Putriku pagi ini menyelesaikan buku ini. Sejarah & Sains (popular & core).. perlu dipelajari secara extra o/ generasi muda kita di luar pelajaran sekolahnya Image
Kemarin saya bicara tentang pentingnya belajar sejarah utk menambahkan #KecerdasanSejarah. Kali ini saya mau bicara ttg pentingnya belajar sains.
Belajar sejarah (yg nantinya diikuti filsafat) perlu utk menumbuhkan kemampuan berpikir kritis & analitis. Belajar sains (dibarengi belajar matematika) perlu utk menumbuhkan kemampuan berpikir analitis & komputasional (yg ini perlu di masa kini)
Apa bedanya berpikir kritis, analitis & komputasional, sdh saya uraikan dlm thread saya beberapa hari lalu. Saya mau tambahkan uraian itu sekarang...
Belajar sains dasar (Fisika, Kimia & Biologi) maupun belajar sains kompleksitas (Ilmu Komputer) penting utk individu manusia & bangsa...agar kita bisa diajak ngomong membentuk masa depan dunia. Tanpa itu, siap2 aja kita cuma jd bangsa obyek & konsumen
Sasaran dr belajar sains (baik dasar maupun kompleksitas) adalah semesta yg teramati (observable universe). Harus diakui kita sdh lama menelantarkan sains dasar. Bisakah kita ngejar di sains kompleksitas? Jawabannya bisa & harus
Kenapa mengejar di sains kompleksitas bisa kita lakukan? Karena kita hidup di negara dgn kompleksitas sosial terkaya di dunia (700 lebih suku, bahasa & budaya) serta kompleksitas hayati terkaya dunia (darat & laut). Kita bangsa KAYA DATA
Kalau kita mau ngejar di sains dasar, harus diakui agak berat karena bangsa kita belum mengalami renaisans (masa pencerahan filosofis & saintifik)
Hanya sedikit bangsa di dunia yg tradisi sains dasarnya kuat krn tertanam sejak ratusan tahun (Inggris, Jerman, Prancis) maupun puluhan tahun (Israel, Rusia & AS) yg bisa bertahan sampai sekarang
Bangsa Arab, India, Persia & China sebenarnya punya tradisi kuat di sains dasar & matematika. Tp kemudian mundur justru di era #Renaisans. Krn itu yg mereka kejar sekarang adalah di teknologinya (terapannya) spy bisa merebut lagi tempatnya di panggung dunia
Apa bedanya sains dasar & kompleksitas? James Glattfelder (fiskiawan partikel & ilmuwan kompleksitas dr ETH Zurich & Universitas Zurich) mengurainya dgn cemerlang di bukunya "Information, Consciousness, Reality".
Kata dia, sasaran riset sains dasar adalah ranah realitas (unsur2 dasar pembentuk semesta secara fisis, kimiawi & biologis). Dalam proses memahaminya, kita membuat analisa dgn representasi formalnya, yakni matematika yg berstruktur continum (spt Kalkukus)
Meski ada anggapan umum di Indonesia bahwa anak2 sains dasar itu cerdas tp peminatan kuliahnya kalah dibanding teknologi terapan (mesin, elektro, teknik kimia dll) krn pasar tenaga kerjanya kecil mengingat struktur industri kita tak agresif dlm litbang
Dialog ini kerap terdengar (biasanya saat ngumpul hari raya).
Kemenakan cerita dgn bangga ke bu liknya:
"Bu lik, saya diterima di Fisika ITB" |
"Wah keren, nak. Cerdas ya kamu bisa tembus Fisika ITB. Tapi nanti mau kerja apa?"
Dialog kemenakan dgn bu lik-nya ini (dengan segala niat baiknya) sesungguhnya potret kecil petaka bagi bangsa kita...
Barangkali ini sebagian bisa menjelaskan kenapa jarang ada inovasi teknologi dr bangsa kita. Beda dgn bangsa2 yg kusebut di atas yg tiap tahun, tiap bulan & tiap minggu ADA AJA yg mereka temukan yg akan mereka pakai u/ membentuk wajah & menghegemoni dunia
Tentu ini memprihatinkan sekali. Meskipun begitu, masih ada sinaran di ujung lorong gelap ini. Apa itu?
Kita sekarang hidup di era informasi & #DataRaksasa! Ini "penolong" manusia bangsa Indonesia!
Dalam uraian James Glattfelder, ada alur lain yg pas dgn permintaan sejarah zaman now. Yaitu #SainsKompleksitas. Sasaran risetnya adalah KOMPLEKSITAS (sosial & hayati) Indonesia yg sangat kaya raya datanya.
Kompleksitas yg kaya data ini membutuhkan representasi formal yg memuntut kemampuan berpikir komputasional (algoritmik) dgn alatnya yg canggih: matematika diskrit (teori graf, kombinatorik, aljabar boolean dll). Ini sangat bermanfaat u/ Ilmu Komputer
Sebagai bangsa kita bisa mengejar ketertinggalan kita di sains dasar (fisika, kimia & biologi) dgn #SainsKompleksitas ini. Di Indonesia ini dirintis o/ @bandungfe (@quicchote dkk). Saya beruntung sempat diskusi dgn anak2 muda itu sejak 2007.
..dan saat saya mencoba menerapkan #SainsKompleksitas dalam aktivitas politik, lewat pembahasan @UUDesa (karena saya bukan saintis), saya melihat ini berjalan sangat baik
Dan yg sangat menarik adalah pendekatan #SainsKompleksitas (cara berpikir & bekerja secara komputasional) ini bahkan sdh merangsek masuk bukan cuma ke teknologi terapan & ilmu sosial tp juga ke sains dasar! Banyak pendukungnya di dunia sains
Seth Lloyd dgn Quantun Computational Universe-nya, Gerard 't Hooft dgn Tafsir Otomata Selular Mekanika Kuantum-nya, Fay Dowker dgn Causal Set Theory-nya, @stephen_wolfram dgn Otomata Selular & Teori Hypergraph-nya serta sejumlah saintis lainnya
Stephen Wolfpram (dgn dibantu si Paul Dirac muda, @getjonwithit, & Max Piskunov) bahkan lebih radikal lagi: tinggalin persamaan2 matematika rumit, pakai pemrograman sederhana graf & hipergraf maka kita bisa mengurai semesta!! Fisikawan2 mapan jd sebel sih😊
Apapun itu jgn sampai Indonesia ketinggalan, tuips. Di era #NewNormal pandemi, dunia di-reset (susun ulang). Mulai sistem sosial s/d paradigma sains. Sdh biasa pandemi melahirkan lompatan2 besar progresif & disruptif! Pastikan kamu & minimal anak2mu di sana
Supaya putriku bisa ikut melompat bersama generasi Indonesia & dunia sebayanya, mulai mingggu.depan dia memilih utk membaca ini. Juga spy dia tahu selama ini dia belajar persamaan2 matematika & algoritma utk apa. Thanks to Om @mnjp u/ bingkisan buku ini... Image
"Let's plan for tomorrow...yes I'm gonna tell u tell the truth of today..Follow me. Trust in me.."

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with Budiman Sudjatmiko (IG: kelasinspirasibudiman)

Budiman Sudjatmiko (IG: kelasinspirasibudiman) Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @budimandjatmiko

Dec 3
Menginap di rumah warga desa & ke sawah mereka di Pacitan, saya jd ingat kata2 @BillGates ini, "Sudah terbukti bahwa dr seluruh upaya mengurangi kemiskinan, meningkatkan produksi pertanian adalah cara terbaik" #BerdataBerdanaBerdaya Image
Swasembada Pangan & Pengentasan Kemiskinan adalah 2 sisi dr mata uang yg sama. Karena itu saat menghadiri KTT G20 di Brazil pun, Presiden @Prabowo ikut membentuk Aliansi Global Melawan Kelaparan & Kemiskinan #BerdataBerdanaBerdaya
Dan utk membangun industri pangan (utk swasembada & makan bergizi gratis), maka membangun infrastruktur pertanian pun juga dalam rangka mengentaskan kemiskinan & membangun SDM Indonesia agar #BerdataBerdanaBerdaya
Read 9 tweets
Aug 8, 2023
Kesamaan isi pikiran cuma menciptakan perkawanan sesaat (bisa berubah2 tergantung asupan info yg berubah2 jenisnya); kesamaan cara berpikir akan menciptakan perlawanan (jika berbeda kubu) & perkawanan (jika sekubu) yg sama2 strategis, sama2 berdampak besar
Image
Image
Jadi jika kamu jumpa kawan2mu tp merasa tak cocok, itu karena kalian cuma disatukan dgn kesamaan isi pikiran (yg bersumber dr sumber info yang sama, misalnya). Juga jika kamu jumpa lawanmu & kamu nyaman berdebat krn beda kubu, itu karena cara berpikirmu sama
Kesetaraan ada pd yg sama cara berpikirnya, kawan atau lawan. Pada mereka yg 1 kubu tp cara berpikirnya beda denganmu, alternatifnya cuma 2: kamu jd anak buahnya atau dia jd anak buahmu agar tujuan strategis tercapai. Jika setara, tujuan strategis meleset
Read 9 tweets
Jul 14, 2023
Dia masih suka tersenyum bahkan setelah raganya lumpuh selama lebih 50 tahun setelahnya (tak lama usai foto ini) & mulutnya tak bisa berkata2. Tp pikirannya melampaui #Ruangwaktu. Alam raya masuk kepalanya dlm rupa notasi & angka.
Perkenalkan: Prof. Hawking! Image
Sayang usianya kurang panjang 3 tahun padahal seharusnya dia layak dpt Nobel bersama sahabatnya, Sir Roger Penrose, atas teori mereka berdua ttg #Singularitas yg menegaskan keberadaan #LubangHitam


Image
Image
Image
Image
Teori terakhirnya dgn Jim Hartle ttg Alam Raya Tanpa Tepi dibukukan o/ PhD bimbingannya, Thomas Hertog, dlm "On the Origin of Time". Awalnya Ruang, lantas muncul Waktu. Hukum2nya melahirkan makhluk sadar yg menangkapnya sbg Alam Raya yg jelas #Ruangwaktu-nya Image
Read 8 tweets
Jul 10, 2023
Apa yg bisa kita contoh dr Amerika, khususnya latar belakang pendiri2nya? Apa kesamaannya dgn pendiri2 Indonesia?
Mereka orang2 yg mencintai ilmu: mengonsumsi & memproduksinya.

Penerus2nya jangan bloon...(Indonesia jangan dibuat bego)
https://t.co/iQHl3QjmNK
Image
Sampai awal Abad 20, universitas2 du AS kalah dr Eropa. Biasa2 aja. Tp setelah bermigrasinya ratusan saintis Jerman (khususnya turunan Yahudi) akibat Hitler berkuasa, AS pun PANEN BESAR (termasuk Nobel) & jd AS yg kita kenal sekarang
https://t.co/6O2B6z01Pevanderbilt.edu/AnS/physics/br…
Image
Universitaa2 & lembaga2 riset AS pun mulai mendunia. Migrasi saintis2 ini ada 2 gelombang besar:
1. Mengungsi dr Nazi Hitler sebelum Perang dunia II
2. Merekrut paksa saintis2 pro Nazi Hitler setelah Hitler kalah di Perang Dunia II:
OPERATION PAPERCLIP Image
Read 8 tweets
Jul 8, 2023
Solzhenitsyn: "Jika manusia bebas, tak setara; jika setara, tak bebas" dgn foto flat di Soviet yg terjangkau tiap keluarga. Dilema Kebebasan VS Kesetaraan. Status sosialmu membuatmu berempati pd Solzhenitsyn atau pd kesetaraan agar tiap keluarga punya rumah
Dilema tsb lahir dr perkembangan tenaga produktif (kebudayaan, sains & teknologi) abad lampau (Abad ke 20) sehingga salah 1 harus mengorbankan yg lain jd konflik ideologi. Akankah sains teknologi mengatasi dilema tsb? Itu misi sosial teknologi abad 21 ini.
Teknologi #3DPrinting u/ mencetak rumah2 di kampung2 kumuh dalam waktu singkat & massif rupanya bisa mengatasi dilema tsb.
Ini 1 contoh. Ada banyak contoh teknologi (dan metodologi) lain u/ mengatasi dilema Kebebasan vs Kesetaraan
https://t.co/up01IoEfurgoogle.com/amp/s/amp.scmp…






Read 9 tweets
Jul 6, 2023
Putriku lanjut belajar "Introduction to Electronics". Katanya matematikanya jauh lebih mudah dr matematika di buku "Dancing with Qubits" (komputer kuantum) yg dia baca 2 tahun lalu. & "Fundamentals of Physics" (Halliday & Resnick) yg dia baca 3 tahun lalu

Karena akan kuliah Teknik Elektro/Teknik Komputer (di salah 1 kampus ini), dia akan belajar ALAT KLASIK terapan. Usai lulus, dalami ALAT KUANTUM terapan u/ mensimulasi ALAM KUANTUM teori.
Membuat ALAT u/ memodelkan ALAM dgn superakurat
research.com/university-ran…
Karena kudorong putriku suatu saat mendalami photonic quantum computing, kuminta saat membaca tentang optoelectric devices (perangkat2 elektronik berbasis cahaya..bukan benda solid), dia lebih serius mempelajarinya

Read 7 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Don't want to be a Premium member but still want to support us?

Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal

Or Donate anonymously using crypto!

Ethereum

0xfe58350B80634f60Fa6Dc149a72b4DFbc17D341E copy

Bitcoin

3ATGMxNzCUFzxpMCHL5sWSt4DVtS8UqXpi copy

Thank you for your support!

Follow Us!

:(