogan mereka itu ) adalah kalimat (yang nampaknya) benar tetapi dimaksudkan untuk kebatilan.”
penilaian benar atau tidaknya suatu pemahaman bukan cuma dilihat dari pengakuan lisan atau penampilan lahir semata, akan tetapi yang menjadi barometer adalah sesuai tidaknya pemahaman.
Kelompok teroris di sigi Ali Ahmad, yang lebih dikenal dengan nama Ali Kalora, adalah seorang militan Islam Indonesia dan merupakan pemimpin Mujahidin Indonesia Timur menggantikan Santoso.
-A THREAD-
1. Ia diduga bersembunyi di hutan belantara di sekitar Kabupaten Poso dan Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah bersama dengan sisa kelompok MIT.
2. Setelah Santoso tewas pada tanggal 18 Juli 2016, dirinya diduga menggantikan posisi Santoso sebagai pemimpin di kelompok MIT bersama dengan Basri. Setelah Basri ditangkap oleh Satgas Tinombala, menetapkan Ali Kalora sebagai target utama.
Ilmu pengetahuan, Tuan-tuan, betapa pun tingginya, dia tidak berpribadi. Sehebat-hebatnya mesin, dibikin oleh sehebat-hebat manusia dia pun tidak berpribadi.
Pemerintah ketika membentuk MUI menyatakan tiga tujuan umum MUI: Memperkuat agama dengan cara yang dijelaskan Pancasila untuk memastikan ketahanan nasional. Partisipasi Ulama dalam pembangunan nasional. Mempertahankan keharmonisan antar umat beragama di Indonesia.
Sekilas MUI
UI atau Majelis Ulama Indonesia adalah Lembaga Swadaya Masyarakat yang mewadahi ulama, zu’ama, dan cendikiawan Islam di Indonesia untuk membimbing, membina dan mengayomi kaum muslimin di seluruh Indonesia.
1. Majelis Ulama Indonesia berdiri pada tanggal, 7 Rajab 1395 Hijriah, bertepatan dengan tanggal 26 Juli 1975 di Jakarta, Indonesia.